Jenis Komplikasi Riwayat Merokok

memiliki paru yang normal sehingga lebih berisiko terhadap berkembangnya PPOK. 16 Hipertensi merupakan penyakit penyakit penyerta. Bahan alergen yang masuk ke dalam sistem pernapasan penderita asma bronkial akan merangsang pembentukan IgE. Ikatan antara IgE dengan antigen dan sel mast akan menyebabkan degranulasi sel mast sehingga keluarlah mediator. Mediator tersebut akan memproduksi elastase, dan merangsang pembentukan prostaglandin, tromboksan, lekotriena, dan anion superoksida. Hal ini menunjukkan keseimbangan protease dan antiprotease akan terganggu. Apabila hal ini terjadi maka akan terjadi destruksi jaringan paru. 17

d. Jenis Komplikasi

Distribusi proporsi penderita PPOK berdasarkan komplikasi di RSUP HAM Medan tahun 2012 dapat dilihat pada diagram berikut: Gambar 5.9 Diagram Batang Proporsi Penderita PPOK Berdasarkan Komplikasi di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012 63.1 27.7 9.2 10 20 30 40 50 60 70 Eksaserbasi Kor Pulmonal Lain-lain pro po rsi Jenis Komplikasi Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Gambar 5.9 di atas dapat dilihat bahwa proporsi komplikasi dari penderita PPOK tertinggi adalah eksaserbasi sebesar 63,1. Eksaserbasi merupakan peningkatan respon inflamasi pada saluran pernapasan oleh bahan-bahan iritan dan zat kimia. Hal ini juga dipicu oleh adanya infeksi bakteri atau virus. 16 Terdapatnya sputum yang purulen pada saluran pernapasan penderita menjadi tempat berkoloni bakteri maupun virus sehingga lama-kelamaan akan menyebabkan infeksi pada jalan napas.

e. Riwayat Merokok

Distribusi proporsi penderita PPOK berdasarkan riwayat merokok di RSUP HAM Medan tahun 2012 dapat dilihat pada diagram berikut: Gambar 5.10 Diagram Pie Proporsi Penderita PPOK Berdasarkan Riwayat Merokok di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012 Berdasarkan Gambar 5.10 di atas dapat dilihat bahwa proporsi penderita yang memiliki riwayat merokok lebih tinggi sebesar 70,9 dibanding dengan penderita yang tidak merokok yaitu sebesar 29,1. Dari keseluruhan penderita yang merokok, 70.90 29.10 Riwayat Merokok Merokokpernah merokok Tidak merokok Universitas Sumatera Utara terdapat 96,2 diantaranya adalah penderita laki-laki dan 3,8 berjenis kelamin perempuan. Dari seluruh 58 penderita yang tercatat lama merokoknya, semua berada pada umur ≥ 50 tahun. Zat-zat yang terkandung di dalam rokok merupakan bahan iritan sehingga menyebabkan peradangan pada aliran napas maupun alveoli. Hal ini juga berkaitan dengan jumlah rokok yang dikonsumsi dan lama merokok. Semakin banyak rokok yang dikonsumsi dan semakin lama penderita merokok maka akan semakin berisiko untuk menderita PPOK. 21 Hal ini juga kemungkinan berkaitan dengan faktor usia harapan hidup, mengingat penderita yang memiliki riwayat mengonsumsi rokok lebih tinggi pada usia di atas 50 tahun. Hal ini sejalan dengan penelitian Khairunnisa 2010, dari 25 penderita yang memiliki riwayat merokok 64 diantaranya adalah perokok derajat berat. 30 Hasil ini sesuai dengan penelitian Nazli pada tahun 2010-2011 di rumah sakit yang sama sebesar 77,2 pada penderita yang memiliki riwayat merokok. 41 Hasil ini juga sesuai dengan penelitian Manik di RS Haji Medan tahun 2000-2002 yaitu 51,52 pada penderita yang memiliki riwayat merokok. 14

5.1.3 Lama Rawatan

Lama rawatan rata-rata penderita PPOK yang dirawat inap di RSUP HAM Medan tahun 2012 adalah 7,44 hari 7 hari dengan 95 Confidence Interval 6,57- 8,31 hari. Standart Deviation SD adalah 4,605 hari dengan lama rawatan paling singkat adalah 2 hari dan lama rawatan paling lama 23 hari. Karakteristik penderita dengan lama rawatan paling lama adalah laki-laki berusia 53 tahun, bekerja sebagai petani dan tinggal di luar Kota Medan. Sumber biaya penderita yaitu askes. Keluhan yang dirasakan adalah sesak napas, batuk, napas Universitas Sumatera Utara berbunyi mengi, nyeri dada, dan menghasilkan sputum. Penderita memiliki riwayat merokok selama 35 tahun sebanyak 30 batang per hari, memiliki riwayat penyakit TB Paru, dengan stadium berat. Penderita mengalami PPOK eksaserbasi dan pulang dengan berobat jalan.

5.1.4 Sumber Biaya

Distribusi proporsi penderita PPOK berdasarkan sumber biaya di RSUP HAM Medan tahun 2012 dapat dilihat pada diagram berikut: Gambar 5.11 Diagram Pie Proporsi Penderita PPOK Berdasarkan Sumber Biaya di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012 Berdasarkan Gambar 5.11 di atas dapat dilihat bahwa proporsi penderita PPOK yang menggunakan biaya pengobatan dari bukan biaya sendiri lebih tinggi yaitu 84,5 lebih tinggi dibanding biaya sendiri yaitu 15,5. Hasil ini sesuai dengan penelitian Candly di rumah sakit yang sama pada tahun 2009. 41 Hal ini disebabkan 84.50 15.50 Sumber Biaya Bukan Biaya Sendiri Biaya Sendiri Universitas Sumatera Utara RSUP HAM Medan merupakan rumah sakit yang menerima layanan jaminan kesehatan pemerintah. Sehingga penderita yang memiliki kartu jaminan kesehatan lebih memilih berobat ke RSUP HAM Medan untuk mengurangi biaya. Sumber Biaya Bukan Biaya Sendiri Distribusi proporsi penderita PPOK berdasarkan sumber biaya bukan biaya sendiri di RSUP HAM Medan tahun 2012 dapat dilihat pada diagram berikut: Gambar 5.12 Diagram Batang Proporsi Penderita PPOK Berdasarkan Bukan Biaya Sendiri di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012 Berdasarkan Gambar 5.12 di atas dapat dilihat bahwa proporsi penderita PPOK pengguna askes lebih tinggi yaitu sebesar 70,9 dibanding sumber biaya lainnya. Hal ini dikaitkan dengan proporsi pekerjaan yang lebih tinggi pada penderita PPOK adalah pensiunan. Sehingga sumber biaya yang paling banyak digunakan adalah askes. 70.9 14 6.4 5.4 2.2 10 20 30 40 50 60 70 80 Askes SKTM JPKMS Jamkesmas PT.KAI pro po rsi Bukan Biaya Sendiri Universitas Sumatera Utara

5.1.5 Keadaan Sewaktu Pulang

Distribusi proporsi penderita PPOK berdasarkan sumber biaya di RSUP HAM Medan tahun 2012 dapat dilihat pada diagram berikut: Gambar 5.13 Diagram Pie Proporsi Penderita PPOK Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012 Berdasarkan Gambar 5.13 di atas dapat dilihat bahwa keadaan penderita sewaktu pulang yang tertinggi adalah pulang berobat jalan PBJ sebesar 77,3. Penderita yang diperbolehkan untuk dirawat jalan adalah penderita yang sudah memungkinkan untuk dirawat di rumah, akan tetapi harus melakukan kontrol kembali ke rumah sakit. Penderita yang pulang atas permintaan sendiri yaitu penderita dengan alasan tidak ada yang menjaga di rumah sakit dan penderita yang memilih untuk dirawat di pelayanan kesehatan lain. Case Fatality Rate CFR penderita PPOK di RSUP HAM Medan sebesar 10,9. Penderita yang meninggal 77.30 11.80 10.90 Keadaan Sewaktu Pulang PBJ PAPS Meninggal Dunia Universitas Sumatera Utara adalah penderita yang datang ke rumah sakit sudah dalam keadaan stadium berat, tidak sadarkan diri dan mengalami komplikasi kor pulmonal. Hasil ini sesuai dengan penelitian Manik di RS Haji Medan tahun 2000-2002 yaitu 53,03. 14 Hasil ini juga sesuai dengan penelitian Rahmatika di RSUD Aceh Tamiang tahun 2007-2008 yaitu sebesar 77,7. 15

5.2. Analisa Statistik