Saran Polimer Pengaruh Penambahan Bentonit sebagai Bahan Pengisi Terhadap Sifat Mekanik dan Sifat Termal Komposit Interpenetrasi Jaringan Polimer antara Poliuretan-Karet Alam Sir-10

5.2 Saran

1. Untuk penelitian selanjutnya disarankan agar menggunakan bahan pengisi yang lain selain Bentonit, sehingga diharapkan akan dihasilkan Komposit IPN dengan sifat-sifat yang lebih baik. 2. Untuk penelitian selanjutnya yang ingin meneruskan penelitian ini, sebaiknya menggunakan alat pencampur yang lebih baik agar hasil pencampuran bahan- bahan akan lebih baik dan tersebar merata dan dilakukan hasil analisa lebih lanjut untuk interaksi antara Karet Alam, Poliuretan, dan Bentonit. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Polimer

Polimer merupakan molekul besar yang terbentuk dari unit-unit berulang sederhana. Nama ini diturunkan dari bahasa Yunani Poly , yang berarti ‘banyak’ dan mer, yang berarti ‘bagian’. Unit-unit ulang mengandung atom-atom yang disebut monomer Stevens, M.P., 2001. Polimer dapat dibuat sebagai bentuk lurus, bercabang, ikat silang bahkan campuran dari ketiganya. Dalam banyak kasus, perbedaan yang lengkap antara rantai linier dengan jaringan ikat silang hanya dapat dicakup secara sistematis. Sebagai contoh yang paling berbeda, untuk rantai lurus adalah polietilen sedangkan untuk jaringan ikat silang yang dapat digambarkan adalah berlian Sperling, L.H., 1981. Pembagian polimer dapat digambarkan sebagai berikut, 1 Polimer linier tidak memiliki cabang selain gugus-gugus pendan yang digolongkan sebagai monomer contohnya gugus fenil dalam polistirena, 2 Polimer bercabang memili cabang dari rantai utamanya contonya kopolimer- kopolimer cangkok, namun tidak semua polimer bercabang merupakan kopolimer cangkok, 3 Polimer jaringan merupakan polimer yang terjadi ketika rantai-rantai terikat bersama atau ketika digunakan monomer-monomer polifungsional sebagai ganti monomerdifungsional Stevens, M.P., 2001. Polimer tinggi adalah molekul yang memiliki massa molekul besar. Polimer tinggi terdapat dialam benda hidup, baik binatang maupun tumbuhan, mengandung sejumlah besar bahan polimer dan dapat juga disintesis di laboratorium. Para ahli kimia telah berhasil menggali pengetahuan yang dapat digunakan untuk membuat polimer yang sesuai bagi berbagai tujuan tertentu, dan pengertahuan tentang hal itu Universitas Sumatera Utara menyebabkan industri polimer berkembang pesat dalam empat puluh tahun belakangan ini. Penerapan bahan polimer ke segala kehidupan manusia untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan memerlukan berbagai standar mutu bahan polimer dari polimer komoditas sampai bahan polimer teknik dan polimer khusus. Penyediaan berbagai mutu bahan polimer ini tidak dapat dipenuhi bila hanya menggunakan teknik polimerisasi. Lebih lanjut, molekul polimer yang terbentuk dapat dimodifikasi menjadi polimer baru melalui reaksi polimer lainnya atau senyawa aditif yang berbobot molekul rendah Wirjosentono, B., 1995.

2.1.1 Polimer Jaringan

Polimer jaringan juga secara umum direferensikan sebagai ‘polimer ikat silang’. Karena terjadi pengikat silangan, rantai-rantai polimer tersebut kehilangan kemampuan untuk mengalirkan atau melewatkan satu rantai ke lainnya, dan materi itu memperlihatkan derajat stabilitas dimensi yang baik. Polimer tersebut tidak akan melebur atau mengalir, dan oleh karenanya, tidak bisa dibentuk. Polimer-polimer tersebut dikatakan sebagai termoset thermosetting atau thermoset. Untuk membuat barang-barang produk yang berguna dari polimer-polimer termoset, seseorang harus menyempurnakan reaksi ikat silang atau menghancurkan untuk sementara pengikatsilangan tersebut sehingga memungkinkan polimer mengalir. Polimer-polimer termoset juga tidak dapat larut karena pengikat silangan menyebabkan kenaikan berat molekul yang dasyat. Paling tidak, polimer-polimer termoset hanya bisa lunak dalam hadirnya pelarut, sebab molekul-molekul pelarut menembus jaringan polimer tersebut Stevens, M.P., 2001. Dalam beberapa dekade terakhir, pencampuran blends telah diteliti dengan sangat untuk memuaskan kebutuhan dari sektor spesifik dalam industri polimer. Seperti halnya pencampuran polimer yang menunjukkan penampilan yang luar biasa Universitas Sumatera Utara terhadap polimer konvensional dan akibatnya penerapan aplikasinya menjadi semakin bertumbuh dengan cepat terutama dalam kelas material Banerjee, S., 2010.

2.2 Interpenetrasi Jaringan Polimer IPN

Dokumen yang terkait

Pembuatan Komposit Interpenetrasi Jaringan Polimer antara Poliuretan-Karet Alam SIR-10 dengan Penambahan Titanium Dioksida sebagai Bahan Pengisi

7 78 73

Pembuatan Komposit Interpenetrasi Jaringan Polimer Antara Poliuretan - Karet Alam SIR-10 Dengan Penambahan Zeolit Sebagai Bahan Pengisi

0 4 12

Pembuatan Komposit Interpenetrasi Jaringan Polimer Antara Poliuretan - Karet Alam SIR-10 Dengan Penambahan Zeolit Sebagai Bahan Pengisi

0 0 2

Pembuatan Komposit Interpenetrasi Jaringan Polimer Antara Poliuretan - Karet Alam SIR-10 Dengan Penambahan Zeolit Sebagai Bahan Pengisi

0 2 5

Pengaruh Penambahan Bentonit sebagai Bahan Pengisi Terhadap Sifat Mekanik dan Sifat Termal Komposit Interpenetrasi Jaringan Polimer antara Poliuretan-Karet Alam Sir-10

0 1 14

Pengaruh Penambahan Bentonit sebagai Bahan Pengisi Terhadap Sifat Mekanik dan Sifat Termal Komposit Interpenetrasi Jaringan Polimer antara Poliuretan-Karet Alam Sir-10

0 0 2

Pengaruh Penambahan Bentonit sebagai Bahan Pengisi Terhadap Sifat Mekanik dan Sifat Termal Komposit Interpenetrasi Jaringan Polimer antara Poliuretan-Karet Alam Sir-10

0 2 6

Pengaruh Penambahan Bentonit sebagai Bahan Pengisi Terhadap Sifat Mekanik dan Sifat Termal Komposit Interpenetrasi Jaringan Polimer antara Poliuretan-Karet Alam Sir-10

1 1 27

Pengaruh Penambahan Bentonit sebagai Bahan Pengisi Terhadap Sifat Mekanik dan Sifat Termal Komposit Interpenetrasi Jaringan Polimer antara Poliuretan-Karet Alam Sir-10

0 0 3

Pengaruh Penambahan Bentonit sebagai Bahan Pengisi Terhadap Sifat Mekanik dan Sifat Termal Komposit Interpenetrasi Jaringan Polimer antara Poliuretan-Karet Alam Sir-10

0 0 10