Karakterisasi Sifat Mekanik Pengaruh Penambahan Bentonit sebagai Bahan Pengisi Terhadap Sifat Mekanik dan Sifat Termal Komposit Interpenetrasi Jaringan Polimer antara Poliuretan-Karet Alam Sir-10

4.2 Karakterisasi Sifat Mekanik

Merujuk hasil uji Mekanik pada penelitian terdahulu oleh Supran, 2016 dengan perbandingan variasi yang sama antara Karet Alam : Poliuretan seperti pada Tabel 1 pada bagian Lampiran 8, campuran dengan sifat mekanik yaitu yang sifat tegangan, regangan, dan modulus elastisitas paling baik dibandingankan dengan variasi yang ada adalah variasi 80:20. Dimana, hasil sifat mekanik dari variasi 90:10 lebih rendah dan variasi 70:30 juga lebih rendah dari variasi 80:20. Dari data diatas dapat dilihat bahwa variasi campuran optimum pada penambahan 20 phr Poliuretan dan 80 phr Karet Alam. Sehingga disimpulkan dengan penambahan berlebihan atau kurangnya penambahan Poliuretan menyebabkan sifat campuran semakin menurun. Hal ini disebabkan ketidakserasian pencampuran dengan penambahan Poliuretan yang berlebihan atau kurang. Data uji mekanik dapat dilihat di Lampiran 8. Uji sifat mekanik yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya inilah yang menjadi acuan variasi yang akan dilakukan untuk pembuatan Komposit IPN NR-PU dengan Bentonit sebagai bahan pengisi.

4.2.1 Hasil Pengujian Sifat Mekanik Komposit IPN NR-PU dengan Penambahan Bentonit

Campuran yang paling baik berdasarkan uji sifat mekanik pada pembuatan IPN Karet Alam dan Poliuretan, yakni pada perbandingan diantara 90:10, 80:20, dan 70:30 maka dilakukan kembali variasi perbandingan diantara perbandingan tersebut yang kemudian ditambahkan dengan bahan pengisi Bentonit dengan perbandingan dan juga hasil pengujian sifat mekanik yang ditunjukkan pada Tabel 4.2. Universitas Sumatera Utara 82;18 78;22 74;26 70;30 66;34 Series1 10.22 11.07 22.15 22.37 27.97 5 10 15 20 25 30 S tr e ss x 1 -3 Y vs X Stress vs Variasi Perb. NR-PU:Bent Tabel 4.2 Hasil Pengujian Sifat Mekanik Komposit IPN NR-PU dengan Penambahan Bentonit Komposisi IPN NR-PU : Bentonit phr Stress x 10 -3 Mpa Strain Modulus Elastisitas x10 -3 Mpa 82 : 18 10,22 787,7 1,27 78 : 22 11,07 779,7 1,42 74 : 26 22,15 772,4 2,87 70 : 30 22.37 825,3 2.71 66 : 34 27,97 901,6 3,10 Komposisi campuran antara Karet Alam-Poliuretan NR-PU dan Bentonit yang memiliki karakteristik sifat mekanik yang paling baik adalah perbandingan 66 phr : 34 phr, dimana nilai Stress tegangan yang dihasilkan sebesar 27,97 x 10 -3 Mpa, nilai Strain regangan sebesar 901,6 dan Modulus Elastisitas sebesar 3,10 x 10 -3 Mpa. Gambar 4.2 Grafik Uji Tegangan Tarik Stress Komposit IPN dengan Penambahan Bentonit Universitas Sumatera Utara 82;18 78;22 74;26 70;30 66;34 Series1 787.7 779.7 772.4 825.3 901.6 700 750 800 850 900 950 S tr a in Y vs X Strain vs Variasi Perb. NR-PU:Bent 82;18 78;22 74;26 70;30 66;34 Series1 1.27 1.42 2.87 2.71 3.1 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 M o d u lu s E la st is it a s x 1 -3 M p a Y vs X MoE vs Variasi Perb. NR-PU: bent Gambar 4.3 Grafik Uji Regangan Tarik Strain Komposit IPN dengan Penambahan Bentonit Gambar 4.4 Grafik Uji Modulus Elastisitas Komposit IPN dengan Penambahan Bentonit Universitas Sumatera Utara Dari data yang ditunjukkan pada tabel 4.5 terjadi peningkatan pada Stress tegangan tarik, Strain regangan tarik, dan Modulus Elastisitas pada semua variasi Komposit IPN NR-PU dengan penambahan Bentonit sebagai bahan pengisi. Untuk peningkatan sifat mekanik yang minimum adalah variasi 82 : 18 dengan nilai tegangan tarik adalah 10,22 x 10 -3 Mpa, nilai regangan tarik adalah 787,7 , dan modulus elastisitas adalah 1,27 x 10 -3 Mpa. Dimana terjadi peningkatan sifat mekanik baik tegangan, regangan, dan modulus elastisitas pada setiap peningkatan penambahan bentonit. Penambahan Bentonit sebagai bahan pengisi memiliki peranan menghasilkan sifat mekanik yang lebih baik, dimana sebagai bahan pengisi yang mengandung ≥ 50 Sillika disebut sebagai Reinforcing Filler yaitu bahan pengisi yang menguatkan. Dari hasil data yang diperoleh penambahan bentonit menambah kualitas dari sifat mekanik baik tegangan maupun regangan, dan pada modulus elastisitas juga variasi dengan penambahan bahan pengisi yang lebih banyak memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan variasi lain. 4.3 Karakterisasi Persentase Ikat Silang IPN antara Poliuretan dan Karet Alam SIR-10 dengan Penambahan Bahan Pengisi Dari penelitian sebelumnya dilihat bahwa persen ikat silang yang dihasilkan dari beberapa komposisi campuran Karet Alam SIR-10 dan Poliuretan yang memiliki sifat mekanik menghasilkan persen ikat silang diatas 90 . Dalam penelitian yang telah dilakukan Supran, 2016 dapat dilihat perbandingan Karet Alam SIR-10 dan Poliuretan pada 80 : 20 phr mendapat persen ikat silang yang paling tinggi sebesar 96,80 lihat Tabel 2 pada Lampiran 9 hal ini menunjukkan bahwa persentase ikat silang yang dihasilkan menandakan adanya interaksi yang kuat antara komponen campuran, sehingga dapat dijelaskan bahwa sifat mekanik yang paling optimum pada perbandingan tersebut berbanding lurus dengan persen ikat silang yang didapat, karena interaksi yang kuat dari tiap komponen campuran sehingga menghasilkan kekuatan mekanik yang juga sangat baik. Universitas Sumatera Utara 4.3.1 Uji Persentase Ikat Silang IPN antara Karet Alam SIR-10 dan Poliuretan dengan Penambahan Bentonit sebagai Bahan Pengisi Metode Soketasi Telah dilakukan pengujian persentase ikat silang pada campuran komposit IPN antara Karet Alam-Poliuretan : Bentonit dengan perbandingan 66:34 phr, dimana berat awal sebesar 3,00 gram, kemudian dilakukan proses sokletasi selama 8 jam lalu dioven pada suhu 80 o C selama 1 jam dihasilkan berat sebesar 2,05 gram. Dari perhitungan kemudian diperoleh persentase ikat silang dari komposit IPN optimum tersebut sebesar 68,33 . Hal ini menunjukkan bahwa terjadi pencampuran bahan yang kurang merata sehingga tidak terjadi proses ikat silang yang diharapkan. 4.3.2 Uji Persentase Ikat Silang Komposit IPN antara Karet Alam SIR-10 dan Poliuretan dengan Penambahan Bentonit sebagai Bahan Pengisi Metode Solvent Swelling Ada beberapa cara dalam penentuan persentase derajat ikat silang suatu polimer, salah satunya adalah dengan metode Solvent Swelling yaitu dengan cara merendam suatu bahan polimer kedalam suatu pelarut organik seperti toluen. Tabel 4.3 Hasil Uji Persentase Ikat Silang Komposit IPN antara Karet Alam SIR-10 dan Poliuretan dengan Penambahan Bentonit sebagai Bahan Pengisi Metode Solvent Swelling Variasi Berat Awal gr Berat Akhir gr Persentase Ikat Silang 82:18 2,57 22,39 771,2 74:26 2,66 22,05 728,9 66:34 2,52 20,86 711,6 Dari data pada Tabel 4.6 dilihat nilai persen ikat silang untuk variasi optimum 66:34 sebesar 711, 6 , dan untuk variasi 82:18 adalah 771,2 . Data diatas menunjukkan nilai persentase ikat silang yang kurang sempurna terjadi akibat ketidakcampuran bahan-bahan yang ditambahkan selama proses pembuatan komposit tersebut, sehingga Universitas Sumatera Utara interaksi yang seharusnya terjadi antar masing-masing bahan tidak terjadi sebagaimana mestinya.

4.4 Analisa Sifat Termal Komposit IPN dengan Uji DSC Differential Scanning Calorimeter

Dokumen yang terkait

Pembuatan Komposit Interpenetrasi Jaringan Polimer antara Poliuretan-Karet Alam SIR-10 dengan Penambahan Titanium Dioksida sebagai Bahan Pengisi

7 78 73

Pembuatan Komposit Interpenetrasi Jaringan Polimer Antara Poliuretan - Karet Alam SIR-10 Dengan Penambahan Zeolit Sebagai Bahan Pengisi

0 4 12

Pembuatan Komposit Interpenetrasi Jaringan Polimer Antara Poliuretan - Karet Alam SIR-10 Dengan Penambahan Zeolit Sebagai Bahan Pengisi

0 0 2

Pembuatan Komposit Interpenetrasi Jaringan Polimer Antara Poliuretan - Karet Alam SIR-10 Dengan Penambahan Zeolit Sebagai Bahan Pengisi

0 2 5

Pengaruh Penambahan Bentonit sebagai Bahan Pengisi Terhadap Sifat Mekanik dan Sifat Termal Komposit Interpenetrasi Jaringan Polimer antara Poliuretan-Karet Alam Sir-10

0 1 14

Pengaruh Penambahan Bentonit sebagai Bahan Pengisi Terhadap Sifat Mekanik dan Sifat Termal Komposit Interpenetrasi Jaringan Polimer antara Poliuretan-Karet Alam Sir-10

0 0 2

Pengaruh Penambahan Bentonit sebagai Bahan Pengisi Terhadap Sifat Mekanik dan Sifat Termal Komposit Interpenetrasi Jaringan Polimer antara Poliuretan-Karet Alam Sir-10

0 2 6

Pengaruh Penambahan Bentonit sebagai Bahan Pengisi Terhadap Sifat Mekanik dan Sifat Termal Komposit Interpenetrasi Jaringan Polimer antara Poliuretan-Karet Alam Sir-10

1 1 27

Pengaruh Penambahan Bentonit sebagai Bahan Pengisi Terhadap Sifat Mekanik dan Sifat Termal Komposit Interpenetrasi Jaringan Polimer antara Poliuretan-Karet Alam Sir-10

0 0 3

Pengaruh Penambahan Bentonit sebagai Bahan Pengisi Terhadap Sifat Mekanik dan Sifat Termal Komposit Interpenetrasi Jaringan Polimer antara Poliuretan-Karet Alam Sir-10

0 0 10