Belerang yang biasa digunakan sebagian besar adalah soluble sulphur. Pada pemakaian dosis tinggi dan selama penyimpanan, belerang ini akan migrasi ke
permukaan barang jadi karet. Kejadian ini biasa dikenal sebagai blooming. Tentu saja kejadian ini tidak kita kehendaki karena mengurangi performance dan daya rekat
antara kompon atau ke benda lain, seperti logam. Untuk menghindari gejala ini , maka digunakan insoluble sulphur.
Bahan pemvulkanisasi lainnya adalah logam oksida seperti PbO, MgO, dan ZnO. Bahan-bahan pemvulkanisasi ini digunakan untuk memvulkanisasi karet
Chloroprene atau Neoprene dan CSM atau Hypalon .
2.9 Sifat Mekanik Polimer
Untuk bahan polimer komersial yang besar, sifat-sifat mekanik merupakan aspek yang sangat mendasar. Meskipun sifat-sifat lainnya seperti ketahanan nyala, stabilitas
termal, dan ketahanan kimia mempunyai kaitan dalam aplikasi-aplikasi yang lebih spesifik, semua polimer apapun pemakaniannya harus memperlihatkan suatu daerah
ssifat-sifat mekanik yang trespesifikasi yang cocok untuk aplikasi tersebut.
Diantara lusinan sifat yang harus diperhatikan produsen polimer, kekuatan tarik, kompresif, dan fleksur dan modulus mereka masing-masing dan ketahanan
impak adalah yang terpenting. Sifat-sifat terkait mencakup kekerasan, ketahanan abrasi, dan ketahanan sobek. Sifat mekanik jauh lebih bergantung pada berat molekul
untuk daerah berat molekul yang sangat luas, meskipun juga mendatar pada akhir spektrum berat molekul yang lebih tinggi.
Kekuatan tarik mengacu kepada ketahanan terhadap tarikan. Kekuatan kompresif adalah kebalikan dari kekuatan tarik; yanng merupakan ukuran sampai
dimana suatu sampel bisa ditekan sampai rusak. Kekuatan fleksur adalah ukuran dari ketahanan terhadap patahan snapping patah cepat ketika suatu sampel diketuk
Universitas Sumatera Utara
difleks. Kekuatan im pak adalah ukuran dari ‘keuletan’ bagaiman suatu sampel akan
menahan pukulan stress yang tiba-tiba, seperti pukulan palu Stevens, M.P., 2001.
Penggunaan bahan polimer sebagai bahan teknik misalnya dalam industri suku cadang mesin, konstruksi bangunan dan transportasi, tergantung sifat mekanisnya,
yaitu gabungan antara kekuatan yang tinggi dan elastisitas yang baik. Sifat mekanis yang khas ini disebabkan oleh adanya dua macam ikatan dalam polimer, yakni ikatan
kimiayang kuat antara atom dan interaksi antara rantai polimer yang lemah. Dalam bahan logam yang merupakan zat padat polikristalin, sifat mekanis ini bergantung dari
sifat patah bahan karena adanya cacat kristal. Karena itu, kekuatan mekanis bahan logam jauh lebih kecil dari sifat kekuatan mekanis teoritisnya yang diperkirakan dari
energi ikatan antara-ion. Sifat mekanis biasanya dipelajari dengan mengamati sifat kekuatan tarik
t
menggunakan alat ukur tensometer dan dinamometer, bila terhadap bahan diberikan tegangan secara praktis, kekuatan-tarik diartikan sebagai besarnya beban maksimum
F
maks
yang dibutuhkan untuk memutuskan spesimen bahan, dibagi dengan luas penampang bahan. Karena selama dibawah pengaruh tegangan, spesimen mengalami
perubahan bentuk deformasi maka defenisi kekuatan tarik dinyatakan dengan luas penampang semula A
o
. …….. 2.1
Selama deformasi, dapat diasumsikan bahwa volume speismen tidak berubah , sehingga perbandingan luas penampang dengan penampang setiap saat adalah
A
o
A = ll
o
…….. 2.2
Dimana l dan l
o
masing-masing adalah panjang spesimen setiap saat dan semula Wirjosentono, B., 1995.
Universitas Sumatera Utara
2.10 Pengujian Persentase Ikat Silang