Interpenetrasi Jaringan Polimer IPN

terhadap polimer konvensional dan akibatnya penerapan aplikasinya menjadi semakin bertumbuh dengan cepat terutama dalam kelas material Banerjee, S., 2010.

2.2 Interpenetrasi Jaringan Polimer IPN

Suatu campuran fisis dari dua atau lebih polimer atau kopolimer berbeda yang tidak terikat melalui ikatan kovalen merupakan suatu paduan polimer polymer blend atau polipaduan polyblend. Jaringan polimer interpenetrasi IPN, Interpenetrating Polymer Network adalah polimer ikat silang digembungkan dengan monomer yang berbeda, kemudian monomer dipolimerasi dan diikatsilangkan Stevens, M.P., 2001. Suatu IPN dapat didefenisikan sebagai suatu kombinasi dari dua polimer dalam bentuk jaringan, yang mana salah satunya merupakan hasil sintesis dan atau terikat silang satu dengan yang lain. Suatu IPN dapat unggul karena pencampuran polimernya yang sederhana. Pada aturannya IPN dibuat sebelum akibat penuh daari fase pemisahan terbentuk. Interpenetrasi molekul terjadi hanya dalam kasus dimana campuran terjadi secara saling satu dengan yang lain. Bagaimanapun kebanyakan fase pemisahan IPN adalah untuk menjadi lebih semakin atau lebih kurang terikat. Jadi interpenetrasi molekul mungkin terbatas atau terbagi dengan level supermolekul dari penginterpenetrasi. Dalam beberapa kasus, interpenetrasi molekul yang sesungguhnya adalah pemikiran untuk mengambil kesempatan keluar dari batas-batas yang ada Sperling, L.H., 1981. Dua teknik umum yang sering digunakan untuk mensintesis IPN adalah IPN secara berurutan dan IPN secara serentak. IPN berurutan, dimana jaringan dibuat secara berurutan, rangkaian polimer dibengkakkan dengan monomer kedua dari jenis B dan ditambahkan agen pengikat silang. IPN serentak, dapat dibuat dengan menggabungkan dua polimer, dicampur dan dimatangkan. Hasil dari pematangan akan diperoleh mekanisme yang berbeda dari kedua polimer. Polimer pertama membentuk Universitas Sumatera Utara pempolimeran radikal bebas dan polimer kedua terjadi pempolimeran bertahap Tamrin, 1997.

2.2.1 Jenis-jenis IPN

Interpentrasi Jaringan Polimer IPN dapat diklasifikasikan sebagai berikut, Gambar 2.1 Klasifikasi IPN Klasifikasi IPN didasarkan pada ikatan kimia dan ikatan berdasarkan susunan pola. Secara ikatan kimia terbagi atas dua kelompok yaitu, ikatan kovalen yaitu semi IPN dan ikatan non-kovalen terdiri dari semi IPN dan full IPN Banerjee, S., 2010. Berikut adalah jenis-jenis ikatan IPN yang sering dipakai, 1 Kovalen- semi IPN, mengandung dua sistem polimer yang terpisah yang terikat silang membentuk, jaringan polimer tunggal. 2 Non kovalen- semi IPN, satu dari salah satu sistem polimer saja yang terikat silang, 3 Non kovalen- full IPN, kedua sistem polimer yang terikat silang dan membentuk jaringan secara mandiri Akbari B.V., 2012. Interpentrasi Jaringan Polimer IPN berdasarkan ikatan kimia ikatan kovalen semi IPN ikatan nonkovalen semi IPN full IPN berdasarkan susunan pola novel IPN sequensial IPN semi IPN simultan IPN Universitas Sumatera Utara a b Gambar 2.2 a semi IPN c non-kovalen full IPN Untuk IPN Berdasarkan susunan pola, dapat terjadi melalui pencampuran dua monomer, yang mana setelah itu seringan secara serentak terpolimerisasi dan terikatsilang Gambar 2.3 a, atau melalui peleburan satu monomer dalam suatu jaringan polimer; bahan pembentuk kemudian bereaksi untuk membentuk jaringan interpenetrasi yang kedua Gambar 2.3 a. Tahap ketiga membentuk IPN adalah melalui pencampuran dua bahan polimer yang secara termodinamika dapat bercampur yang kemudian akan terikat-silang. Gambar 2.3 a. IPN secara serentak simultaneous IPN, b. IPN secara bertahap sequential IPN Universitas Sumatera Utara IPN secara serentak simultaneous IPN, dipreparasi melalui polimerisasi dan proses ikat-silang dari pencampuran dua monomer atau dua bahan prapolimer yang berantai lurus, dengan tekanan pada fasa terpisah secara cepat menaikkan viskositas. IPN secara bertahap sequential IPN, dimana jaringan terbentuk dalam monomer, yang kemudian terjadi polimerisasi dan proses terikat-silang yang menghasilkan suatu IPN, fasa pemisahan juga biaanya baik untuk IPN jenis ini Roland, C. M., 2013.

2.2.2 Aplikasi IPN

Ada sejumlah interpenetrasi jaringan polimer komersial, meskipun mereka jarang diidentifikasikan sebagai IPN. Dimasukkannya termoplastik dengan poliester tak jenuh untuk menurunkan jumlah penyusutan yang terakhir pada rantai silang. Dimasukkannya poliuretan yang membuat poliester tak jenuh lebih keras dan lebih tangguh. Contoh lain dari IPN yang digunakan adalah epoksi resin-polisulfida, epoksi resin-poliester, epoksi resin-poliuretan, poliuretan-polimetilmetkrilat, poliloksan- poliamida, dan epoksi resin-poli dalil ptalat. Banyak dari bahan tersebut tidak ‘murni’. IPN yang telah dijelaskan diatas adalah karena adanya penyambungan dan ikat silang antara dua komponen. Ini biasanya merupakan keuntungan untuk menghasilkan IPN dengan pemisahan fasa minimal Odian, G. 2004. Polimer semi IPN baik yang memiliki T g yang rendah maupun yang tinggi mampu menjadi peredam suara dan getaran dari berbagai tingkat transisi yang ada. Gerakan dari rantai yang fleksibel ke material lain yang lebih kaku yang mampu mengatasi fenomena ini. Tipe yang paling sering dijadikan material peredam menggunakan material simpel seperti homopolimer atau kopolimer dengan tingkat efisiensi peredam yang terbatas pada range suhu antara 20-30 o C, memusat tentang transisi gelas-karet dari polimer yang terlibat Sperling, L.H., 1981. Universitas Sumatera Utara

2.3 Poliuretan

Dokumen yang terkait

Pembuatan Komposit Interpenetrasi Jaringan Polimer antara Poliuretan-Karet Alam SIR-10 dengan Penambahan Titanium Dioksida sebagai Bahan Pengisi

7 78 73

Pembuatan Komposit Interpenetrasi Jaringan Polimer Antara Poliuretan - Karet Alam SIR-10 Dengan Penambahan Zeolit Sebagai Bahan Pengisi

0 4 12

Pembuatan Komposit Interpenetrasi Jaringan Polimer Antara Poliuretan - Karet Alam SIR-10 Dengan Penambahan Zeolit Sebagai Bahan Pengisi

0 0 2

Pembuatan Komposit Interpenetrasi Jaringan Polimer Antara Poliuretan - Karet Alam SIR-10 Dengan Penambahan Zeolit Sebagai Bahan Pengisi

0 2 5

Pengaruh Penambahan Bentonit sebagai Bahan Pengisi Terhadap Sifat Mekanik dan Sifat Termal Komposit Interpenetrasi Jaringan Polimer antara Poliuretan-Karet Alam Sir-10

0 1 14

Pengaruh Penambahan Bentonit sebagai Bahan Pengisi Terhadap Sifat Mekanik dan Sifat Termal Komposit Interpenetrasi Jaringan Polimer antara Poliuretan-Karet Alam Sir-10

0 0 2

Pengaruh Penambahan Bentonit sebagai Bahan Pengisi Terhadap Sifat Mekanik dan Sifat Termal Komposit Interpenetrasi Jaringan Polimer antara Poliuretan-Karet Alam Sir-10

0 2 6

Pengaruh Penambahan Bentonit sebagai Bahan Pengisi Terhadap Sifat Mekanik dan Sifat Termal Komposit Interpenetrasi Jaringan Polimer antara Poliuretan-Karet Alam Sir-10

1 1 27

Pengaruh Penambahan Bentonit sebagai Bahan Pengisi Terhadap Sifat Mekanik dan Sifat Termal Komposit Interpenetrasi Jaringan Polimer antara Poliuretan-Karet Alam Sir-10

0 0 3

Pengaruh Penambahan Bentonit sebagai Bahan Pengisi Terhadap Sifat Mekanik dan Sifat Termal Komposit Interpenetrasi Jaringan Polimer antara Poliuretan-Karet Alam Sir-10

0 0 10