Bahan Tambahan .1 Bahan Pemercepat Acceleator
Tabel 2.2 Penggolongan Sistem Vulkanisasi Sistem
Kadar Belerang phr Kadar Bahan Pencepat phr
Konvensional 2,0-3,5
0,4-1,2 Semi-efisien
1,0-1,7 1,2-2,5
Efisien 0,4-0,8
2,0-5,0
Setiap sistem memiliki akibat yang berbeda terhadap barang jadi karet yang dihasilkan. Oleh sistem konvensional 95 ikatan poli dan disulfida, 5 ikatan
monosulfida lebih fleksibel karena ikat silangnya lebih panjang, sehingga ketahanan retak lenturnya lebih baik. Dipihak lain, ketahanan panas dan pampatan tetap yang
baik akan dihasilkan oleh sistem efisien 20 ikatan poli dan disulfida, 80 ikatan monosulfida, karena ikata C-S lebih kuat daripada ikatan S-S. sistem semi-efisien
50 ikatan poli dan disulfida, 50 ikatan monosulfida digunakan untuk memvulkanisasi barang jadi karet yang mendekati rujukan dari sistem efisien dan
konvensional Bhuana, K.S, 1999.
Vulkanisasi karet dengan belerang saja merupakan proses yang sangat lambat dan tidak efisien. Reaksi kimia yang terjadi antara sulfur dan hidrokarbon pada karet
tepatnya pada ikatan rangkap C=C dan setiap ikat silang membutuhkan 40-50 atom sulfur dan keberadaaan pencepat accelerator. Proses tanpa pencepat akan
membutuhkan sekitar 6 jam pada suhu 140
o
C untuk menyelesaikannya, dan ini sama sekali tidak ekonimis untuk standar produksi. Proses vulkanisasi cenderung
mengalami degradasi oksidasi dan tidak memiliki cukup alat mekanik untuk melakukan proses ini. Batasan ini akhirnya menemukan bahan pencepat yang
kemudian menjadi bagian yang selalu ada dalam formula pencampuran karet sebagai subjek yang selalu diteliti lebih lanjut Nocil, 2010.
2.8 Bahan Tambahan 2.8.1 Bahan Pemercepat Acceleator
Suatu proses diharapkan dapat berlangsung secara cepat dan memperleh suatu roduk yang dapat memenuhi persyaratan. Proses vulkanisasi dengan hanya menggunakan
Universitas Sumatera Utara
belerang berlangsung sangat lambat. Penambahan suatu bahan yang dikenal sebagai bahan pencepat dapat mempercepat terjadinya proses vulkanisasi. Jenis bahan
pemercepat yang ditambahkan ke dalam kompon karet dapat satu jenis atau kombinasi dua atau lebih yang bergantung pada sifat pematangan yang dikehendaki.
Berdasarkan kepada bahan induknya, bahan pencepat digolongkan antara lain sebagai :
- Thiasol seperti : MBT dan MBTS - Guanidine seperti : DPG dan DOTG
- Sulfenamida seperti : Santocure CBS, Santocure NS dan Santocure MOR - Thiuram Disulfida seperti : TMTM dan TMTD
- Dithiokarbamat seperti : ZDC dan ZDBC
Bahan pencepat juga digolongkan berdasarkan tingkat kecepatannya, yaitu dari bahan pencepat lambat, sedang, cepat-sedang, cepat, dan sangat cepat.
Untuk bahan pencepat yang dikombinasi, bahan pencepat berklasifikasi cepat dan sangat cepat umumnya digunakan sebagai bahan pencepat kedua, yaitu
ditambahkan dalam dosis rendah kepada bahan pencepat utama untuk lebih meningkatkan kecepatan matangnya, contoh penambahan pencepat TMTD ke dalam
kompon yang memiliki pencepat CBS Bhuana, K.S, 1999.
Bahan pemercepat berfungsi untuk membantu mengontrol waktu dan temperatur pada proses vulkanisasi dan dapat memperbaiki sifat vulkanisasi karet.
Beberapa jenis bahan pemercepat antara lain bahan pemercepat organik.
Gambar 2.10 Struktur Marcapto Benzhoathizole Disulfida MBTS 2-
2’-Dithiobisbenzothiazole
MBTS Grup: Thiazoles.
Kecepatan reaksi: Ultra fast namun lebih lambat dari MBT.
Kegunaan: sebagai accelerator utama
Universitas Sumatera Utara
Misalnya, Marcapto Benzhoathizole Disulfida MBTS, Marcapto Banzhoathizole MBT, dan Diphenil Guanidin DPG, Tetra Metil Thiura Disulfarat TMTD dan
bahan pemercepat anorganik, misalnya Karbonat, Timah hitam, Magnesium, dan lain- lan Nocil, 2010.