Uji Multikolinieritas Uji Autokorelasi

37 terjadi jika tabel menunjukkan semua variabel independen tidak signifikan sig 0.05.

3.7.2.3 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen. Multikolinieritas adalah situasi adanya korelasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya. Menurut Motgomery dan Peck dalam Situmorang dkk 2008 : 97, beberapa sumber penyebab multikolinieritas adalah sebagai berikut : 1. Metode pengumpulan data yang digunakan membatasi nilai dari variabel regressor. 2. Kendala-kendala model pada populasi yang diamati. 3. Spesifikasi model. 4. Penentuan jumlah variabel eksplanatoris yang lebih banyak dari jumlah observasi atau overdetermined model. 5. Data time series, dimana nilai trend tercakup dalam nilai variabel eksplanatoris yang ditunjukkan oleh penurunan atau peningkatan sejalan dengan waktu. Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Tolerance digunakan untuk mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. VIF adalah suatu estimasi berapa besar multikolinieritas meningkatkan varians pada suatu koefisien estimasi sebuah variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya Universitas Sumatera Utara 38 multikolinieritas adalah Tolerance 0.1 dan VIF 5 dengan kriteria sebagai berikut : Tabel 3.8 Kriteria Keputusan dalam Uji Multikolinieritas VIF 5 Diduga mempunyai persoalan multikolinieritas VIF 5 Tidak terdapat multikolinieritas Tolerance 0.1 Diduga mempunyai persoalan multikolinieritas Tolerance 0.1 Tidak terdapat multikolinieritas Sumber : Situmorang dkk 2008 : 104

3.7.2.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model linier terdapat hubungan yang kuat baik positif maupun negatif antardata yang ada pada variabel-variabel penelitian Umar, 2008 : 182. Menurut Erlina 2011 : 106, uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t- 1 atau sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan lainnya. Menurut Manurung dkk 2005 dalam Situmorang dkk 2008 : 79, beberapa alasan penyebab terjadinya autokorelasi adalah sebagai berikut : 1. Inersia, yaitu terjadinya kelembaman atau kelambanan data ekonomi. 2. Bias spesifikasi mengeluarkan variabel yang relevan dari model. 3. Bias spesifikasi : bentuk fungsional yang tidak benar. 4. Fenomena Cobweb. 5. Tenggang waktu lags. 6. Manipulasi data. Universitas Sumatera Utara 39 7. Non-stasioneritas, yaitu data time series sering mengalami rata-rata varians dan kovarians tidak konstan sejalan dengan waktu. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin Watson dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut : Tabel 3.9 Kriteria Keputusan dalam Uji Autokorelasi Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 d dL Tidak ada autokorelasi positif No decision dL ≤ d ≤ dU Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 -dL d 4 Tidak ada korelasi negatif No decision 4 -dU ≤ d ≤ 4 -dL Tidak ada autokorelasi positif atau negatif Tidak ditolak dU d 4 - dU Sumber : Situmorang dkk 2008 : 86

3.7.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Struktur Aset Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI

1 49 102

Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Aset, dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Real Estate.

0 1 20

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Struktur Aktiva terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di BEI

0 0 11

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Struktur Aktiva terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di BEI

0 0 2

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Struktur Aktiva terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di BEI

0 0 10

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Struktur Aktiva terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di BEI

0 0 14

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Struktur Aktiva terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di BEI

0 0 4

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Struktur Aktiva terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di BEI

0 0 2

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Struktur Aset Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI

0 0 22

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Struktur Aset Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI

0 0 10