33 3.
Perusahaan sampel memiliki semua data yang diperlukan secara lengkap dari variabel yang diteliti selama periode pengamatan tahun 2008-2011.
4. Perusahaan sampel memperoleh laba selama periode pengamatan tahun 2008-
2011. Berdasarkan kriteria tersebut, maka diperoleh sampel berjumlah 20
perusahaan yang ditunjukkan dalam tabel berikut : Tabel 3.7
Sampel Penelitian
NO. Nama Perusahaan
Kode
1. Alam Sutera Realty Tbk.
ASRI 2.
Bakrieland Development Tbk. ELTY
3. Bekasi Asri Pemula Tbk.
BAPA 4.
Bumi Serpong Damai Tbk. BSDE
5. Ciputra Development Tbk.
CTRA 6.
Ciputra Property Tbk. CTRP
7. Ciputra Surya Tbk.
CTRS 8.
Cowell Development Tbk. COWL
9. Duta Anggada Realty Tbk.
DART 10.
Duta Pertiwi Tbk. DUTI
11. Gowa Makassar Tourism Development Tbk.
GMTD 12.
Intiland Development Tbk. DILD
13. Jaya Real Property Tbk. [S]
JRPT 14
Lamicitra Nusantara Tbk. LAMI
15. Lippo Cikarang Tbk.
LPCK 16.
Lippo Karawaci Tbk. LPKR
17. Modernland Realty Tbk.
MDLN 18.
Perdana Gapuraprima Tbk. GPRA
19. Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk.
RBMS 20.
Summarecon Agung Tbk. SMRA
Sumber : http:www.idx.co.id
3.5 Jenis Data dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitaif yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik. Data yang digunakan dalam
Universitas Sumatera Utara
34 penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui media
perantara. Data sekunder untuk penelitian ini diperoleh dengan mengambil data dari Indonesian Capital Market Directory ICMD dan website Bursa Efek
Indonesia www.idx.co.id yang berupa laporan keuangan perusahaan. Peneliti mengambil data perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di BEI untuk
tahun 2008-2011.
3.6 Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik dokumentasi, yaitu mengumpulkan, mengkaji dan menganalisis data sekunder
berupa laporan keuangan perusahaan properti dan real estate selama tahun pengamatan 2008-2011 baik yang terdapat dalam Indonesian Capital Market
Directory ICMD maupun yang dipublikasikan melalui website Bursa Efek
Indonesia www.idx.co.id. Teknik pengolahan data dilakukan dengan analisis regresi linier berganda dengan bantuan SPSS 17.0.
3.7 Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik analisis multivariat untuk menganalisis data penelitian. Analisis multivariat adalah “analisis di mana masalah yang
diteliti bersifat multidimensional dan menggunakan tiga atau lebih variabel” Kuncoro, 2003 : 211. Jenis analisis multivariat yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis regresi linier berganda, yaitu analisis ketergantungan
Universitas Sumatera Utara
35 dependence method yang digunakan untuk menjelaskan atau memprediksi
variabel terikat berdasarkan dua atau lebih variabel bebas.
3.7.1 Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan analisis yang paling mendasar untuk menggambarkan keadaan data secara umum. Statistik deskriptif memberikan
gambaran nilai paling kecil minimum, nilai paling besar maximum, nilai rata-rata mean dan standar deviasi standard deviation dari suatu data.
3.7.2 Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian dengan analisis multivariat memerlukan pengujian atas data yang akan digunakan untuk menghindari atau mengurangi bias atas hasil
penelitian yang diperoleh. Pengujian asumsi atas analisis multivariat disebut dengan pengujian asumsi klasik yang terdiri atas :
3.7.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel dependen, variabel independen atau keduanya berdistribusi normal,
mendekati normal atau tidak Umar, 2008 : 181. Pengujian ini diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasumsikan
bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini tidak dipenuhi, maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel
kecil. Uji normalitas dapat dilakukan dengan pendekatan histogram, pendekatan grafik dan uji Kolmogorv-Smirnov. Model regresi yang
baik adalah regresi yang berdistribusi normal atau mendekati normal. Dalam pendekatan histogram, variabel berdistribusi normal jika grafik
Universitas Sumatera Utara
36 histogram memperlihatkan distribusi data tidak menceng ke kiri atau
menceng ke kanan. Dalam pendekatan grafik, variabel berdistribusi normal jika scatterplot menunjukkan titik-titik yang mengikuti data
berada di sepanjang garis diagonal. Dalam uji Kolmogorv-Smirnov, variabel berdistribusi normal jika tabel menunjukkan nilai Asymp.
Sig di atas nilai signifikan 0.05.
3.7.2.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual
suatu pengamatan ke pengamatan lainnya Umar, 2008 : 179. Umumnya heteroskedastisitas sering terjadi pada model yang
menggunakan data cross section silang waktu daripada data time series
runtut waktu. Akan tetapi, hal ini bukan berarti bahwa model yang menggunakan data runtut waktu bebas dari heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi atau model regresi dengan varians residual bersifat
homokedastisitas atau bersifat tetap konstan. Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan analisis grafik dan uji Park. Dalam analisis
grafik, heteroskedastisitas tidak terjadi jika grafik pada scatterplot menunjukkan titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah
pola tertentu yang jelas dan tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Dalam uji Park, heteroskedastisitas tidak
Universitas Sumatera Utara
37 terjadi jika tabel menunjukkan semua variabel independen tidak
signifikan sig 0.05.
3.7.2.3 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen.
Multikolinieritas adalah situasi adanya korelasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya.
Menurut Motgomery dan Peck dalam Situmorang dkk 2008 : 97, beberapa sumber penyebab multikolinieritas adalah
sebagai berikut : 1.
Metode pengumpulan data yang digunakan membatasi nilai dari variabel regressor.
2. Kendala-kendala model pada populasi yang diamati.
3. Spesifikasi model.
4. Penentuan jumlah variabel eksplanatoris yang lebih banyak
dari jumlah observasi atau overdetermined model. 5.
Data time series, dimana nilai trend tercakup dalam nilai variabel eksplanatoris yang ditunjukkan oleh penurunan
atau peningkatan sejalan dengan waktu.
Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor
VIF. Tolerance digunakan untuk mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan
oleh variabel independen lainnya. VIF adalah suatu estimasi berapa besar multikolinieritas meningkatkan varians pada suatu koefisien
estimasi sebuah variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Nilai
cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
Universitas Sumatera Utara
38 multikolinieritas adalah Tolerance 0.1 dan VIF 5 dengan kriteria
sebagai berikut : Tabel 3.8
Kriteria Keputusan dalam Uji Multikolinieritas VIF 5
Diduga mempunyai persoalan multikolinieritas VIF 5
Tidak terdapat multikolinieritas Tolerance
0.1 Diduga mempunyai persoalan multikolinieritas
Tolerance 0.1
Tidak terdapat multikolinieritas Sumber : Situmorang dkk 2008 : 104
3.7.2.4 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model linier terdapat hubungan yang kuat baik positif maupun
negatif antardata yang ada pada variabel-variabel penelitian Umar, 2008 : 182. Menurut Erlina 2011 : 106, uji autokorelasi bertujuan
untuk menguji apakah dalam suatu model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-
1 atau sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan lainnya.
Menurut Manurung dkk 2005 dalam Situmorang dkk 2008 : 79, beberapa alasan penyebab terjadinya autokorelasi adalah sebagai
berikut : 1.
Inersia, yaitu terjadinya kelembaman atau kelambanan data ekonomi.
2. Bias spesifikasi mengeluarkan variabel yang relevan dari
model. 3.
Bias spesifikasi : bentuk fungsional yang tidak benar. 4.
Fenomena Cobweb. 5.
Tenggang waktu lags. 6.
Manipulasi data.
Universitas Sumatera Utara
39 7.
Non-stasioneritas, yaitu data time series sering mengalami rata-rata varians dan kovarians tidak konstan sejalan dengan
waktu.
Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin
Watson dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut : Tabel 3.9
Kriteria Keputusan dalam Uji Autokorelasi
Hipotesis Nol Keputusan
Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak
0 d dL Tidak ada autokorelasi positif
No decision dL
≤ d ≤ dU Tidak ada korelasi negatif
Tolak 4 -dL d 4
Tidak ada korelasi negatif No decision
4 -dU ≤ d ≤ 4 -dL
Tidak ada autokorelasi positif atau negatif
Tidak ditolak dU d 4 - dU
Sumber : Situmorang dkk 2008 : 86
3.7.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Penelitian ini melibatkan satu variabel dependen dan empat variabel independen sehingga variabel-variabel dalam penelitian akan dianalisis
menggunakan analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda merupakan analisis ketergantungan dependence method yang melibatkan
satu variabel dependen dan dua atau lebih variabel independen. Analisis regresi linier berganda bertujuan untuk melihat secara langsung pengaruh
beberapa variabel independen terhadap variabel dependen. Persamaan regresi linier berganda yang digunakan adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
40
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ e
dimana : Y
= Profitabilitas a
= konstanta X
1
= Struktur modal X
2
= Ukuran perusahaan X
3
= Pertumbuhan perusahaan X
4
= Struktur aktiva b
1,2,3,4
= koefisien regresi dari masing-masing variabel e
= kesalahan pengganggu standard error Ketepatan fungsi regresi dalam menaksir nilai actual dapat dilihat dari
nilai R
2
atau koefisien determinasi yang ditunjukkan dalam tabel Model Summary
dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut : Tabel 3.10
Hubungan antar Variabel
Nilai Interpretasi
0.0 - 0.19 Sangat Tidak Erat
0.2 - 0.39 Tidak Erat
0.4 - 0.59 Cukup Erat
0.6 - 0.79 Erat
0.8 - 0.99 Sangat Erat
Sumber : Situmorang dkk 2008 : 114 3.7.4 Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hasil suatu perhitungan statistik yang diperoleh signifikan atau tidak signifikan. Untuk
menguji hipotesis penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya, apakah
Universitas Sumatera Utara
41 hipotesis penelitian diterima atau ditolak dilakukan melalui uji t uji parsial
dan uji F uji simultanserempak.
3.7.4.1 Uji t Uji Parsial
Uji t adalah uji yang menunjukkan seberapa besar pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen Kuncoro, 2003 : 218. Uji t dilakukan dengan membandingkan t
hitung
dengan t
tabel
dengan ketentuan : H
diterima dan H
a
ditolak jika t
hitung
t
tabel
untuk α = 0.05 H
a
diterima dan H ditolak jika t
hitung
t
tabel
untuk α = 0.05
3.7.4.2 Uji F Uji Simultan
Uji F adalah uji yang menunjukkan apakah semua variabel independen yang terdapat dalam model regresi mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel dependen Kuncoro, 2003 : 219. Uji F dilakukan dengan membandingkan F
hitung
dengan F
tabel
dengan ketentuan : H
diterima dan H
a
ditolak jika F
hitung
F
tabel
untuk α = 0,05 H
a
diterima dan H ditolak jika F
hitung
F
tabel
untuk α = 0,05
Universitas Sumatera Utara
42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Statistik Deskriptif
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun
2008-2011. Perusahaan yang memenuhi kriteria pemilihan sampel berjumlah 20 perusahaan.
Tabel di bawah merupakan statistik deskriptif yang diperoleh dari pengolahan keseluruhan data penelitian :
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum
Mean Std.
Deviation ROI
80 -.18
12.62 3.7922
2.85238 DAR
80 .05
.79 .4557
.18210 Size
80 11.67
16.72 14.5368 1.42662
Growth 80
-46.47 114.90 14.6168
22.86302 Assets Str.
80 .25
83.21 12.0770 16.83533
Valid N listwise
80
Berdasarkan tabel dapat dijelaskan bahwa dengan jumlah observasi sebanyak 80 diperoleh :
Universitas Sumatera Utara
43 1.
Variabel profitabilitas yang disimbolkan dengan ROI memiliki nilai paling kecil minimum -0.18, nilai paling besar maximum 12.62, nilai
rata-rata mean 3.7922 dengan standar deviasi 2.85238. 2.
Variabel struktur modal yang disimbolkan dengan DAR memiliki nilai paling kecil minimum 0.05, nilai paling besar maximum 0.79, nilai
rata-rata mean 0.4557 dengan standar deviasi 0.18210. 3.
Variabel ukuran perusahaan yang disimbolkan dengan Size memiliki nilai paling kecil minimum 11.67, nilai paling besar maximum 16.72, nilai
rata-rata mean 14.5368 dengan standar deviasi 1.42662. 4.
Variabel pertumbuhan perusahaan yang disimbolkan dengan Growth memiliki nilai paling kecil minimum -46.47, nilai paling besar
maximum 114.90, nilai rata-rata mean 14.6168 dengan standar deviasi 22.86302.
5. Variabel struktur aktiva yang disimbolkan dengan Assets Str. memiliki
nilai paling kecil minimum 0.25; nilai paling besar maximum 83.21, nilai rata-rata mean 12.0770 dengan standar deviasi 16.83533.
4.1.2 Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian dengan analisis regresi linier berganda memerlukan pengujian atas data yang akan digunakan untuk menghindari atau mengurangi
bias atas hasil penelitian yang diperoleh. Pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Menurut
Ghozali 2005, asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
44 1.
Berdistibusi normal. 2.
Non-Multikolinieritas, artinya antara variabel independen dalam model regresi tidak memiliki korelasi atau hubungan secara
sempurna ataupun mendekati sempurna.
3. Non-Autokorelasi, artinya kesalahan pengganggu dalam model
regresi tidak saling berkorelasi. 4.
Non-Heterokedastisitas, artinya varians variabel independen dari satu pengamatan ke pengamatan lain adalah konstan atau sama.
4.1.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel dependen, variabel independen atau keduanya berdistribusi normal,
mendekati normal atau tidak Umar, 2008 : 181. Uji normalitas dapat dilakukan dengan pendekatan histogram, pendekatan grafik dan uji
Kolmogorv-Smirnov. 4.1.2.1.1 Pendekatan Histogram
Berikut ini adalah hasil output yang diperoleh dari uji normalitas dengan menggunakan aplikasi SPSS :
Gambar 4.1 Uji Normalitas dengan Pendekatan Histogram
Universitas Sumatera Utara
45 Grafik histogram memperlihatkan bahwa data
berditribusi normal yang ditunjukkan oleh distribusi data tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan.
4.1.2.1.2 Pendekatan Grafik
P-P plot akan membentuk plot antara nilai-nilai teoritis
sumbu X melawan nilai-nilai yang didapat dari sampel sumbu Y. Apabila plot dari keduanya berbentuk linier garis
lurus, maka hal ini mengindikasikan bahwa residual menyebar normal. Bila pola-pola titik yang terletak selain di ujung-ujung
plot masih berbentuk linier, meskipun ujung-ujung plot agak menyimpang dari garis lurus, dapat disimpulkan bahwa sebaran
data residual adalah menyebar normal. Berikut ini adalah hasil output yang diperoleh dari uji normalitas dengan
menggunakan aplikasi SPSS :
Gambar 4.2 Uji Normalitas dengan Pendekatan Grafik
Universitas Sumatera Utara
46 Grafik pada scatterplot memperlihatkan bahwa data
berdistribusi normal yang ditunjukkan oleh titik-titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal. di sepanjang garis
diagonal.
4.1.2.1.3 Uji Kolmogorv-Smirnov
Uji Kolmogorv-Smirnov digunakan untuk memastikan apakah data di sepanjang garis diagonal pada P-P plot
berdistribusi normal dengan melihat data residualnya apakah berdistribusi normal atau tidak. Tabel di bawah ini adalah hasil
output yang diperoleh dari uji normalitas dengan menggunakan
aplikasi SPSS : Tabel 4.2
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized
Residual N
80 Normal
Parameters
a,,b
Mean .0000000
Std. Deviation 2.64168867
Most Extreme Differences
Absolute .123
Positive .123
Negative -.051
Kolmogorov-Smirnov Z 1.099
Asymp. Sig. 2-tailed .178
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Universitas Sumatera Utara
47 Tabel hasil uji Kolmogorv-Smirnov memperlihatkan
bahwa data berdistribusi normal yang ditunjukkan dengan nilai Asymp. Sig. 2-tailed sebesar 0.178 atau berada di atas nilai
signifikan 0.05.
4.1.2.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual
suatu pengamatan ke pengamatan lainnya Umar, 2008 : 179. Model regresi yang layak digunakan adalah model regresi yang bersifat
homoskedasitisitas yaitu sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup lainnya.
Gambar di bawah ini adalah hasil output yang diperoleh dari uji heteroskedastisitas dengan menggunakan aplikasi SPSS :
Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas
Universitas Sumatera Utara
48 Grafik scatterplot memperlihatkan titik-titik menyebar secara
acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini
menunjukkan bahwa pada model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas sehingga model regresi layak dipakai untuk
memprediksi variabel dependennya berdasarkan masukan variabel independennya.
4.1.2.3 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen.
Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor
VIF. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah Tolerance 0.1 dan
VIF 5. Tabel di bawah adalah hasil dari uji multikolinieritas : Tabel 4.3
Uji Multikolinieritas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinierity
Statistics B
Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1 Constant 11.589 3.428
3.381 .001
DAR -.142 1.694
-.009 -.084
.934 .978
1.023 Size
-.570 .233
-.285 -2.450 .017
.844 1.185
Growth .047
.015 .374 3.216
.002 .845
1.183 Assets Str.
-.010 .018
-.061 -.561
.576 .971
1.030 a. Dependent Variable: ROI
Universitas Sumatera Utara
49 Tabel memperlihatkan bahwa semua data tidak menunjukkan
adanya multikolinieritas pada model regresi. Hal ini dibuktikan dengan semua variabel yang mempunyai Tolerance 0.1 dan VIF 5.
4.1.2.4 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terdapat hubungan yang kuat baik positif maupun
negatif antardata yang ada pada variabel-variabel penelitian Umar, 2008 : 182. Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin.
Hasil output yang diperoleh dari uji autokorelasi dengan menggunakan aplikasi SPSS adalah sebagai berikut :
Tabel 4.4 Uji Durbin Watson
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate Durbin-
Watson 1
.377
a
.142 .097
2.71122 2.005
a. Predictors: Constant, Assets Str., Growth, DAR, Size b. Dependent Variable: ROI
Tabel memperlihatkan nilai Durbin-Watson sebesar 2.005, dengan jumlah sampel sebanyak 80 dan jumlah variabel independen
yang digunakan sebanyak 4, maka nilai dU berdasarkan tabel Durbin- Watson adalah sebesar 1.743. Jadi, diperoleh hasil bahwa dU d 4 -
dU 1.743 2.005 2.257. Dengan demikian pada model regresi tidak terdapat autokorelasi positif atau negatif.
Universitas Sumatera Utara
50
4.1.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Suatu model regresi layak digunakan untuk memprediksi variabel dependennya berdasarkan variabel independennya jika model regresi tersebut
bebas dari uji asumsi klasik. Berdasarkan hasil uji asumsi klasik yang telah dijelaskan sebelumnya, model regresi yang digunakan pada penelitian ini
telah memenuhi asumsi klasik, antara lain : 1.
Data variabel berdistibusi normal. 2.
Tidak ada heteroskedastisitas pada model regresi. 3.
Tidak ada multikolinieritas pada model regresi. 4.
Tidak ada autokorelasi pada model regresi. Dengan demikian, analisis regresi linier berganda dapat dilakukan
untuk mengetahui sejauh mana pengaruh variabel independen struktur modal, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan struktur aktiva
terhadap variabel dependen profitabilitas pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Tabel 4.5 Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant 11.589
3.428 3.381
.001 DAR
-.142 1.694
-.009 -.084
.934 Size
-.570 .233
-.285 -2.450
.017 Growth
.047 .015
.374 3.216
.002 Assets Str.
-.010 .018
-.061 -.561
.576 a. Dependent Variable: ROI
Universitas Sumatera Utara
51
Berdasarkan tabel dapat diperoleh persamaan regresi linier berganda
sebagai berikut :
Y = 11.589 - 0.142X
1
- 0.570X
2
+ 0.047X
3
- 0.010X
4
+ e
dimana : Y
= Profitabilitas ROI
X
1
= Struktur modal DAR
X
2
= Ukuran perusahaan Size
X
3
= Pertumbuhan perusahaan Growth X
4
= Struktur aktiva Assets Str.
e =
kesalahan pengganggu standard error Berdasarkan persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Konstanta a menunjukkan nilai sebesar sebesar 11.589. Hal ini
menggambarkan bahwa jika tidak ada pengaruh dari variabel independen yaitu struktur modal X
1
, ukuran perusahaan X
2
, pertumbuhan perusahaan X
3
dan struktur aktiva X
4
terhadap profitabilitas, maka profitabilitas akan tetap sebesar 11.589.
2. Variabel struktur modal DAR mempunyai nilai koefisien regresi sebesar
-0.142. Hal ini menggambarkan bahwa jika variabel struktur modal DAR mengalami kenaikan satu satuan, dengan asumsi variabel lain
tetap variabel lain sama dengan nol, maka akan menyebabkan penurunan profitabilitas ROI sebesar 0.142. Hal ini menunjukkan
bahwa struktur modal berpengaruh negatif terhadap profitabilitas.
Universitas Sumatera Utara
52 3.
Variabel ukuran perusahaan mempunyai nilai koefisien regresi sebesar -0.570. Hal ini menggambarkan bahwa jika variabel ukuran perusahaan
mengalami kenaikan satu satuan, dengan asumsi variabel lain tetap variabel lain sama dengan nol, maka akan menyebabkan penurunan
profitabilitas ROI sebesar 0.570. Hal ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap profitabilitas.
4. Variabel pertumbuhan perusahaan mempunyai nilai koefisien regresi
sebesar 0.047. Hal ini menggambarkan bahwa jika variabel pertumbuhan perusahaan mengalami kenaikan satu satuan, dengan asumsi variabel lain
tetap variabel lain sama dengan nol, maka akan menyebabkan kenaikan profitabilitas ROI sebesar 0.047. Hal ini menunjukkan bahwa
pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas. 5.
Variabel struktur aktiva mempunyai nilai koefisien regresi sebesar -0.010. Hal ini menggambarkan bahwa jika variabel struktur aktiva mengalami
kenaikan satu satuan, dengan asumsi variabel lain tetap variabel lain sama dengan nol, maka akan menyebabkan penurunan profitabilitas
ROI sebesar 0.010. Hal ini menunjukkan bahwa struktur aktiva berpengaruh negatif terhadap profitabilitas.
4.1.4 Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya diterima atau ditolak. Uji hipotesis terbagi dua yaitu
uji t uji parsial dan uji F uji simultan.
Universitas Sumatera Utara
53
4.1.4.1 Uji t Uji Parsial
Uji t adalah uji yang menunjukkan seberapa besar pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Uji t dalam penelitian ini menggunakan kriteria sebagai berikut :
1 Penelitian ini menggunakan tingkat kepercayaan α = 5 ; df = n-k
= 80-5 = 75 sehingga nilai t
tabel
diperoleh sebesar 1.665. 2
H diterima dan H
a
ditolak jika t
hitung
t
tabel
, artinya variabel independen secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap
variabel terikat. 3
H
a
diterima dan H ditolak jika t
hitung
t
tabel
, artinya variabel independen secara parsial berpengaruh siginifikan terhadap
variabel dependen. Hasil output yang diperoleh dari uji t dengan menggunakan
aplikasi SPSS adalah sebagai berikut : Tabel 4.6
Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant 11.589
3.428 3.381
.001 DAR
-.142 1.694
-.009 -.084
.934 Size
-.570 .233
-.285 -2.450
.017 Growth
.047 .015
.374 3.216
.002 Assets Str.
-.010 .018
-.061 -.561
.576 a. Dependent Variable: ROI
Universitas Sumatera Utara
54 Berdasarkan tabel, dapat diperoleh informasi sebagai berikut :
1 Pengaruh struktur modal terhadap profitabilitas.
Struktur modal mempunyai nilai t
hitung
diperoleh sebesar -0.084, sedangkan nilai t
tabel
sebesar 1.665. Dengan demikian H diterima dan H
a
ditolak karena t
hitung
-0.084 t
tabel
1.665 yang artinya secara parsial struktur modal tidak berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tingkat kepercayaan
95. 2
Pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas. Ukuran perusahaan mempunyai nilai t
hitung
diperoleh sebesar -2.450, sedangkan nilai t
tabel
sebesar 1.665. Dengan demikian H
diterima dan H
a
ditolak karena t
hitung
-2.450 t
tabel
1.665 yang artinya secara parsial ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan
properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tingkat kepercayaan 95.
3 Pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap profitabilitas.
Pertumbuhan perusahaan mempunyai nilai t
hitung
sebesar 3.216, sedangkan nilai t
tabel
sebesar 1.665. Dengan demikian H
a
diterima dan H ditolak karena t
hitung
3.216 t
tabel
1.665 yang artinya secara parsial pertumbuhan perusahaan berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan properti dan real
Universitas Sumatera Utara
55 estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tingkat
kepercayaan 95. 4
Pengaruh struktur aktiva terhadap profitabilitas. Struktur aktiva mempunyai nilai t
hitung
sebesar -0.561, sedangkan nilai t
tabel
sebesar 1.665. Dengan demikian H diterima
dan H
a
ditolak karena t
hitung
-0.561 t
tabel
1.665 yang artinya secara parsial struktur aktiva tidak berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tingkat kepercayaan 95.
4.1.4.2 Uji F Uji Simultan
Uji F dilakukan untuk mngetahui apakah semua variabel independen yang terdapat dalam model regresi secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap variabel independen. Uji F dalam penelitian ini menggunakan kriteria sebagai berikut :
1 Penelitian ini menggunakan tingkat kepercayaan α = 5 ;
df =k-1,n-k = 5-1,80-5 sehingga nilai F
tabel
adalah sebesar 2.494.
2 H
diterima dan H
a
ditolak jika F
hitung
F
tabel
, artinya variabel independen secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen. 3
H
a
diterima dan H ditolak jika F
hitung
F
tabel
, artinya variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
56 Tabel 4.7
Uji F
ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1 Regression
91.445 4
22.861 3.110
.020
a
Residual 551.303
75 7.351
Total 642.748
79 a. Predictors: Constant, Assets Str., Growth, DAR, Size
b. Dependent Variable: ROI Berdasarkan hasil pengolahan data, nilai F
hitung
diperoleh sebesar 3.110. Nilai F
hitung
3.110 F
tabel
2.494. Dengan demikian H
a
diterima dan H ditolak, yang artinya struktur modal, ukuran
perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan struktur aktiva secara simultan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada
perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tingkat kepercayaan 95.
Tabel 4.8 Uji F
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.377
a
.142 .097
2.71122 a. Predictors: Constant, Assets Str., Growth, DAR, Size
b. Dependent Variable: ROI Besarnya pengaruh keempat variabel independen tersebut
secara simultan dapat dilihat dari tabel di atas. Hasil pengolahan data yang tertera pada tabel menunjukkan bahwa :
Universitas Sumatera Utara
57 1.
Nilai R diperoleh sebesar 0.377 berarti hubungan antara struktur modal, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan struktur
aktiva terhadap profitabilitas sebesar 37.7. Hal ini berarti hubungan antara struktur modal, ukuran perusahaan, pertumbuhan
perusahaan dan struktur aktiva tidak erat terhadap profitabilitas. 2.
Nilai Adjusted R
2
diperoleh sebesar 0.097 berarti 9.7 faktor- faktor yang mempengaruhi profitabilitas dapat dijelaskan oleh
struktur modal, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan struktur aktiva. Sedangkan sisanya 90.3 dapat dijelaskan oleh
faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Nilai standar deviasi diperoleh sebesar 2.71122. Standar deviasi
digunakan untuk mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Semakin kecil nilai standar deviasi berarti model regresi semakin
baik.
4.2 Pembahasan
Hasil pengujian secara parsial uji t menunjukkan bahwa hanya pertumbuhan perusahaan yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas pada perusahaan properti dan real estate. Hasil ini mendukung hipotesis ketiga penelitian ini. Struktur modal, ukuran perusahaan dan struktur
aktiva secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas sehingga hipotesis pertama, hipotesis kedua dan hipotesis keempat penelitian ini ditolak.
Universitas Sumatera Utara
58 1
Pengaruh struktur modal terhadap profitabilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur modal secara parsial
tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas yang ditunjukkan dari nilai t
hitung
-0.084 t
tabel
1.665. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Martina 2012 yang menyatakan bahwa secara parsial
leverage keuangan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Berbeda dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Kusumajaya 2011 yang menyatakan bahwa struktur modal secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas. 2
Pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan secara parsial
tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas yang ditunjukkan dari nilai t
hitung
-2.450 t
tabel
1.665. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Martina 2011 yang juga menyatakan bahwa
ukuran perusahaan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nugroho
2011 yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
3 Pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap profitabilitas.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan perusahaan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas yang ditunjukkan
dari nilai t
hitung
3.216 t
tabel
1.665. Pertumbuhan perusahaan mempunyai nilai koefisien regresi sebesar 0.047. Hal ini berarti bahwa jika pertumbuhan
Universitas Sumatera Utara
59 perusahaan mengalami kenaikan satu satuan, dengan asumsi variabel lain tetap
variabel lain sama dengan nol, maka akan menyebabkan kenaikan profitabilitas ROI sebesar 0.047 satuan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Kusumajaya 2011 yang juga menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan
terhadap profitabilitas. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nugroho 2011 yang menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan secara parsial
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas. 4
Pengaruh struktur aktiva terhadap profitabilitas.. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur aktiva secara parsial
tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas yang ditunjukkan dari nilai t
hitung
-0.561 t
tabel
1.665. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sari 2012 yang juga menyatakan bahwa aktiva
tetap secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
Hasil pengujian secara simultan uji F menunjukkan bahwa struktur modal, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan struktur aktiva secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas yang ditunjukkan dari nilai F
hitung
3.110 F
tabel
2.494. Hasil ini mendukung hipotesis kelima penelitian ini. Nilai R diperoleh sebesar 0.377 berarti hubungan antara struktur modal,
ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan struktur aktiva terhadap profitabilitas sebesar 37.7. Hal ini berarti hubungan antara struktur modal,
ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan struktur aktiva tidak erat
Universitas Sumatera Utara
60 terhadap profitabilitas. Nilai Adjusted R
2
diperoleh sebesar 0.097 berarti 9.7 faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas dapat dijelaskan oleh struktur
modal, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan struktur aktiva. Sedangkan sisanya 90.3 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak
dimasukkan dalam penelitian ini seperti likuiditas, perputaran modal kerja, perputaran piutang usaha dan perputaran persediaan.
Universitas Sumatera Utara
61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan