Saran Keterbatasan Penelitian Review Penelitian Terdahulu

62 2. Pengujian variabel secara simultan uji F menunjukkan bahwa struktur modal, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan struktur aktiva secara simultan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2008-2011 pada tingkat kepercayaan 95. Hal ini ditunjukkan dari F hitung 3.110 F tabel 2.494. Hubungan antara struktur modal, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan struktur aktiva tidak erat 37.7 terhadap profitabilitas yang ditunjukkan dari nilai R diperoleh sebesar 0.377. Nilai Adjusted R 2 diperoleh sebesar 0.097 berarti 9.7 variasi perubahan profitabilitas ROI dapat dijelaskan oleh struktur modal, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan struktur aktiva. Sedangkan sisanya 90.3 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini seperti likuiditas, perputaran modal kerja, perputaran piutang usaha dan perputaran persediaan.

5.2 Saran

Sesuai dengan hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi perubahan profitabilitas ROI dapat dijelaskan oleh struktur modal, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan struktur aktiva hanya sebesar 9.7. Peneliti selanjutnya sebaiknya menggunakan variabel lain yang memiliki pengaruh lebih besar terhadap variasi perubahan profitabilitas. Universitas Sumatera Utara 63 2. Perusahaan sebaiknya lebih teliti dalam penentuan proporsi utang dan modal sendiri dalam struktur modal perusahaan dan lebih teliti dalam penentuan jumlah kepemilikan aktiva perusahaan sehingga perusahaan dapat mencapai laba yang maksimal. 3. Bagi investor, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam mengukur profitabilitas perusahaan sehingga dapat mengetahui perusahaan yang memiliki prospek keuntungan yang paling tinggi.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan antara lain : 1. Penelitian ini menggunakan populasi hanya perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Efek selama periode 2008-2011 dengan jumlah sampel yang digunakan hanya 20 perusahaan sampel. 2. Penelitian ini hanya menggunakan variabel independen yang terdiri dari struktur modal, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan struktur aktiva dalam mengukur variasi perubahan profitabilitas. 3. Penelitian ini hanya menggunakan Debt to Assets Ratio DAR untuk mengukur struktur modal. Ukuran perusahaan diukur berdasarkan jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan. Pertumbuhan perusahaan diukur berdasarkan perubahan total aktiva perusahaan setiap tahun. Struktur aktiva diukur berdasarkan perbandingan aktiva tetap dengan total aktiva perusahaan. Profitabilitas diukur hanya menggunakan Return on Investment ROI. Universitas Sumatera Utara 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Profitabilitas

2.1.1.1 Pengertian Profitabilitas

Profitabilitas menurut Brigham dan Houston 2001 : 89 adalah “hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan”. Profitabilitas menurut Sartono 2001 : 122 adalah “kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri”. Perkembangan profitabilitas perusahaan merupakan hal yang harus diperhatikan para manajer keuangan sehubungan dengan tujuan perusahaan yaitu mengalami pertumbuhan yang berkelanjutan going concern. Oleh karena itu, perusahaan diharuskan untuk selalu meningkatkan kinerja perusahaannya menjadi semakin baik agar dapat bersaing dan bertahan dalam dunia persaingan. Semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan, maka semakin baik perusahaan tersebut dari waktu ke waktu.

2.1.1.2 Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dalam upayanya memperoleh laba. Rasio profitabilitas menunjukkan pengaruh gabungan dari likuiditas, manajemen aktiva dan hutang terhadap hasil operasi perusahaan Brigham dan Houston. Menurut Sadalia 2010 : 63, “rasio profitabilitas terbagi atas dua jenis, Universitas Sumatera Utara 12 yaitu margin laba profit margin yang mengukur kinerja dalam hubungannya dengan penjualan dan rasio hasil return ratio yang mengukur kinerja relatif terhadap beberapa ukuran skala investasi”. Rasio profitabilitas yang digunakan antara lain: 1. Gross Profit Margin Margin Laba Kotor. Rasio ini digunakan untuk mengukur efisiensi dari kegiatan operasi perusahaan. Rasio ini memberikan informasi laba yang diperoleh dari kegiatan penjualan setelah dikurangi biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan barang yang dijual tersebut. Rumus Gross Profit Margin adalah sebagai berikut : ����� ������ ������ = ���� ����� ��������� 2. Net Profit Margin Margin Laba Bersih. Rasio ini merupakan pengukuran yang lebih spesifik untuk profitabilitas penjualan dibandingkan dengan gross profit margin karena rasio ini memasukkan pajak ke dalam perhitungan laba perusahaan. Rumus Net Profit Margin adalah sebagai berikut : ��� ������ ������ = ���� �����ℎ ��������� 3. Return on Investment ROI. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan. Rumus Return on Investment adalah sebagai berikut : ��� = ���� �����ℎ ����� ������ Universitas Sumatera Utara 13 4. Return on Equity ROE. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Rasio ini sering digunakan para investor dalam membandingkan perusahaan-perusahaan dalam sebuah industri yang sama. Rasio ini dipengaruhi oleh besar-kecilnya utang perusahaan. Apabila proporsi utang semakin besar, maka rasio ini juga akan semakin besar. Rumus Return on Equity adalah sebagai berikut : ��� = ���� �����ℎ ����� ������� 2.1.2 Struktur Modal 2.1.2.1 Pengertian Struktur Modal Sartono 2001 : 224 mendefinisikan “struktur modal adalah merupakan perimbangan jumlah utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa”. Menurut Warsono 2003 : 236, struktur modal merupakan perimbangan jumlah utang jangka panjang long term debt, saham preferen preferred stock dan ekuitas saham biasa stockholders’ equity . Utang jangka panjang adalah utang dengan masa jatuh tempo pelunasannya lebih dari satu tahun. Utang jangka panjang meliputi utang hipotek mortgage, obligasi bond dan bentuk utang jangka panjang lainnya, seperti pinjaman jangka panjang dari bank. Saham preferen adalah kombinasi antara modal sendiri saham biasa dan Universitas Sumatera Utara 14 utang jangka panjang. Ekuitas saham biasa adalah modal jangka panjang yang ditanamkan investor, yang memiliki klaim residual atas laba dan kekayaan perusahaan.

2.1.2.2 Teori Struktur Modal

Kebijakan mengenai struktur modal merupakan salah satu bentuk keputusan keuangan yang penting. Perusahaan selalu mengupayakan untuk menciptakan kombinasi atau perimbangan sumber pembelanjaan perusahaan yang tepat untuk mencapai struktur modal optimal optimal capital structure. Brigham dan Houston 2001 : 12, menyatakan bahwa kebijakan struktur modal melibatkan perimbangan trade-off antara risiko dan tingkat pengembalian : 1. Menggunakan lebih banyak utang berarti memperbesar risiko yang ditanggung pemegang saham. 2. Menggunakan lebih banyak utang juga memperbesar tingkat pengembalian yang diharapkan.

2.1.2.3 Indikator Struktur Modal

Struktur modal dapat dinyatakan dalam dua indikator Warsono, 2003, yaitu : 1. Rasio Utang-Aktiva Debt to Assets Ratio Rasio utang-aktiva debt to assets ratio yang sering disingkat dengan DAR adalah perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Rumus DAR adalah sebagai berikut : ��� = ����� ����� ����� ������ Universitas Sumatera Utara 15 Semakin besar DAR suatu perusahaan mengindikasikan bahwa risiko keuangan yang akan ditanggung para pemegang saham semakin besar. Di sisi lain, semakin besar DAR perusahaan juga mengindikasikan bahwa kemungkinan tingkat pengembalian akan semakin besar pula. 2. Rasio Utang-Ekuitas Debt to Equity Ratio Rasio utang-ekuitas debt to equity ratio yang sering disingkat dengan DER adalah perbandingan antara total utang dengan total ekuitas. Rumus DER adalah sebagai berikut : ��� = ����� ����� ����� �������

2.1.3 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan suatu skala yang dapat dihitung berdasarkan jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan atau besarnya tingkat penjualan bersih suatu perusahaan. Perusahaan besar memiliki akses yang lebih mudah ke pasar modal dibandingkan dengan perusahaan kecil. Hal ini mendorong perusahaan besar cenderung menggunakan pendanaan eksternal karena adanya kemudahan melakukan pinjaman dengan tingkat bunga yang rendah. Ukuran perusahaan dapat digunakan sebagai indikator dari kemungkinan terjadinya kebangkrutan bagi suatu perusahaan, dimana perusahaan besar cenderung memiliki arus kas yang lebih stabil dan dipandang lebih mampu menghadapi kesulitan keuangan. Hal ini dikarenakan perusahaan besar cenderung melakukan diversifikasi usaha yang Universitas Sumatera Utara 16 lebih banyak yang memungkinkan perusahaan meminimalkan risiko kebangkrutan. Total aktiva lebih sering digunakan sebagai indikator ukuran perusahaan karena mencerminkan waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan penjualan. Perusahaan yang memiliki banyak aktiva akan dapat meningkatkan kapasitas produksinya sehingga laba yang diperoleh akan semakin besar. Menurut Kusuma 2005, ada tiga teori yang secara implisit menjelaskan hubungan antara ukuran perusahaan dan tingkat keuntungan, antara lain : 1. Teori teknologi, yang menekankan pada modal fisik, economies of scale dan lingkup sebagai faktor-faktor yang menentukan besarnya ukuran perusahaan yang optimal serta pengaruhnya terhadap profitabilitas. 2. Teori organisasi, menjelaskan hubungan profitabilitas dengan ukuran perusahaan yang dikaitkan dengan biaya transaksi organisasi dan rentang biaya-biaya pengendalian. 3. Teori institusional mengaitkan ukuran perusahaan dengan faktor-faktor seperti sistem perundang-undangan, peraturan anti-trust, perlindungan patent, ukuran pasar dan perkembangan pasar keuangan. Teori teknologi mengindikasikan bahwa perkembangan teknologi akan meningkatkan kapasitas produksi jumlah output yang dihasilkan sehingga memungkinkan perusahaan menghasilkan laba yang lebih besar. Teori organisasi mengindikasikan bahwa semakin besar skala perusahaan maka Universitas Sumatera Utara 17 profitabilitas juga akan meningkat, akan tetapi pada titik tertentu ukuran perusahaan akhirnya akan menurunkan laba profit perusahaan. Hal ini mengindikasikan perusahaan untuk memiliki total aktiva dalam jumlah yang optimal.

2.1.4 Pertumbuhan Perusahaan

Pertumbuhan perusahaan mencakup pertumbuhan penjualan, pertumbuhan aktiva dan pertumbuhan laba. Kallapur dan Trombley 2001 mengungkapkan bahwa pertumbuhan perusahaan mengarah pada kemampuan perusahaan untuk meningkatkan ukuran perusahaan melalui peningkatan aktiva. Salah satu pengukuran pertumbuhan perusahaan adalah perubahan tahunan total aktiva. Semakin banyak aktiva yang dimiliki perusahaan, semakin banyak kuantitas produk yang dapat dihasilkan perusahaan. Hal ini memungkinkan perusahaan memperoleh laba yang semakin besar.

2.1.5 Struktur Aktiva

Aktiva assets adalah sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Struktur aktiva adalah merupakan perimbangan antara jumlah aktiva lancar current assets dan aktiva tetap fixed assets. Aktiva lancar menurut Kasmir 2008 adalah “harta atau kekayaan yang segera dapat diuangkan ditunaikan pada saat dibutuhkan dan paling lama satu tahun”. Aktiva tetap menurut Harahap 1999 : 20 adalah “aktiva yang menjadi hak milik Universitas Sumatera Utara 18 perusahaan dan dipergunakan secara terus-menerus dalam kegiatan menghasilkan barang dan jasa perusahaan”. Dalam rangka pemerolehan atau pemenuhan struktur aktiva, perusahaan dapat menggunakan modal sendiri atau menggunakan dana eksternal utang. Penggunaan dana eksternal akan menimbulkan trade-off antara tingkat pengembalian dan risiko. Untuk meningkatkan profitabilitasnya, perusahaan akan membutuhkan ketersediaan dari aktiva lancar sehingga kegiatan operasional dapat berjalan dengan lancar. Akan tetapi, pengalokasian aktiva lancar dalam jumlah yang besar untuk penjualan dapat akan mengakibatkan menurunnya jumlah aktiva lancar yang tersedia untuk melakukan pembayaran utang yang telah jatuh tempo. Penggunaan dana eksternal untuk membiayai aktiva tetap seperti tanah, bangunan dan mesin-mesin merupakan keputusan investasi yang dilakukan dengan harapan dapat meningkatkan laba yang akan diperoleh perusahaan. Semakin besar penggunaan utang maka semakin besar tingkat pengembalian yang diharapkan, akan tetapi juga memperbesar risiko yang ditanggung pemegang saham. Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas berbanding lurus dengan risiko. Tidak selamanya pertambahan jumlah aktiva tetap akan meningkatkan laba yang dihasilkan perusahaan. Pada titik tertentu, jumlah aktiva tetap yang dimiliki perusahaan justru dapat menurunkan profitabilitasnya. Penelitian yang dilakukan Kusuma 2005 mengungkapkan adanya ukuran perusahaan optimal. Pertambahan aktiva tetap dimaksudkan agar meningkatkan Universitas Sumatera Utara 19 kuantitas produk yang dihasilkan sehingga memunginkan laba yang diperoleh akan semakin meningkat. Akan tetapi, pertambahan aktiva tetap yang tidak tepat atau kelebihan total aktiva tetap akan mengakibatkan adanya aktiva tetap yang menganggur. Keberadaan aktiva tetap yang menganggur ini akan mengakibatkan penurunan laba perusahaan karena aktiva tetap ini menimbulkan beban tetap terhadap perusahaan seperti biaya penyusutan, biaya pemeliharaan dan adanya kemungkinan kerugian akibat rusaknya aktiva tetap tersebut.

2.2 Review Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas telah dilakukan sebelumnya, antara lain penelitian yang dilakukan oleh Kusumajaya 2011, Nugroho 2011, Martina 2012 dan Sari 2012. Penelitian yang dilakukan Kusumajaya 2011 menggunakan variabel independen yang terdiri dari struktur modal dan pertumbuhan perusahaan. Struktur modal diukur dengan debt to equity ratio DER. Pertumbuhan perusahaan diukur dengan perubahan total aktiva. Variabel dependen yang digunakan adalah profitabilitas yang diukur dengan return on equity ROE. Penelitian yang dilakukan Nugroho 2011 menggunakan variabel independen yang terdiri dari likuiditas, pertumbuhan penjualan, perputaran modal kerja, ukuran perusahaan dan leverage. Likuiditas diukur dengan current ratio. Pertumbuhan penjualan diukur dengan perubahan penjualan. Perputaran modal kerja diukur dengan perbandingan antara penjualan dengan aktiva lancar bersih. Universitas Sumatera Utara 20 Ukuran perusahaan diukur dengan rumus log natural total aktiva. Leverage diukur dengan perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Variabel dependen yang digunakan adalah profitabilias yang diukur dengan return on assets ROA. Penelitian yang dilakukan Martina 2012 menggunakan variabel independen yang terdiri dari leverage keuangan, perputaran total aktiva, ukuran perusahaan dan suku bunga Bank Indonesia. Leverage keuangan dihitung menggunakan debt to equity ratio DER. Perputaran total aktiva dihitung menggunakan perbandingan antara penjualan dengan total aktiva. Ukuran perusahaan dihitung menggunakan log natural total aktiva. Suku bunga Bank Indonesia dihitung menggunakan rata-rata suku bunga tahunan. Variabel dependen yang digunakan adalah profitabilitas yang dihitung menggunakan return on equity ROE. Penelitian yang dilakukan Sari 2012 menggunakan variabel independen yang terdiri dari perputaran modal kerja, perputaran piutang dan aktiva tetap. Perputaran modal kerja dihitung menggunakan perbandingan antara penjualan bersih dengan aktiva lancar bersih. Perputaran piutang dihitung dengan perbandingan antara penjualan bersih dengan rata-rata piutang. Aktiva tetap diukur dengan menggunakan nilai buku harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Variabel dependen yang digunakan adalah profitabilitas yang diukur dengan return on investment ROI. Universitas Sumatera Utara 21 Berikut ini adalah hasil yang diperoleh dari penelitian terdahulu : Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu No. Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian 1. Kusumajaya 2011 Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Struktur modal dan pertumbuhan perusahaan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. 2. Nugroho 2011 Analisis Pengaruh Likuiditas, Pertumbuhan Penjualan, Perputaran Modal Kerja, Ukuran Perusahaan dan Leverage terhadap Profitabilitas Perusahaan Secara parsial likuiditas berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas, pertumbuhan penjualan berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap profitabilitas, perputaran modal kerja dan ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas, serta leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas. 3. Martina 2012 Pengaruh Leverage Keuangan terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Logam dan Sejenisnya yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Baik secara parsial maupun secara simultan, leverage keuangan, perputaran total aktiva, ukuran perusahaan dan suku bunga bank Indonesia tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. 4. Sari 2012 Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Piutang dan Aktiva Tetap terhadap Profitabilitas PT. Pelabuhan Indonesia I Persero Cabang Belawan International Container Terminal BICT Perputaran modal kerja, perputaran piutang dan aktiva tetap secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Perputaran modal kerja, piutang dan aktiva tetap secara simultan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Sumber : Penelitian Kusumajaya 2011, Nugroho 2011, Martina 2012 dan Sari 2012 Universitas Sumatera Utara 22 Struktur Modal X 1 Ukuran Perusahaan X Pertumbuhan Perusahaan X 3 Struktur Aktiva X

2.3 Kerangka Konseptual

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Struktur Aset Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI

1 49 102

Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Aset, dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Real Estate.

0 1 20

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Struktur Aktiva terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di BEI

0 0 11

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Struktur Aktiva terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di BEI

0 0 2

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Struktur Aktiva terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di BEI

0 0 10

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Struktur Aktiva terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di BEI

0 0 14

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Struktur Aktiva terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di BEI

0 0 4

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Struktur Aktiva terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di BEI

0 0 2

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Struktur Aset Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI

0 0 22

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Struktur Aset Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI

0 0 10