2.5.4. Dampak Penggunaan Formalin Terhadap Kesehatan
Sangat kita pahami bahwa formalin sangat berbahaya jika digunakan tidak sewajarnya mengingat formalin zat yang bersifat karsiogonik atau bias yang
menyebabkan kanker. Beberapa penelitian terhadap tikus dan anjing menunjukkan bahwa pemberian formalin pada dosis tertentu pada jangka panjang bias
mengakibatkan kanker saluran cerna seperti adenocarcinoma pylorus, preneoplastic, hyperplasia pylorus dan adenocarcinoma duodenum. Penelitian menyebutkan
peningkatan resiko kanker laring tenggorokan, sinus dan cavum nasal hidung pada pekerja tekstil akibat paparan formalin melalui hirupan.
Dalam jumlah sedikit, formalin akan larut dalam air, serta akan dibuang keluar bersama cairan tubuh. Dengasn demikian keberadaan formalin dalam darah
sulit dideteksi. Kekebalan tubuh sangat berperan pada berdampak tidaknya formalin didalam tubuh. Jika kekebalan tubuh atau mekanisme pertahanan tubuh rendah,
sangat mungkin formalin berkadar rendah sekalipun bisa berdampak buruk terhadap kesehatan. Anak-anak, khisusnya bayi dan balita, adalah salah satu kelompok usia
yang rentan mengalami gangguan ini. Secara mekanik integritas mukosa permukaan usus dan prestaltic gerakan
usus merupakan pelindung masuknya zat asing kedalam tubuh. Secara kimiawi asam lambung dan enzim pencernaan menyebabkan denaturasi zat berbahaya tersebut.
Secara imunologik sIgA sekretori Imunoglobulin A pada permukaan mukosa dan limfosit pada lamina propia dapat menangkal zat asing masuk ke dalam tubuh.
Namun demikian, pada usia anak, usus imatur belum sempurna atau sitem pertahanan pertahanan tubuh tersebut masih lemah dangagal berfungsi sehingga
Universitas Sumatera Utara
memudahkan bahan berbahaya masuk ke dalam tubuh dan sulit dikeluarkan. Hal ini juga lebih mengganggu pada penderita gangguan saluran cerna yang kronis seperti
pada penderita autism, penderita alergi dan sebagainya. Yuliarti, 2007. Efek samping penggunaan formalin tidak secara langsung akan terlihat. Efek
ini hanya terlihat secara kumulatif, kecuali jika seseoarang mengalami keracunan formalin dengan dosis tinggi. Keracunan formalin bisa menyebabkan iritasi lambung
dan alergi. Formalin juga bersifat karsinogen bersifat kanker dan mutagen menyebabkan perubahan fungsi sel. Dalam kadar yang sangat tinggi formalin bias
menyebabkan kegagalan peredaran darah yang ber muara pada kematian. Efek akut penggunaan formalin adalah :
1. Tenggorokan dan perut terasa terbakar, tenggorokan terasa sakit untuk
menelan 2.
Mual, muntah dan diare 3.
Mungkin terjadi pendarahan dan sakit perut yang hebat 4.
Sakit kepala dan hipotensi tekanan darah rendah 5.
Kejang, tidak sadar hingga koma; dan 6.
Kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pancreas, serta sistem susunan saraf pusat dan ginjal.
Sementara, efek kronis akibat penggunaan formalin adalah : 1.
Iritasi pada saluran pernapasan 2.
Muntah-muntah dan kepala pusing 3.
Rasa terbakar pada tenggorokan 4.
Penurunan suhu badan dan rasa gatal di dada; dan
Universitas Sumatera Utara
5. Bila dikonsumsi menahun dapat mengakibatkan kanker
Menurut Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, berikut adalah dampak buruk formalin bagi tubuh manusia :
a. Kulit : Iritatif, kulit kemerahan, kulit seperti terbakar, alergi kulit
b. Mata : Iritatif, mata merah, dan berair dan hingga kebutaan
c. Hodung : Mimisan
d. Saluran Penapasan : Iritasi lambung, mual, muntah, mules
e. Hati : Kerusakan hati
f. Paru-paru : radang paru-paru karena zat kimia pneumonitis
g. Saraf : Sakit kepala, lemas, susah tidur, sensitive, sukar konsentrasi, mudah
lupa h.
Ginjal : Kerusakan ginjal i.
Organ Reproduksi : Kerusakan tesis dan ovarium, gangguan menstruasi sekunder
2.6. Bahan Pengawet Pengganti Formalin