Uji Validitas dan Reliabilitas Transformasi Data Ordinal menjadi Interval

2.5 Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu item pertanyaan dapat dihitung koefisien korelasinya. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui derajat hubungan, terutama untuk data kuantitatif, dinamakan koefisien korelasi. Koefisien korelasi adalah statistik yang menunjukkan kuat dan arah saling hubungan antara variasi dua distribusi skor. Pengujian validitas tiap item pertanyaan dilakukan dengan menggunakan rumus product moment pearson : = − 2 − 2 2 − 2 Keterangan : = koefisien korelasi n = jumlah sampel X = skor variabel bebas pada data ke i dimana i = 1,2,...,n Y = skor variabel terikat b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran diperoleh relatif koefisien, maka alat pengukur tersebut reliable. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha 0,60. Rumus Cronbach Alpha CA adalah sebagai berikut : 11 = − 1 1 − � � Universitas Sumatera Utara Keterangan : 11 = Koefisien realibilitas k = Banyaknya pertanyaan dalam setiap variabel � 2 = Jumlah varians setiap variabel St = Varians total

2.6 Transformasi Data Ordinal menjadi Interval

Proses transformasi merupakan upaya yang dilakukan untuk merubah data ordinal menjadi data interval misalnya analisis diskriminan dimana variabel bebasnya harus berskala interval. Data ordinal yang ditransformasikan menjadi data interval adalah data penelitian yang diperoleh menggunakan instrumen berupa angket yang memiliki jawaban berupa skala likert. Cara melakukan proses transformasi data ordinal menjadi data interval menggunakan Metode MSI Method Of successive Interval. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: 1. Mencari f frekuensi jawaban responden. 2. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi. 3. Menentukan nilai proporsi kumulatif dengan menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan perkolom skor. 4. Menghitung nilai Z untuk setiap proporsi dengan menggunakan tabel distribusi Normal. 5. Menentukan nilai densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan menggunakan tabel densitas. 6. Menentukan SV Scale Value = nilai skala dengan rumus sebagai berikut: � = � � − � � � � � − � � � Keterangan : SV = Interval rata-rata Densitas at Lower Limit = Kepadatan batas bawah Universitas Sumatera Utara Densitas at Upper Limit = Kepadatan batas atas Area Below Upper Limit = Daerah di bawah batas atas Area Below Lower Limit = Daerah di atas batas bawah 7. Menentukan nilai transformasi dengan rumus Y  SV   1 SV min         

2.7 Analisis Diskriminan