Batasan Operasional Penelitian Gender Usia

www.sahamok.com

3.3. Batasan Operasional Penelitian

. Data yang diteliti adalah data perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dari tahun 2013 – 2015. Batasan operasional dalam penelitian ini agar tujuan penelitian dapat tercapai adalah sebagai berikut: 1. Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur dengan periode penelitian 2013-2015 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : a. Variabel bebas meliputi ukuran kap, audit fee, audit tenure dan karakteristik komite audit yang pada penelitian ini diproksikan ke gender dan usia. b. Variabel terikat yaitu audit quality

3.4. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel

Definisi operasional menjelaskan karakteristik dari objek ke dalamelemen- elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalisasikan dalam riset.Definisi Operasional dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kualitas Audit

Tingginya tingkat akrual berhubungan positif dengan kegagalan audit serta kurangnya konservatisme auditor. Tingkat akrual yang rendah diasosiaskan dengan tingginya tingkat konservatisme yang dimiliki seorang auditor sehingga dipandang dapat meningkatkan kualitas audit. Adapun akrual lancar dapat dirumuskan sebagai berikut : Universitas Sumatra Utara Accrual Lancar = ΔAL - ΔKAS – ΔLL - ΔLJP Keterangan: ΔAL = Perubahan aset lancar ΔKAS = Perubahan kas dan ekuivalen kas ΔLL = Perubahan liabilitas lancar ΔLJP = Perubahan dalam utang wesel jangka pendek dan utang jangka panjang yang akan jatuh tempo

2. Ukuran Kantor Akuntan Publik KAP

Ukuran KAP dalam penelitian ini merupakan besar kecilnya KAP yangdibedakan dalam dua kelompok, yaitu KAP yang berafiliasi dengan Big 4 danKAP yang tidak berafiliasi dengan Big 4 Choi, 2010. Variabel Ukuran KAP diukur dengan menggunakan variabel dummy. Jika perusahaan diaudit oleh KAP Big 4 maka akan diberikan nilai 1. Sedangkan jika perusahaan diaudit oleh KAP non Big 4, maka diberikan nilai 0.

3. AuditFee

Audit fee atau biaya eksternal audit adalah imbalan yang diterima auditor atas jasa mengaudit yang telah dilakukannya. Besaran biaya yang diterima oleh auditor tergantung dari reputasi KAP dan ukuran perusahaan yang diaudit. Menurut peneliti terdahulu semakin besar fee yang diterima maka semakin berkualitas juga hasil audit yang dihasilkan. Penulis tertarik meneliti pengaruh biaya eksternal audit terhadap kualitas audit yang dihasilkan. Diukur dari besarnya biaya eksternal audit, namun karena besarnya biaya eksternal audit tidak dapat dilihat secara pasti di laporan keuangan perusahaan maka penulis mengambil Universitas Sumatra Utara biaya professional sebagai data yang akan digunakan untuk mengukur biaya eksternal audit, dan untuk memperkecil angka maka penulis melakukan logaritma natural untuk biaya professional.

4. Audit Tenure

Variabel Audit Tenure diukur dengan menghitung jumlah tahun sebuah KAP mengaudit laporan keuangan sebuah perusahaan secara berurutan Al- Thuneibat et al., 2011.Penghitungan jumlah tahun tenure dilakukan ke belakang yaitu dimulai dari tahun 2013 dan terus ditelusuri sampai tahun dimana klien berpindah ke auditor lain Boone et al., 2008 dalam Al-Thuneibat et al., 2011.

5. Karakteristik Komite Audit

5.1. Gender

Gender merupakan hal yang perlu diperhatikan didalam sebuah organisasi.Ada yang menganggap keberadaan pria lebih dibutuhkan didalam organisasi karena menurut sebagian orang pria lebih berani dan tegas dalam pengambilan keputusan.Namun ada juga yang menganggap bahwa keberadaan wanita juga penting didalam sebuah organisasi karena dianggap wanita lebih teliti dan lebih hati – hati dalam membuat sebuah keputusan. Karena perbedaan pendapat itu peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh keberadaan wanita dalam komite audit terhadap kualitas audit yang dihasilkan. Diukur dengan variabel dummy = 1 jika ada anggota wanita didalam komite audit dan = 0 jika tidak. Universitas Sumatra Utara

5.2. Usia

Usia merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang dalam menjalankan tugasnya. Anggota komite audit yang berusia dewasa madya 40 – 60 tahun akan mencapai jenjang karir sejauh yang mereka mampu serta posisi karir yang paling stabil. Semakin bertambah usia seseorang maka mereka dianggap akan semakin bijaksana dan bertanggungjawab terhadap pekerjaan mereka. Selain itu, semakin bertambah usia seseorang mereka dianggap memiliki banyak pengalaman. Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh usia terhadap kualitas audit yang dihasilkan. Diukur dengan menggunakan usia komite audit yang tertera di annual report perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel Variabel Penelitian Definisi Pengukuran Skala DEPENDEN Kualitas Audit Y diproksikan dengan kecenderungan auditor menerbitkan Opini Going Concern. Akrual Lancar = ΔAL - ΔKAS – ΔLL - ΔLJP Rasio Ukuran KAP X1 Dibagi menjadi dua, yaitu KAP yang berafiliasi dengan KAP big4 dan KAP non big4 Berafiliasi dengan big4 = 1 Tidak berafiliasi dengan big4 = 0 Nominal Audit Fee X2 Audit Fee adalah imbalan yang diterima auditor atas jasa Logaritma Natural Biaya Profesional yang tercantum dalam Rasio Universitas Sumatra Utara I N D E P E N D E N mengaudit yang telah dilakukannya. laporan keuangan yang telah diaudit Audit Tenure X3 Lamanya hubungan kerja entitas dengan kantor akuntan publik yang mengaudit. Bila sama lebih dari 3 tahun hubungan kerja =1 Bila kurang dari 3 tahun =0 Nominal Gender X4 Gender adalah konstruksi sosial yang ditanamkan oleh masyarakat yang membedakan pria dan wanita. Variabel dummy = 1 jika terdapat wanita dalam komite audit, = 0 jika tidak ada Nominal Usia X5 Usia adalah suatu waktu untuk mengukur lamanya keberadaan makhluk didunia. Usia komite audit yang tercantum di annual report perusahaan Rasio

3.5. Populasi dan Sampel Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran Kantor Akuntan Publik dan Jenis Opini Audit Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 43 85

Pengaruh Diferensiasi Kualitas Audit, Kesulitan Keuangan Perusahaan, Opini Audit, dan Fee Audit Terhadap Pergantian Kantor Akuntan Publik Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 64 121

PENGARUH OPINI AUDIT, AUDIT REPORT LAG, DAN UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

4 13 31

Analisis Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik, Audit Fee, Audittenure, Dan Karakteristik Komite Audit Terhadap Audit Quality Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Analisis Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik, Audit Fee, Audittenure, Dan Karakteristik Komite Audit Terhadap Audit Quality Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Analisis Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik, Audit Fee, Audittenure, Dan Karakteristik Komite Audit Terhadap Audit Quality Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

Analisis Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik, Audit Fee, Audittenure, Dan Karakteristik Komite Audit Terhadap Audit Quality Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 25

Analisis Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik, Audit Fee, Audittenure, Dan Karakteristik Komite Audit Terhadap Audit Quality Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Chapter III IV

0 0 34

Analisis Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik, Audit Fee, Audittenure, Dan Karakteristik Komite Audit Terhadap Audit Quality Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 4 3

Analisis Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik, Audit Fee, Audittenure, Dan Karakteristik Komite Audit Terhadap Audit Quality Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 13