karena dengan kematangan usia dan keberadaan wanita dalam komite audit akan memberikan dampak positif kepada perusahaan, dimana mereka akan bekerja
dengan baik terutama dalam mengawasi kinerja auditor sehingga menghasilkan laporan audit yang berkualitas.
2.4. Hipotesis Penelitian
Menurut Erlina 2008 hipotesis adalah preposisi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara  empiris. Preposisi merupakan ungkapan atau
pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal, atau diuji kebenarannya mengenai konsep yang menjelaskan atau memprediksi fenomena-fenomena.
2.4.1.  Ukuran Kantor Akuntan Publik terhadap Kualitas Audit
Kantor Akuntan Publik  merupakan suatu bentuk organisasi akuntan publik yang memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundang
–  udangan yang berusaha di bidang pemberian jasa profesional dalam praktek akuntan publik Rachmawati, 2008.
Suatu laporan keuangan atau informasi akan kinerja perusahaan harus dapat disajikan dengan akurat dan terpercaya yaitu perusahaan
menggunakan jasa kantor akuntan publik  KAP untuk melaksanakan pekerjaan audit terhadap laporan keuangan perusahaan. Tidak jarang
banyak dari perusahaan untuk meningkatkan kredibilitas dari laporan keuangan yang nantinya akan berdampak terhadap penyampaian pelaporan
keuangan, perusahaan menggunakan jasa kantor akuntan publik yang mempunyai reputasi atau nama baik.
Universitas Sumatra Utara
DeAngelo 1981 menyatakan bahwa variabel ukuran KAP  dapat mengukur kualitas audit karena KAP yang mempunyai klien yang lebih
banyak akan berusaha menjaga nama baiknya dengan tetap mempertahankan kualitas audit yang dihasilkannya. Berdasarkan uraian di
atas maka diajukan hipotesis:
H1 :  Ukuran KAP mempengaruhi kualitas audit pada perusahaanmanufaktur di BEI.
2.4.2.  Audit Fee terhadap Kualitas Audit
Pada umumnya di Indonesia pengungkapan audit fee masih bersifat voluntary disclosure  sukarela yang artinya perusahaan bisa menyatakan
besaran  audit fee  pada laporan keuangan mereka ataupun tidak menyatakannya sama sekali.Besarnya audit fee  tidak terdapat pada
peraturan manapun, dan hanya dapat ditentukan melalui kesepakatan antara akuntan publik dengan pihak klien atas jasa audit yang diberikan.
Auditor  mengharapkan  audit fee  yang sesuai dengan jasa yang telah diberikan, dan klien menginginkan audit fee  yang tidak terlalu besar,
sehingga tetap menguntungkan klien. Kurniasih 2014 membuat kesimpulan bahwa variabel audit fee  memiliki pengaruh signifikan positif
terhadap kualitas audit. Seorang auditor akan meminta fee  yang lebih tinggi jika perusahaan menginginkan laporan audit yang berkualitas,
namun perusahaan berharap auditor yang memiliki sikap independensi tidak meminta fee  yang terlalu terlalu tinggi.  Fee  yang besar kadangkala
Universitas Sumatra Utara
dapat  memacu seorang auditor dalam menghasilkan audit laporan keuangan yang berkualitas.  Berdasarkan uraian di atas maka diajukan
hipotesis:
H2  :Audit Fee  mempengaruhi kualitas audit  pada perusahaan manufaktur di BEI.
2.4.3.  Audit Tenure terhadap Kualitas Audit
Lama  perikatan  audit  diartikan  sebagai  periode  keterikatan antara  auditor  dengan  klien,  yaitu  lamanya  waktu  seorang  auditor
mengaudit  pada  perusahaan  klien.  Lama  perikatan  audit  antara auditor dengan klien terkadang menyebabkan auditor  terlalu percaya diri dengan
pendekatan audit  yang digunakan. Dampaknya auditor tidak melakukan inovasi  pada  strategi  audit  yang  digunakan.  Sehingga  menjadikan
kualitas audit yang diberikan menjadi turun. Al  –Thuneibat  et.al.,2011 berpendapat bahwa hubungan yang
lama  antara  auditor  dengan  kliennya  berpotensi  untuk  menciptakan kedekatan antara mereka, cukup untuk menghalangi independensi auditor
dan mengurangi kualitas audit. Pengetahuan auditor akan kinerja perusahaan akan semakin baik ketika  masa  perikatan  terjadi  dalam
jangka  waktu  yang  cukup  panjang. Pengetahuan  akan  kinerja  perusahaan  yang  lebih  baik  tentu
saja  dapat membantu  auditor  untuk  memberikan  jasa  audit  yang berkualitas.  Oleh karena itu, semakin lama masa perikatan antara auditor
Universitas Sumatra Utara
dan klien, maka kualitas audit akan semakin meningkat Jackson et.al., 2008. Berdasarkan uraian di atas maka diajukan hipotesis:
H3 :Audit Tenure mempengaruhi kualitas audit pada perusahaan manufakturdi BEI.
2.4.4.  Karakteristik Komite Audit terhadap Kualitas Audit
Karakteristik  komite  audit  dalam  penelitian  ini  diproksikan berdasarkan  usia, dan gender. Perbedaan pemikiran dan pandangan
terhadap penyebab kesuksesanpria dan wanita dapat mempengaruhi proporsi keberadaan wanita pada beberapa jabatan.
Anggapan  bahwa  selama  ini  kesuksesan  pria  berasal  dari kecerdasan  yang tinggi, sedangkan kesuksesan yang diraih oleh wanita
hanya berasaldari faktor  keberuntungan yang menyebabkan  wanita memiliki  proporsi  yang  masih  sedikit  dalam  beberapa  jabatan  yang
penting  dilingkup  manajemenperusahaan.  Meskipun  demikian,  perlu dipertimbangkan kembali  bahwa  keberadaan  wanita  memiliki  sikap
konservatisme  yang  tinggi  dan  berhati hatidalam pengambilan keputusan Rustiarini, 2011.
Hal  tersebut  menyebabkan  wanita  dianggap  cenderung  memilih keputusan  untuk menghindari  resiko  sehingga  memiliki  ketelitian  yang
cukup  tinggi.  Oleh  karena  itu, keberadaan  wanita  dalam komite audit diharapkan  dapat  mengurangi tingkat akrual dalam laporan  keuangan
sehingga  di maksudkan  dapat  meningkatkan  kualitas  audit.  Rustiarini
Universitas Sumatra Utara
2011  mendapatkan  hasil  penelitian  bahwa  keberadaan  wanita  dalam komite  audit berpengaruh  negatif  pada  akrual  lancar.  Penelitian  Carter
et  al.,  dalam  Rustiarini  2011 menemukan  bahwa  perusahaan  yang memiliki dua  orang atau lebih  wanita dalam anggota dewan memiliki
nilai perusahaan yang lebih tinggi daripada jumlah wanita yang kurang dari dua orang. Berdasarkan uraian di atas maka diajukan hipotesis:
H4 :Gender Komite Audit  mempengaruhi kualitas audit pada perusahaan manufaktur di BEI.
Faktor usia dapat mempengaruhi kinerja anggota komite audit. Anggota komite audit yang  berusia  dewasa  usia  40-60  tahun  akan
mencapai  jenjang karir  sejauh  yang  mereka mampu serta posisi kariryang paling stabil, kelompokusia ini merupakan masa pencapaian
seseorang untuk mempertahankan kepuasandalam karir yang membuat mereka lebih fokus pada  pekerjaan.  Semakinbertambah  usia  maka
seseorang  akan  semakin  bijaksana  dalam menyikapimasalah dan lebih bertanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan.
Pengalamanyang  dimiliki  oleh  orang  yang  semakin  berumur akan  membuat seseorang dapat memprioritaskan dan membagi waktu
dengan lebih bijaksana yaitu denganbekal  praktik-praktik  yang  telah dilakukannya  sebelumnya. Penelitian Rustiarini  2011 menunjukkan
bahwa usia anggota komite audit berpengaruh negatif terhadap akrual lancar.
Universitas Sumatra Utara
Berdasarkan uraian di atas maka diajukan hipotesis:
H5 :Usia Komite Audit  mempengaruhi kualitas audit pada perusahaan manufaktur di BEI.
Universitas Sumatra Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah