3.6. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang  digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitudata yang diperoleh melalui dokumen –  dokumen yang berhubungandengan
objek yang diteliti.Dalam penelitian ini secara keseluruhan data yang digunakan adalah data kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka.
Adapun data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan pada periode 2013  –  2015.Sedangkan sumber data dalam
penelitian ini adalah laporan tahunan annual report dan laporan keuangan perusahaan yang diperoleh dari situs
www.idx.co.id .
3.7. Metode Pengumpulan Data
Metode yang  digunakan  untuk  mengumpulkan  data  dalam  penelitianini adalah dokumentasi, yaitu metode dokumentasi dengan mengumpulkan data
sekunder atau data untuk perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2013  sampai dengan tahun 2015  yang diperoleh secara tidak langsung melaui
media perantara yaitu dari internet dari Bursa Efek Indonesia melalui melalui laporan tahunan annual report dan laporan keuangan yang telah diaudit dan
diterbitkan setiap tahunnya yang diunduh melalui situs www.idx.co.id
. 3.8.
Metode Analisis Data 3.8.1.  Analisis Statistik Deskriptif
Statistikdeskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti
melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Menurut
Universitas Sumatra Utara
Ghozali 2005:19, statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel  –  variabel yang ada dalam penelitian ini. Alat analisis yang
digunakan adalah nilai minimum, nilai maksimum, rata – rata mean dan standar deviasi.
3.8.2.  Uji Asumsi Klasik
Untuk  melihat  model  regresi  dalam  penelitian  ini  layak  atau tidak  digunakan  sehingga  diperlukan  uji  asumsi  klasik.  Uji  asumsi
klasik  yang digunakan antara lain : uji normalitas, uji  multikolonieritas, uji autokorelasi  dan uji heteroskedastisitas.
3.8.2.1.  Uji Normalitas
Uji  normalitas  bertujuan  untuk  menguji  apakah  dalam model regresi,  variabel  penggangu  atau  residual  memiliki
distribusi  normal Ghozali,  2006  :  110.  Ada  dua  cara  untuk mendeteksi  apakah  residual terdistribusi  secara  normal  atau
tidak  yaitu  dengan  analisis  grafik  dan analisis statistik. 1.
Analisis Grafik Salah  satu  cara  termudah  untuk  melihat  normalitas
residual  adalah dengan  melihat  grafik  histogram  yang membandingkan  antara  data observasi  dengan  distribusi   yang
mendekati  distribusi  normal.  Namun demikian  hanya  dengan melihat  histogram  hal  ini  dapat  menyesatkan khususnya  untuk
jumlah  sampel  yang  kecil.Metode  yang  lebih  handal adalah dengan  melihat  normal  probability  plot  yang  membandingkan
Universitas Sumatra Utara
distribusi  kumulatif  dari  distribusi  normal.  Distribusi  normal akan membentuk  satu  garis  lurus  diagonal,  dan  ploting  data
residual  akan membandingkan  dengan  garis  diagonal.  Jika distribusi  data  residua l normal,  maka  garis   yang
menggambarkan  data  sesungguhnya  akan mendekati garis diagonalnya. Dasar pengambilan keputusan untuk metode analisis
ini adalah : a.
Jika data menyebar  disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal  atau  grafik  histogramnya  menunjukkan  pola
distribusi normal, makan model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika  data  menyebar  jauh  dari  diagonalnya  danatau  tidak
mengikuti arah  garis  diagonal  atau  grafik  histogram  tidak menunjukkan  pola distribusi  normal,  maka  model  regresi
tidak  memenuhi  asumsi normalitas. 2.
Analisis Statistik Untuk  mendeteksi  normalitas  data,  dapat  pula  dilakukan
dengan analisis  statistik  Kolmogorov-Smirnov  Test  K-S.  Uji K-S  dilakukan dengan membuat hipotesis :
H0 = Data residual terdistribusi normal
H1 =Data  residual  tidak  terdistribusi  normal.
Dasar pengambilan keputusan dalam uji K-S sebagai berikut :
Universitas Sumatra Utara
a. Apabila probabilitas nilai Z uji K-S signifikan secara statistik
maka H0 ditolak, yang berarti data tidak terdistribusi  secara normal.
b. Apabila  probabilitas  nilai  Z  uji  K-S  tidak  signifikan  secara
statistik maka H0 diterima yang berarti data terdistribusi secara normal
3.8.2.2.  Uji Multikoloniearitas
Uji  multikoloniearitas  bertujuan  untuk  menguji  apakah model regresi  ditemukan  adanya  korelasi  antara  variabel  bebas
independen Ghozali,  2006  :  91.Model  regresi  yang  baik seharusnya  tidak  terjadi korelasi  diantara  variabel
independen.Jika  variabel  independen saling berkorelasi,  maka variabel  –  variabel  ini  tidak  ortogonal.  Variabel ortogonal
adalah  variabel  independen  yang  nilai  korelasi  antar  sesama variabel  independen  sama  dengan  nol.  Untuk  mendeteksi  ada
tidaknya multikolonieritas dalam model regregsi dapat dilihat dari Tolerance Value atau  Variance  Inflation  Factor  VIF.  Kedua
ukuran  ini  menunjukkan setiap  variabel  independen  manakah yang  dijelaskan  oleh  variabel independen  lainnya. Tolerance
mengukur  variabilitas  variabel  independen yang  terpilih  yang tidak  dijelaskan  oleh  variabel  lainnya.  Jadi  nilai tolerance
yang  rendah  sama  dengan  nilai  VIF  yang  tinggi.  Nilai  cut-off yang umum adalah :
Universitas Sumatra Utara
1 Jika  nilai  tolerance  10  persen  dan  nilai  VIF  10,  maka
dapat disimpulkan  bahwa  tidak  ada  multikolonieritas  antar variabel independen dalam  model regresi.
2 Jika  nilai  tolerance  10  persen  dan  nilai  VIF  10,  maka
dapat disimpulkan  bahwa  ada  multikolinearitas  antar variabel  independen dalam model regresi.
3.8.2.3.  Uji Heteroskedastisitas
Menurut  Ghozali  2006  :105,uji  heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan  variance  dari  residual  suatu  pengamatan  ke pengamatan  yang  lain.  Jika  variance  dari  residual  suatu
pengamatan  ke  pengamatan  lain  tetap, maka  disebut Homoskedastisitas  dan  jika  berbeda  disebut  Heteroskedastisitas.
Model regresi  yang  baik  adalah  yang  Homoskedastisitas  atau tidak  terjadi Heteroskedastisitas.
Untuk  mendeteksi  ada  atau  tidaknya  heteroskedastisitas dapat dilakukan  dengan melihat  grafik  scatterplot  antara  nilai
prediksi  variabel dependen  ya itu  ZPRED  dengan  residualnya SRESID  dimana  sumbu  Y adalah Y yang telah diprediksi, dan
sumbu X adalah residual Y prediksi  –Y  sesungguhnya  yang telah  di  studentized.  Dasar  analisisnya  adalah sebagai berikut :
1 Jika ada pola tertentu,  seperti titik  –  titik  yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar
Universitas Sumatra Utara
kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2 Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik  –  titik menyebar
diatas dan dibawah  angka  0  pada  sumbu  Y,  maka  ti dak terjadi heteroskedastisitas.
3.8.2.4.  Uji Autokorelasi
Uji  autokorelasi  bertujuan  untuk  menguji  apkah  dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penggangu pada
periode t dengan kesalahan  penggangu  pada  periode  t -1 sebelumnya  Ghozali,  2006  : 95.Jika  terjadi  korelasi,  maka
dinamakan  ada  problem  autokorelasi. Autokorelasi  muncul karena  observasi  yang  berurutan  sepanjang  waktu berkaitan satu
sama lainnya Ghozali, 2006   : 95. Model regresi yang baik adalah  model  regresi  yang  bebas  dari  autokorelasi.Untuk
mendeteksi  ada tidaknya  autokorelasi,  dapat  dilakukan  dengan melakukan  pengujian Durbin-Watson DW
3.8.3.  Pengujian Hipotesis
Hipotesis  dalam  penelitian  ini  diuji  dengan  menggunakan analisis  linier berganda.  Menurut  Sugiyono  2006  :65,  analisis  regresi
berganda  digunakan untuk meramalkan  bagaimana keadaan naik turunnya  variabel  dependen, jika dua atau lebih variabel independen
sebagai faktor predictor dimanipulasi dinaik turunkan  nilainya.  Model analisis  ini  dipilih  karena  penelitian  ini  dirancang untuk  meneliti
Universitas Sumatra Utara
variabel  independen  yang  berpengaruh  terhadap  variabel dependen. Persamaan  regresi  linier  berganda   yang  digunakan  dalam  penelitian
ini adalah sebagai berikut :
Y = α+ β1 X1+ β2 X2+ β3 X3+ β4 X4+ β5 X5+ ε
Keterangan : Y
= Kualitas Audit β1, β2, β3, β4, β5
= Koefisien Regresi α
= Konstanta X1
= Ukuran Kantor Akuntan Publik X2
= Logaritma Natural Biaya Eksternal Audit X3
= Audit Tenure X4
= Gender Komite Audit X5
= Usia Komite Audit ε
= Tingkat pengganggu kesalahan
3.8.3.1.  Uji T
Uji  signifikasni  parameter  individual  uji  statistic  t digunakan untuk  mengetahui  pengaruh  masing  –  masing
variabel  independen terhadap  variabel  dependen  Ghozali,  2006 :  84.  Cara  pengujian  uji statistik t ini adalah sebagai berikut :
1 Jika  t-hitung    t-tabel,  maka  variabel  independen  secara
individual  tidak  berpengaruh  terhadap  variabel  dependen hipotesis ditolak.
Universitas Sumatra Utara
2 Jika  t-hitung    t-tabel,  maka  variabel  independen  secara
individual  berpengaru h  terhadap  variabel  dependen hipotesis diterima.
Uji  t  juga  dapat  dilakukan  dengan  melihat  nilai signifikansi  t masing  –  masing  variabel  pada  output  hasil
regresi    menggunakan  SPSS dengan signifikansi  level 0,05 α  = 5. Jika nilai signifikansi lebih
besar  dari    α    maka    hipotesis ditolak,  yang  berarti  secara  individual  variabel independen tidak
mempunyai  pengaruh  yang signifikan terhadap  variabel dependen.Jika  nilai  signifikansi  lebih  kecil  dari  α  maka  hipotesis
diterima, yang  berarti  secara  individual  variabel  independen mempunyai  pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
3.8.3.2.  Koefisien Determinasi
Koefisien  determinasi  digunakan  untuk  menguji goodness-fit  dari model regresi.Nilai koefisien determinasi adalah
antara nol sampai 1.Nilai R2 yang  kecil  berarti  kemampuan variabel  –  variabel  independen  dalam menjelaskan variasi
variabel dependen amat terbatas.Nilai yang mendekati satu  berarti variabel  –  variabel  independen  memberikan  hamper  semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi de penden Ghozali, 2006 : 83.
Universitas Sumatra Utara
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata mean, dan
nilai standar deviasi, dari variabel kualitas audit, ukuran KAP, audit fee, audit tenure, gender komite audit, dan usia komite audit.
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif dari Ukuran KAP, Audit Fee, Audit Tenure, Gender Komite Audit, Usia Komite Audit, dan Kualitas Audit
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation Kualitas Audit
81 19.40
30.28 24.6794
1.80739 Ukuran KAP
81 .00
1.00 .2222
.41833 Audit fee
81 18.34
24.12 21.3367
1.51356 Audit Tenure
81 .00
1.00 .2593
.44096 Gender Komite
81 .00
1.00 .3827
.48908 Usia Komite
81 41.00
79.00 59.4198
9.03032 Valid N listwise
81
Berdasarkan Tabel 4.1, diketahui nilai kualitas audit minimum adalah 19.40 dan nilai kualitas audit maksimum 30.28. Sementara rata-rata dan standar
deviasi dari kualitas audit adalah 24.6794 dan 1.80739. Nilai ukuran KAP minimum adalah 0 dan nilai ukuran KAP maksimum 1. Sementara rata-rata dan
standar deviasi dari ukuran KAP adalah 0.222 dan 0.41833. Diketahui nilai audit fee  minimum adalah 18.34 dan nilai audit fee maksimum 24.12. Sementara rata-
rata dan standar deviasi dari audit fee adalah 21.3367 dan 1.51356. Diketahui nilai audit tenure  minimum adalah 0 dan nilai audit tenure  maksimum 1. Sementara
rata-rata dan standar deviasi dari audit tenure  adalah 0.2593 dan 0.44096. Nilai
Universitas Sumatra Utara
gender komite audit minimum adalah 0 dan nilai gender komite audit maksimum 1. Sementara rata-rata dan standar deviasi dari gender komite audit adalah 0.3827
dan 0.48908. Diketahui nilai usia komite audit minimum adalah 41 dan nilai usia komite audit maksimum 79. Sementara rata-rata dan standar deviasi dari usia
komite audit adalah 59,4198 dan 9.030316.
4.2. Uji Asumsi Klasik