perikatan audit, dan audit capacity stress tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.
Menurut Febriyanti dkk 2014 melakukan penelitian pengaruh masa perikatan audit, rotasi KAP, ukuran perusahaan klien, dan ukuran KAP terhadap
kualitas audit. Objek penelitiannya adalah perusahaan manufaktur yang listing di BEI 2009 – 2012 dengan menggunakan analisis regresi logistik. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa masa perikatan audit, rotasi KAP, dan ukuran KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Sedangkan, ukuran perusahaan
klien berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit. Astuti 2014 meneliti tentang analisis pengaruh audit tenure, ukuran
KAP, rotasi audit dan ukuran perusahaan klien terhadap kualitas audit pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia pada periode 2009-
2012. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive samplingyang menghasilkan 136 unit analisis dari tahun 2009-2012. Penelitian
yang didasarkan pada analisis data yang menggunakan regresi logistik pada tingkat signifikansi 5 menghasilkan kesimpulan bahwa audit tenure, ukuran
kantor akuntan publik KAP, dan rotasi audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit sedangkan ukuran perusahaan klien berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kualitas audit pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dari tahun 2009-2012.
2.3. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan suatu kesatuan kerangka pemikiran yang utuh dalam rangka mencari jawaban – jawaban ilmiah terhadap masalah –
Universitas Sumatra Utara
masalah penelitian yang menjelaskan tentang variabel – variabel, hubungan antara variabel – variabel secara teoritis yang berhubungan dengan hasil penelitian
terdahulu yang kebenarannya dapat diuji secara empiris Sekaran, 2006. Untuk memperoleh jawaban – jawaban ilmiah mengenai pengaruh ukuran kantor akuntan
publik, audit tenure, audit fee, karakteristik komite audit terhadap audit quality, peneliti menyusun kerangka konseptual penelitian sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Kualitas Audit Y Gender Komite Audit X4
Usia Komite Audit X5 Ukuran KAP X1
Audit Fee X2
AuditTenure X3 H1
H3
H4 H2
H5
Universitas Sumatra Utara
Dilihat dari sudut pandang auditor, hasil audit dikatakan berkualitas apabila mereka telah bekerja sesuai dengan standar professional yang ada, dapat
menilai resiko bisnis auditee dengan tujuan untuk meminimalisasi ketidakpatutan auditee dan menjaga reputasi auditor. Pemilihan auditor dengan
kualitas tinggi dinilai mampu meningkatkan tingkat kredibilitas laporan keuangan, karena KAP yang besar dapat menghasilkan kualitas audit yang lebih
baik dari KAP yang lebih kecil. Hal ini dikarenakan kantor akuntan publik dengan ukuran yang lebih besar memiliki auditor-auditor yang lebih ahli dan lebih
berpengalaman dibandingkan dengan kantor akuntan yang lebih kecil. Dengan keahlian, pengalaman, dan jam terbang audit yang lebih tinggi, maka kualitas
hasil auditnya juga akan lebih baik. Biaya eksternal audit adalah besaran biaya fee audit yang diterima oleh
auditor dari pekerjaan mengaudit yang mereka kerjakan. Biaya eksternal audit dinilai mampu mempengaruhi kualitas audit karena menurut penelitian terdahulu
semakin besar biaya eksternal audit maka semakin berkualitas pula laporan audit yang dihasilkan.
Audit tenure adalah lamanya masa perikatan Kantor Akuntan Publik KAP dalam memberikan jasa audit terhadap kliennya. Masa
penugasantenur auditor didefiniskan sebagai jumlah tahun auditor dipertahankan oleh perusahaan Myers et.al., 2003.
Karakteristik komite audit dalam penelitian ini diproksikan dengan usia dan gender komite audit. Usia dan gender dinilai berpengaruh pada kualitas audit
Universitas Sumatra Utara
karena dengan kematangan usia dan keberadaan wanita dalam komite audit akan memberikan dampak positif kepada perusahaan, dimana mereka akan bekerja
dengan baik terutama dalam mengawasi kinerja auditor sehingga menghasilkan laporan audit yang berkualitas.
2.4. Hipotesis Penelitian