3. Tekhnik Pengumpulan Data
a. Teknik Wawancara
Dalam menggunakan metode ini harus memperhatikan 4 titik kunci yang ingin diwawancarai, mendapatkan akses dan mengatur wawancara, melakukan wawancara
dan menganalisis hasil. Dalam kegiatan penelitian ini yang menjadi narasumber adalah Direktur serta staf Walhi Daerah Istimewa Yogyakarta, Masyarakat dan
pegawai dari kantor BLH dan BAPPEDA Kota Yogyakarta.
b. Teknik Dokumentasi
Hasil dokumentasi yang ingin didapatkan dalam kegiatan penelitian ini adalah hasil atau laporan dari media massa dari usaha WALHI DIY dalam menjalankan
kegiatan advokasinya terkait Ruang terbuka hijau di Kota Yogyakarta
4. Unit Analisia data
Sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini, maka unit analisanya adalah direktur dengan anggota Walhi Yogyakarta dan Pemerintah Kota Yogyakarta.
5. Teknik Analisa data
Analisa data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satu yang dapat dikelola,
mengsintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan pada orang lain
15
. Penelitian yang kaya data tidak akan berarti sama sekali jika data tersebut tidak
dirangkai dalam struktur makna yang logis
16
.
15
Moloeng, L. J. 2012, Metodologi penelitian kualitatif ed. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
16
Alim, Agus. 2006 Teori dan Paradigma Penelitian Sosial
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. PERAN WALHI YOGYAKARTA DALAM MENINGKATKAN PROPORSI RUANG
TERBUKA HIJAU DI KOTA YOGYAKART
Dalam bab ini akan dibahas sejauh mana aktivitas Walhi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai organisasi masyarakat yang bersifat mandiri, yaitu LSM yang bergerak di bidang
advokasi lingkungan hidup dalam berperan sebagai aktor politik yang diharapkan mampu mempengaruhi dan sekaligus merubah kebijakan publik terutama masalah yang menyangkut
Lingkungan hidup. Tetapi terlebih dahulu penulis akan memaparkan secara teoritis kemungkinan – kemungkinan peran strategis LSM secara umum dalam tatanan kehidupan politik yang
demokratis. Untuk kemudian barulah bisa dianalisis data – data yang telah ada mengenai
fenomena peran Walhi dalam pengelolaan lingkungan hidup yang dalam hal ini diambil studi kasus tentang peran walhi dalam pengelolaan Ruang Terbuka Hijau RTH di Kota Yogyakarta.
Peran walhi Yogyakarta selaku LSM lingkungan dalam mengawasi pengelolaan ketersediaan Ruang Terbuka Hijau di Kota Yogyakarta yang mengacu pada fungsi dan peranan
LSM Lingkungan dalam bidang non politik melalui pemberdayaan masyarakat di bidang sosial, ekonomi, sekaligus peranan dalam bidang politik. Fungsi penghubung, yaitu sebagai wahana
untuk menjembatani antara masyarakat dengan negara dan pemerintah
17
dan fungsi subside, yang mengacu pada fungsi-fungsi dari LSM Lingkungan.
1. Fungsi Pemberdayaan