D. KERANGKA DASAR TEORI
1. LSM Lingkungan
Pengertian LSM
Keberadaan lembaga Swadaya Masyarakat di Indonesia sangat berkaitan dengan bentuk dan hubungannya dengan pemerintah, jumlahnya juga sangat beragam dan
berfariasi, karena konteks kehidupan masyarakat Indonesia yang sangat kompleks. Sehingga tidaklah mudah untuk mengidentifikasi dan memahaminya. Lembaga Swadaya
Masyarakat LSM atau yang umum dikenal dengan Non-Government Organization NGO merupakan organisasi yang dibentuk oleh kalangan
– kalangan yang bersifat mandiri.Organisasi ini tidak menggantungkan diri kepada pemerintah atau negara
terutama dalam dukungan finansial.
9
Tetapi di Indonesia terdapat juga LSM yang sulit dilepaskan dari pemerintah, karena tidak jarang mereka justru menjadi lembaga yang
merupakan sarana mobilisasi politik untuk kepentingan pemerintah.
Peran dan fungsi LSM
Menururt Noeleen Hayzer, mengidentifikasikan tiga jenis peranan yang dapat dimainkan LSM
10
, yaitu :
1 Mendukung dan memberdayakan masyarakat pada tingkat “grassroots” yang
sangat esensial dalam rangka menciptakan pembangunan yang berkelanjutan. 2
Meningkatkan pengaruh politik secara meluas melalui jaringan kerjasama baik dalam suatu negara ataupun dengan lembaga
– lembaga internasional lainnya. 3
Ikut mengambil bagian dalam menentukan arah dan agenda pembangunan.
9
Afan Gaffar, Politik Indonesia: Transisi menuju demokrasi, Yogyakarta. Pustaka pelajar. 1999. Hal.200
10
Affan Gaffar abdul Gaffar, Negara dan Masyarakat sipil Diktat kuliah social politik jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Isipol UGM, 1997, hal.51.
Berkaitan dengan peranan LSM di Indonesia, ismail hadad menyatakan sebagai organisasi kemasyarakatan LSM mempunyai fungsi diantaranya
11
: 1
Fungsi yang bersifat komplementer dalam arti bahwa LSM dapat melakukan kegiatan-kegiatan pembangunan masyarakat dalam bidang atau sektor apapun
yang belum termasuk dalam sektor pemerintah. 2
Fungsi subsider atau peranan tambahan dalam arti bahwa LSM hanya berperan untuk memberi dukungan, menunjang atau menjadi pelaksana program-program
pemerintah yang ada dan ditujukan pada kelompok sasaran masyarakat yang telah menjalin hubungan baik dengan LSM yang bersangkutan.
3 Fungsi penghubung atau perantara yakni lemabaga birokrasi dan pemerintah
belum dapat menjangkau lapisan bawah atau sebaliknya masyarakat tingkat bawah tidak dapat menjangkau atau memperoleh fasilitas yang disediakan
pemerintah, maka LSM dapat berperan untuk menghubungkan atau menjadi perantara yang aktif antara masyarakat di tingkat bawah dengan pemerintah
ditingkat atas. 4
Sebagai motivator, yaitu menggali motivasi dan menumbuhkan kesadaran anggota kelompok akan masalah yang mereka hadapi, akan potensi sumber daya yang
mereka miliki, serta proses untuk memperbaiki nasip dan membangun masa depan yang lebih baik akan potensi dan swadaya mereka sendiri.
5 Sebagai komunikator, dimana LSM dapat mengamati mereka dan menyalurkan
aspirasi dan kebutuhan sasaran untuk bahan perumusan kebijaksanaan serta perencanaan program pembangunan yang menyangkut kepentingan mereka.
11
Prisma No 4 tahun 1983 hal 15 -16
6 Sebagai dinamisator terutama dalam merintis strategi dan merintis metode
mengembangkan masyarakat setempat juga untuk memperkenalkan dan merintis metode baru dibidang teknologi dan manajemen yang dibutuhkan oleh masyarakat
setempat. Dari penjelasan mengenai peran dan fungsi LSM diatas, dapat diketahui bahwa
LSM dapat memainkan peranan pada dataran arus bawah melalui pemberdayaan masyarakat tingkat bawah dan juga dapat bermain dalam dataran tingkat atas, yakni
melalui upaya – upaya lobi untuk mempengaruhi kebijakan yang dibuat
pemerintah.Dengan mengacu pada pendapat yang dikemukakan Heyzer di atas maka affan gaffar menggolongkan peranan lSM ke dalam dua kelompok besar, yaitu peranan
dalam bidang non politik melalui pemberdayaan masyarakat bidang social, ekonomi dan peranan dalam bidang politik, yaitu sebagai wahana untuk menjembatani antara
masyarakat dengan negara dan pemerintah
12
.
2. Ruang Terbuka Hijau RTH.