Ruang Terbuka Hijau RTH.

6 Sebagai dinamisator terutama dalam merintis strategi dan merintis metode mengembangkan masyarakat setempat juga untuk memperkenalkan dan merintis metode baru dibidang teknologi dan manajemen yang dibutuhkan oleh masyarakat setempat. Dari penjelasan mengenai peran dan fungsi LSM diatas, dapat diketahui bahwa LSM dapat memainkan peranan pada dataran arus bawah melalui pemberdayaan masyarakat tingkat bawah dan juga dapat bermain dalam dataran tingkat atas, yakni melalui upaya – upaya lobi untuk mempengaruhi kebijakan yang dibuat pemerintah.Dengan mengacu pada pendapat yang dikemukakan Heyzer di atas maka affan gaffar menggolongkan peranan lSM ke dalam dua kelompok besar, yaitu peranan dalam bidang non politik melalui pemberdayaan masyarakat bidang social, ekonomi dan peranan dalam bidang politik, yaitu sebagai wahana untuk menjembatani antara masyarakat dengan negara dan pemerintah 12 .

2. Ruang Terbuka Hijau RTH.

a Fungsi dan Definisi Ruang terbuka Hijau Undang-Undang No 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang mendefinisikan Ruang Terbuka Hijau RTH sebagai area memanjangjalur danatau mengelompok yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah, maupun yang sengaja ditanam. Dalam sebuah kota, persentase luas ruang terbuka hijau terhadap luas wilayah kota harus mencapai 30 yang terdiri dari ruang terbuka hijau publik 20 dan ruang terbuka hijau privat 10. Proporsi ruang terbuka hijau publik seluas minimal 20 dari wilayah perkotaan yang disediakan oleh 12 Ibid,Hal.52. pemerintah daerah kota dimaksudkan agar proporsi ruang terbuka hijau minimal dapat lebih terjamin pencapaiannya sehingga memungkinkan pemanfaatannya secara luas oleh masyarakat.. b Partisipasi Masyarakat dan Sistem Pengawasan Pada pasal 55 tentang Pengawasan Penataan Ruang disebutkan bahwasanya untuk menjamin tercapainya tujuan penyelenggaraan penataan ruang. Pengawasan yang dilakukan terhadap kinerja pengaturan, pembinaan, dan pelaksanaan penataan ruang, yang terdiri atas tindakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan yang dilaksanakan oleh pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya dan dilakukan dengan melibatkan peran masyarakat 13 . E. DEFINISI KONSEPSIONAL 1. LSM lingkungan adalah organisasi yang dibentuk oleh sejumlah warga Negara yang bersifat independent dan mempunyai kepedulian terhadap persoalan-persoalan lingkungan yang muncul dalam kehidupan sehari-hari. 2. Kelompok penekan adalah beberapa kelompok atau organisasi yang menggunakan cara persuasif, propaganda, atau cara lainnya dengan teratur untuk mempengaruhi dan membentuk kebijaksanaan pemerintah. 3. Peran adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh individu atau organisasi dalam masyarakat. 4. Ruang terbuka Hijau merupakan salah satu kebijakan pemerintah sebagai upaya untuk menjaga kelestarian alam dan meningkatkan kualitas lingkungan di kawasan perkotaan, yang pengawasannya melibatkan masyarakat. 13 Pasal 55 Tentang pengawasan Penataan Ruang UU on 26 Tahun 2007 F. DEFINISI OPERASIONAL Definisi ini merupakan variable-variabel yang sudah dibahas dalam definisi konsep dan kerangka dasar teori. Untuk itu definisi operasional yang diajukan adalah peran walhi Yogyakarta selaku LSM lingkungan dalam mengawasi pengelolaan ketersediaan Ruang Terbuka Hijau di Kota Yogyakarta yang mengacu pada fungsi-fungsi dan peranan LSM Lingkungan : 1 Fungsi Pemberdayaan Masyarakat - Melindungi dan membela kepentingan masyarakat. - Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat - Menciptakan masyarakat yang memiliki kesadaran tinggi akan potensi diri dan lingkungan disekitarnya

2 Fungsi Penghubung

- Membangun Lembaga Pemerintah - Advokasi - Melakukan investigasi - Melakukan kampanye secara meluas dan menyeluruh - Membangun critical mass sebagai wujud dari pentingnya Lingkungan hidup 3 Fungsi subsider Fungsi subsider atau peranan tambahan dalam arti bahwa LSM hanya berperan untuk memberi dukungan, menunjang atau menjadi pelaksana program-program pemerintah yang ada dan ditujukan pada kelompok sasaran masyarakat yang telah menjalin hubungan baik dengan LSM yang bersangkutan. G. METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian