Wilayah Kerja Advokasi PERAN WALHI DALAM PENGELOLAAN RUANG TERBUKA HIJAU (STUDI KASUS PERAN WALHI YOGYAKARTA DALAM MENINGKATKAN PROPORSI RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA YOGYAKARTA) (2013-2016)

5. Visi dan Misi

Dalam menjalankan kerja - kerja advokasi, WALHI Yogyakarta mempunyai visi Keadilan lingkungan hidup adalah Hak kita semua. Misi organisasi sebagai berikut: a Walhi Yogyakarta Mendorong keterlibatan publik dalam pengelolaan ruang. b Walhi Yogyakarta Mendorong penyelamatan dan keberfungsian sumber- sumber air. c Walhi Yogyakarta Mendorong kolektivitas dan kemandirian publik dalam PRB. d Walhi Yogyakarta Mendorong penyelamatan sumber-sumber pangan lokal. e Walhi Yogyakarta Membangun kekuatan massa kritis. Walhi Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai Goal terlindunginya dan terjaminnya sumber penghidupan untuk mewujudkan lingkungan hidup yang berkelanjutan dan berkeadilan.

6. Wilayah Kerja Advokasi

Wilayah kerja WALHI Yogyakarta berbasiskan Kawasan yang merupakan mandat dalam menjalankan kerja-kerja advokasi lingkungan.Kawasan WALHI Yogyakarta terdiri dari kawasan Merapi, Menoreh, Perkotaan, pesisir selatan dan Karst. a Kawasan Merapi Gunung Merapi berada di 4 Kabupaten dan 2 Propinsi yaitu Kabupaten Sleman di Propinsi DIY dan Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten di Provinsi Jawa Tengah. Advokasi yang dilakukan WALHI Yogyakarta salah satunya adalah penolakan penetapan kawasan Gunung Merapi menjadi Taman Nasional melalui SK Menhut No. 134 tahun 2004.Walhi Yogyakarta Secara aktif bersama dengan anggota melakukan aksi dan advokasi penolakan penetapan kawasan Merapi sebagai Taman Nasional. Hal ini didasarkanpada tidak adanya transparansi dari pelaksanaan proyek tersebut, misalnya : 1. Keluarnya SK Menhut 134 tahun 2004 yang tidak pernah melibatkan pemerintah Kabupaten baik eksekutif dan legislatif beserta masyarakat lereng Merapi. 2. Munculnnya Peta zonasi selama 3 kali yang juga tidak melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan publik khususnya dengan masyarakat yang selama ini tinggal di sana. 3. Penandatanganan Draf kesepakatan yang juga meninggalkan peran- peran Publik dalam hal ini adalah Legislatif Provinsi dan Kabupaten, begitu juga dengan masyarakat lereng Merapi. Proses advokasi yang dilakukan saat ini adalah wilayah kelola masyarakat diakui oleh Kementerian Kehutanan melalui Balai Taman Nasional Gunung Merapi dengan sistem pengelolaan kawasan ada di tangan masyarakat. Advokasi lainnya di kawasan ini adalah Tata Ruang wilayah pasca Erupsi Gunung merapi 2010. Advokasi dilatarbelakangi oleh rencana relokasi masayarakat lereng Merapi oleh pemerintah yang berada di wilayah rawan Bencana, penolakan terhadap rencana relokasi tersebut melalui Konsep yang ditawarkan oleh masyarakat berupa Hidup Selaras Bersama Ancaman HSBA. b Kawasan Menoreh Pegunungan Menoreh merupakan kawasan yang secara adminsitratif terletak di Kabupaten Magelang dan Kabupaten Purworejo Jawa Tengah dan Kabupaten Kulonprogo di Daerah Istimewa Yogyakarta.Kawasan Menoreh adalah daerah yang membentuk ekosistem yang khas yang menjadi sumber kehidupan mahluk hidup, diantaranya adalah manusia.Kawasan ini merupakan kawasan karst yang rentan bencana dan sebagai penyangga benda cagar budaya, salah satunya Candi Borobudur yang termasuk keajaiban dunia. Advokasi yang dilakukan WALHI Yogyakarta adalah penolakan Pertambangan marmer oleh PT. Margola di Selorejo Ngargoretno Salaman Kabupaten Magelang Propinsi Jawa Tengah. Penggusuran pemukiman penduduk ke wilayah rawan longsor, monopoli dan privatisasi sumber daya air, perubahan pola hidup dari pertanian menjadi buruh, pengangguran, hilangnya lokasi pariwisata yang dijadikan lokasi pertambangan, merupakan alasan mendasar bagi WALHI Yogyakarta bersama anggota untuk melakukan advokasi dikawasan ini. Secara aktif WALHI Yogyakarta juga mendorong penegakan hak-hak masyarakat dan peningkatan kesejahteraannya melalui pendampingan disektor peternakan, pertanian dan perkebunan. c Kawasan Perkotaan Kota sebagai pusat pemerintahan dan aktivitas masyarakat yang sangat kompleks merupakan daerah dengan perubahan ekologi yang sangat cepat. Permasalahan yang ada merupakan akibat dari aktifitas masyarakat yang tinggi, sehingga perlu adanya rencana pengelolaan lingkungan kota yang berkelanjutan. Permasalahan lingkungan perkotaan yang ada bermacam – macam, diantaranya masalah AMDAL, Tata Ruang, Sampah, Limbah dan Transportasi. Advokasi yang aktif dilakukan WALHI Yogyakarta di kawasan ini adalah mendorong agar dokumen Amdal dan tata ruang dijadikan sebagai dokumen perlindungan kawasan-kawasan kota, mendorong dan menekan pemerintah serta stake holder untuk melakukan perubahan terhadap regulasi dan kebijakan yang terkait dengan penyadaran pemahaman pengelolaan sampah dari budaya dikumpulkan, diangkut dan dibuang ke TPA diganti dengan 4R reduce, re-use, replace dan recycle yang terbukti mampu menangani permasalahan sampah secara mandiri, serta penanganan limbah dan menata sistem transportasi. d Kawasan Pesisir Selatan Kawasan Pesisir selatan merupakan daerah Pantai Selatan dan gumuk pasir yang tersebar di 3 kabupaten di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.3 Kabupaten itu adalah Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Bantul dan Kabupaten Kulonprogo. Advokasi di kawasan ini aktif dilakukan WALHI Yogyakarta dan Anggota berkaitan dengan telah dilaksanakannya rencana pembangunan Jalur Lintas Selatan, yang tentunya akan memberikan dampak ekologi yang sangat serius, seperti, terkekangnya hak-hak rakyat atas tanah dan rumah mereka yang selama ini dijadikan tempat bernaung menjadi lokasi pembangunan jalur lintas selatan. Belum lagi dampak dari banyaknya kepentingan investor yang akan masuk untuk menguasai aset- aset sumber kehidupan jika jalur lintas selatan telah selesai dibangun, misalnya pemukiman mewah, pendirian bangunan-bangunan perusahaan besar maupun kecil, yang tentunya akan mengakibatkan semakin termarjinalkan posisi masyarakat sekitar atas akses sumber- sumber kehidupan yang ada dan rusaknya ekologi yang ada, diantaranya daerah karst dan gumuk pasir yang merupakan penyangga sumber - sumber kehidupan masyarakat. e Kawasan Karst Kawasan Karst merupakan kawasan Pegunungan Sewu yang terletak di Kabupaten Gunungkidul dan Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah dan Kabupaten Pacitan Jawa Timur.Selain terdapat di wilayah tersebut diatas kawasan Karst juga terdapat di Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Magelang.Saat ini WALHI Yogyakarta terus mendorong ditetapkannya Kawasan Bentang Alam Karst yang merupakan kawasan lindung geologi.

7. Anggota