Rangkuti 2009
Pengaruh Pendapatan Asli Daerah PAD Terhadap
Belanja Langsung di Pemerintah
KabupatenKota di Sumatera Utara
Dependen: Pajak Daerah,
Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, dan
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
Independen: Belanja Langsung
Secara simultan, pajak daerah, retribusi
daerah, hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan, dan lain-
lain PAD yang sah berpengaruh signifikan
terhadap belanja langsung.
Secara parsial hanya lain-lain PAD yang
sah berpengaruh signifikan positif
terhadap belanja langsung. Sedangkan
pajak daerah, retribusi daerah, dan hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan tidak berpengaruh signifikan
terhadap belanja langsung.
Siregar 2015
Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja
Modal Pada Pemerintah Daerah KabupatenKota di
Provinsi Kalimantan Tengah
Independen: Pajak Daerah,
Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, dan
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
Dependen: Belanja Modal
Pajak daerah, retribusi daerah, hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan, dan lain- lain PAD yang sah
secara simultan tidak berpengaruh signifikan
terhadap belanja modal. Sedangkan
secara parsial hanya lain-lain PAD yang
sah yang berpengaruh dan signifikan
terhadap belanja modal.
Sumber : data diolah oleh peneliti
2.8. Kerangka Konseptual
Menurut Sugiyono 2010:89, “kerangka konseptual merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah
dideskripsikan”. Kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
2.
3. 4.
5.
6.
7.
8. 9.
10.
11.
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual
Jika sumber-sumber pendapatan daerah misalnya: pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain
pendapatan asli daerah telah diperoleh dan dikelola dengan baik untuk membiayai urusan pemerintah daerah, khususnya belanja modal, maka
tercerminlah suatu tingkat kemandirian dan otonomi daerah tersebut. Efesiensi, efektivitas, transparansi, dan dapat dipertanggungjawabkan dalam mengatur
keuangan daerah baik penerimaan dan pengeluaran daerah maka akan terwujud pula otonomi daerah yang menyejahterakan masyarakatnya di daerah itu sendiri.
Pendapatan asli daerah yang tinggi dapat mengurangi ketergantungan pemerintah daerah terhadap pemerintah pusat, khususnya dalam hal bantuan dana.
Pajak Daerah X
1
Retribusi Daerah X
2
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan X
3
Belanja Modal Y
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
X
4
Universitas Sumatera Utara
2.9. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan dugaan sementara terhadap rumusan masalah dalam suatu penelitian. Berdasarkan tinjauan teoritis dan kerangka konseptual yang telah
dijelaskan sebelumnya, penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut :
H
1
: Pajak daerah berpengaruh signifikan terhadap belanja modal pada pemerintah kabupatenkota di Jawa Barat
H
2
: Retribusi daerah berpengaruh signifikan terhadap belanja modal pada pemerintah kabupatenkota di Jawa Barat
H
3
: Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan berpengaruh signifikan terhadap belanja modal pada pemerintah kabupatenkota di Jawa Barat
H
4
: Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah berpengaruh signifikan berpengaruh signifikan terhadap belanja modal pada pemerintah kabupatenkota
di Jawa Barat H
5
: Pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah berpengaruh secara
simultan terhadap belanja modal pada pemerintah kabupatenkota di Jawa Barat.
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah