3. Retribusi daerah memiliki koefisien regresi sebesar -0,60. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel retribusi daerah memiliki hubungan yang berlawanan dengan belanja modal. Setiap kenaikan satu satuan retribusi,
maka belanja modal akan turun sebesar 0,60 dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya dianggap tetap.
4. Hasil pengeloaan kekayaan daerah yang dipisahkan memiliki koefisien
regresi sebesar 0,543. Hal ini menunjukkan bahwa jika variabel hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan bertambah satu satuan,
maka variabel belanja modal juga mengalami kenaikan sebesar 0,543. 5.
Lain-lain PAD yang sah memiliki koefisien regresi sebesar -0,698. Hal ini menunjukkan bahwa variabel lain-lain PAD yang sah memiliki hubungan
yang berlawanan dengan belanja modal. Setiap kenaikan satu satuan retribusi, maka belanja modal akan turun sebesar 0,698 dengan asumsi
bahwa variabel bebas lainnya dianggap tetap.
4.5. Pengujian Hipotesis
Pada penelitian ini peneliti melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan pengujian uji signifikansi simultan Uji-F, uji signifikansi parsial
Uji-t dan uji koefisien determinasi R
2
.
a. Uji Simultan Uji F
Uji F digunakan untuk menguji signifikansi koefisien regresi secara keseluruhan dan pengaruh variabel bebas secara bersama-sama. Untuk
menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik F uji F. Jika F
hitung
F
tabel
dan nilai Sig. 0,05, maka variabel
Universitas Sumatera Utara
independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, sedangkan jika F
hitung
F
tabel
dan nilai Sig. 0,05, maka variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Tabel 4.6 Hasil Uji F
ANOVA
a
Model Sum of
Squares Df
Mean Square F
Sig.
1 Regression
39847294028 0.591
4 99618235070.148 5.840 .001
b
Residual 52876412756
0.632 31 17056907340.666
Total 92723706784
1.222 35
a. Dependent Variable: Belanja_modal b. Predictors: Constant, Lain_lain_PAD_yang_sah, Retribusi_daerah,
Hasil_pengelolaan_kekayaan_daerah_yang_dipisahkan, Pajak_daerah
Dari uji F yang telah dilakukan diperoleh F
hitung
sebesar 5,840 sedangkan F
tabel
sebesar 2,63. Dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil tersebut maka pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah berpengaruh signfikan secara simultan terhadap belanja modal. F
hitung
lebih besar dari F
tabel
5,840 2,63 dan signifikansi penelitian lebih kecil dari 0,05 0,001 0,05 dengan demikian H
a
diterima.
b. Uji Parsial Uji t
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi koefisien variabel bebas dalam memprediksi variabel terikat. Uji ini dilakukan dengan
membandingkan t
hitung
dengan t
tabel
dengan ketentuan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
H diterima dan H
a
ditolak, jika t
hitung
t
tabel
untuk a = 5 H
ditolak dan H
a
diterima, jika t
hitung
t
tabel
untuk a = 5 Jika tingkat signifikansi dibawah 0,05, maka H
ditolak dan H
a
diterima. Tingkat signifikansinya 0,000 0,05 berarti masing-masing variabel independen berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
variabel dependen.
Tabel 4.7 Hasil Uji t
Coefficients
a
a. Dependent Variable: Belanja_modal Sumber: Output SPSS 20,0, diolah peneliti, 2016