Uji Autokorelasi Uji Multikolinearitas Dependent Variable: Belanja_modal Sumber: Output SPSS 20.0, diolah peneliti, 2016 Analisis Regresi

berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada grafik scatterplot dibawah ini. Gambar 4.2 Scatterplot Berdasarkan grafik scatterplot pada gambar 4.2 dapat dilihat bahwa titik-titik tersebar secara acak baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk pola tertentu yang berarti tidak terjadi heterokedastisitas dan model regresi layak dipakai untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi belanja modal.

c. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah terjadi korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada Universitas Sumatera Utara periode t-1 sebelumnya. Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan uji Runs Test. Untuk pengujian yang dilakukan dengan Runs Test, Jika nilai sig. 0,05 maka disimpulkan tidak ada autokorelasi. Berikut ini merupakan hasil dari uji Runs Test. Tabel 4.3 Hasil Uji Autokorelasi Runs Test Unstandardized Residual Test Value a -25479.74699 Cases Test Value 18 Cases = Test Value 18 Total Cases 36 Number of Runs 14 Z -1.522 Asymp. Sig. 2-tailed .128 a. Median Sumber: Output SPSS 20.0, diolah peneliti, 2016 Berdasarkan Tabel 4.3, diketahui nilai probabilitas atau Asymp. Sig. adalah 0,128, di mana lebih besar dari 0,05, maka disimpulkan tidak terjadi gejala autokorelasi.

d. Uji Multikolinearitas

Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Ketentuan suatu model regresi tidak terdapat gejala multikolinearitas adalah jika nilai Variance Inflation Factor VIF 10 dan Tolerance 0,1. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a

a. Dependent Variable: Belanja_modal Sumber: Output SPSS 20.0, diolah peneliti, 2016

Dari tabel diatas terlihat nilai Tolerance setiap variabel independen berada diatas 0,10 Tol 0,10 dan nilai VIF setiap variabel independen juga lebih kecil dari 10 VIF 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

4.4. Analisis Regresi

Penelitian ini menggunakan regresi linear berganda dimana semua variabel dimasukkan untuk menguji pengaruh satu atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan uji asumsi klasik yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa model regresi dapat digunakan layak dilakukan analisis statistic. Berikut ini merupakan hasil pengolahan data dengan analisis regresi linear berganda. Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant Pajak_daerah .411 2.434 Retribusi_daerah .308 3.250 Hasil_pengelolaan_kekayaan_daerah_yang_ dipisahkan .550 1.818 Lain_lain_PAD_yang_sah .784 1.275 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5 Hasil Uji Regresi Berganda Coefficients a

a. Dependent Variable: Belanja_modal Sumber: Output SPSS 20,0, diolah peneliti, 2016