Sejarah Perkembangan Perawatan Maintenance

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Perkembangan Perawatan Maintenance

Perawatan maintenance pertama sekali dipopulerkan di Jepang pada tahun 1950 dengan menggunakan sistem PM Preventive Maintenance. Sebelum mengenal PM preventive maintenance, Perawatan peralatan di Jepang menggunakan cara Perawatan lamametode klasik yaitu dengan memakai sistem breakdown maintenance BM, dimana perawatan dilakukan setelah timbul kerusakan. Sebelum mengenal PM preventive maintenance industri-industri di Jepang mendapatkan kesulitan dengan kerusakan yang diharapkan, sehingga perawatan hanya akan segera dilakukan setelah mesinperalatan mengalami kerusakan, hal ini juga yang menyebabkan para insinyur perawatan tidak punya waktu untuk memberikan ide-ide yang baik bagi pengembangan dasar dalam usaha untuk meminimalkan kerusakan tersebut karena kesibukan dengan pekerjaan memperbaiki. Namun dengan semakin bertambahnya produksi disaat ini, maka sejarah sejarah breakdown maintenance telah ditinggalkan, sehingga industry di Jepang maupun diseluruh dunia pada saat ini telah melakukan perawatan peralatan denga sistem preventive maintenance. Pengertian perawatan maintenance menurut JIS adalah semua pengaturan dan kegiatan yang diperlukan untuk menjaga dan memelihara suatu peralatan pada kondisi siap operasi atau dengan memperbaikinya sehingga bebas dari kerusakan. Universitas Sumatera Utara Perawatan mesin dan peralatan menjadi sangat penting peranannya dalam menjaga kondisi mesin dan peralatan agar dapat beroperasi dengan baik saat diperlukan. Mesin – mesin dan peralatan yang digunakan dalam kualitas waktu yang cukup tinggi akan cepat mengalami kerusakan apabila mengabaikan bentuk – bentuk perawatan pada mesin dan peralatan itu sendiri. Kerusakan kecil hingga kerusakan besar dapat menghambat aktivitas pabrik yang akhirnya akan mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk memperbaiki atau penggantian mesin dan peralatan Tujuan utama dari perawatan adalah : 1. Kemampuan produksi dapat dipenuhi sesuai dengan rencana dan target produksi yang diinginkan. 2. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat. 3. Membantu mengurangi pemakian dan penyimpanan yang di luar batas dan menjaga modal yang diinvestasikan dalam perusahaan. 4. Mencapai tingkat biaya yang serendah – rendahnya. 5. Mengadakan kerjasama yang erat dengan fungsi – fungsi utama lainnya dari suatu perusahaan. 6. Memperpanjang umur dari asset mesin, peralatan, bangunan, dan fasilitas lainnya yang digunakan untuk produksi. 7. Menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut. Perawatan merupakan kombinasi berbagai aktifitas dalam pencegahan kerusakan mesin dan peralatan agar umur mesin dan peralatan tersebut dapat bertahan lebih lama. Universitas Sumatera Utara 2.2 Pembagian Sistem Pemeliharaan 2.2.1 Pemeliharaan Terencana Planed Maintenance