4.5.2.1 Kekuatan Tarik Belt Tensile strength
Tensile strenght adalah kekuatan tegangan tarik suatu belt conveyor yang dinyatakan dalam kgcmply. Kekutan tarik suatu belt tergantung dari
jumlah ply yang digunakan, Contoh pembacaan tegangan tarik pada suatu belt: 1.
NN-50 X 4 P pabrik NN-50 = Kekuatan per ply jenis nylon tersebut adalah 50 kgcmply.
Total kekuatan tarik pada belt tersebut adalah 50kgcmply = 200kgcm
2. EP-5004 pabrik
Adalah kekuatan total tarik per ply jenis polyster polymed sehingga kekuatan tarik per ply adalah 500kgcm : 4 ply = 125kgcmply.
3. 4 EP-125
Angka 4 menunjukkan jumlah ply, sedangkan angka 125 menunjukkan tegangan tarik dakam kgcmply. Jadi total tegangan
tarik adalah 125 x 4 = 500kgcm. 4.
Selain itu stellcord contoh pembacaan tegangan tarik adalah ST 2500 yang artinya tegangan tarik adalah 2500kgcm. Pada steel cord tidak
terdapat ply, yang dipakai adalah unit sling baja.
4.5.2.2 Nilai Mulur Belt Elongation
Belt akan mengalami mulur sewaktu beroperasi sebagai akibat dari sifat serat dan stres yang dialaminya sewaktu beroperasi. Mulur adalah
pertambahan panjang belt dari panjang semula. Dalam pemilihan jenis reinforcement, yang harus diperhatikan adalah jumlah kemuluran yang akan
terjadi pada saat belt beroperasi beberapa saat. Nilai mulur dapat dipakai sebagai
Universitas Sumatera Utara
pedoman dalam menentukan posisi take-up counterweight , agar posisi counterweight tidak menyentuh tanah dalam waktu singkat. Pemilihan nilai mulur
yang tidak tepat dapat menyebabkan penyambungan berulang-ulang karena counterweight menyentuh tanah, sehinnga menyebabkan jadwal produksi menjadi
tergangu. Besar nilai mulur pada belt dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.1 Nilai Mulur Pada Belt
Sumber Top Belt Top 4.5.3
Hal – Hal Yang Penting Dalam Perencanaan Sabuk
Adapun hal – hal yang perlu kita perhatikan dalam perencanaan sabuk adalah:
4.5.3.1 Karakteristik Materil Angkut
Belt conveyor digunakan untuk menghantarkan material angkut. Material angkut dikirim bersama material lain yang tercampur selama proses
pengiriman. Material angkut memiliki karakteristik yang berbeda, sebagian diantaranya berbentuk halus sebagian diantaranya berbentuk kasar. Bentuk luar
material tersebut memiliki pengaruh dalam mendesain conveyor. Oleh sebab itu awalnya sangat dibutuhkan pemahaman dan pengertian tentang sifat – sifat asli
dari mmaterial yang dikirim. Dan untuk mengetahui karakteristik dari material angkut tersebut, Seperti : Densitas material, distribusi lump, grain dan powder
, angle of repose keadaan standstill material setelah perjatuhan, angle of surcharge sudut ketika material pada keadaan istirahat selama pergerakan
Belt Type Take-up
c-c Elongation Distanse elasis
permanent Stell cord ST
0,1 – 0,2 0,03 – 0,06
0,08 – 0.13 Nylon fabric NN
1,5 – 2,5 0,30 – 0,60
1,30 – 1,80 Vynylon fabric VN
0,7 – 1,1 0,20 – 0,30
0,50 – 0,80 Polyster fabrik EP
1,0 – 1,5 0,20 – 0,50
0,50 – 1,00
Universitas Sumatera Utara
conveyor, moisture conten dan nama material yang dibawa. Untuk mengetahui hal tersebut dapat kita lihat pada tabel karakteristik dari beberapa
jenis material angkut yang terdapat pada lampiran 2.
4.5.3.2 Pemilihan Bahan Sabuk Belt