Laporan Kerusakan TINJAUAN PUSTAKA

• Melakukan penggantian suku cadang spare part tertentu untuk melakukan perbaikan – perbaikan, misalnya pergantian perapat seal, cincin pengisap piston ring, dan bantalan – bantalan. • Melakukan penyetelan alat – alat ukur, alat – alat control, dan alat – alat proteksi. • Menutup kembali bagian – bagian yang dibuka. • Melakukan uji coba dan membandingkan kinerja dari unit sebelum dan sesudah menjalani pemeliharaan. 3. Penggunaan suku cadang spare part serta maerial dalam melaksanakan pekerjaan pemeliharaan, volume maupun harganya. 4. Penggunaan tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan pemeliharaan, baik harinya, pekerjanya beserta klasfikasi dan biayanya. 5. Rekomendasi untuk operasi dan pemeliharaan yang akan datang. Berdsarkan laporan pemeliharaan ini, maka pihak manajemen akan menentukan langkah – langkah selanjutnya, misalnya unit tersebut masih tetap dipergunakan atau diganti dengan yang lain. Pertimbangan ini juga mencakup perkembangan teknologi unit yang lebih efisienekonomis.

2.8 Laporan Kerusakan

Kerusakan adalah hal yang tidak dikehendaki untuk terjadi, tetapi kenyataanya dilapangan, Oleh karena itu, setiap kerusakan perlu dianalisis penyebabnya agar tidak terulang kembali dapat dihindari. Untuk dapat menganalisis penyebab kerusakan, diperlukanya laporan kerusakan yang memadai, laporan kerusakan harus berisi hal – hal sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Tanggal dan jam pukul terjadinya kerusakan. 2. Situasi sistem dari unit mesinperalatan sewaktu terjadinya kerusakan tersebut. Hal ini terutama diperlukan apabila yang mengalami kerusakan adalah suatu alat yang beroperasi dalam sistem interkoneksi, 3. Data imformasi mengenai kerusakan yang sudah pernah terjadi sebelumnya. 4. Parameter – parameter sepert: tegangan, putaran, daya dan tekanan yang berkaitan dengan alat yang rusak, sebelum dan sesudah terjadi kerusakan. 5. Jika menyangkut kerusakan yang kritis, maka laporan pemeliharaan besar overhoul yang terakhir perlu dilampirkan. Berdasarkan laporan kerusakan tersebut diatas, kemudian perlu dianalisis penyebab timbulnya kerusakan tersebut. Jika penyebab kerusakan itu sudah ditemukan, maka pihak manajemen harus melakukan langkah – langkah pencegahan terulangnya kerusakan yang serupa. Beberapa kerusakan berat beserta penyebab umum terjadinya pada Mesin pemindah bahan yaitu belt conveyor dan wheel loader antara lain: a. Belt putus Penyebab kerusakan: - Naiknya temperatur pada motor sehingga kinerja penggerak tidak maksimal - Putusnya belt akibat adanya material tajam yang menyangkut pada belt, seperti besi Universitas Sumatera Utara - Kurangnya pelumasan pada pulley sehingga gesekan terlalu besar b. Cylinder Head Mesin diesel retak Penyebab kerusakan: • Pengabut BBM fuel injection berfungsi kurang baik eshingga pengabutan BBM dalam silinder tidak sempurna dan terjadi Hot spot pada cylinder head yang menimbulkan keretakan. • Air pendingin cylinder head yang kurang bersih sehingga timbul kerak dalam lubang – lubang air pendingin cylinder tersebut. Hal ini menyebabkan pendingin cylinder head terganggu sehingga timbul hot spot yang selanjutnya menyebabkan keretakan.

2.9 Audit Mintenance