Karakteristik Responden Kualitas Bakteriologis Air Sumur Gali di Desa Sialang Buah

Escherichia coli adalah salah satu bakteri yang tergolong coliform dan hidup secara normal di dalam kotoran manusia dan hewan, oleh karena itu disebut juga koliform fekal. Bakteri koliform yang berasal dari hewan dan tanaman mati disebut koliform nonfekal, misalnya enterobacter aerogenes Fardiaz, 2011. Bakteri coliform adalah golongan bakteri intestinal, yaitu hidup di dalam saluran pencernaan manusia. Bakteri coliform merupakan bakteri indikator keberadaan bakteri patogenik lain. Lebih tepatnya, bakteri coliform fecal adalah indikator adanya pencemaran bakteri patogen. Penentuan coliform fecal menjadi indikator pencemaran karena jumlah koloninya berkolerasi positif dengan keberadaan bakteri patogen. Contoh bakteri coliform adalah Escherichia coli dan Enterobacter aerogenes Pelezar, 2005. Menurut Fardiaz 2011, tingginya kadarE. coli dapat disebabkan oleh aktifitas masyarakat dan hewan karena pada prinsipnya E.coli adalah salah satu bakteri patogen yang tergolong Coliform dan hidup secara normal dalam kotoran manusia maupun hewan sehingga digunakan sebagai indikator pencemaran air yang berasal dari kotoran hewan berdarah panas. Pencegahan penyebaran penyakit melalui air dapat dilakukan dengan pemeriksaan kualitas air bersih dengan menggunakan parameter fisika, kimiawi, radioaktivasi dan mikrobiologi. Parameter mikrobiologi menggunakan bakteri total coliform sebagai indikator organisme. Penentuan parameter mikrobiologi dimaksudkan untuk mencegah adanya mikroba patogen di dalam air bersih. Berdasarkan Permenkes No. 416MENKESPERIX1990 bahwa yang dimaksud dengan air bersih adalah air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Kriteria mikrobiologi untuk air bersih yaitu dengan menggunakan bakteri coliform sebagai indikator dengan metode Jumlah Perkiraan Terdekat JPT atau Most Probable Number MPN Hasil pemeriksaan kualitas bakteriologis diketahui bahwa jumlah Total Coliform yang 50100 ml memenuhi syarat yaitu sebanyak 5 sumur 15,6 dan yang 50100 ml tidak memenuhi syarat yaitu sebanyak 27 sumur 84,4. Berdasarkan hasil pemeriksaan dilaboratorium dari 32 sampel yang diperiksa jumlah bakteri Total coliform adalah 35-1600 MPN100 ml ,yang berarti air bersih tersebut telah tercemar oleh bakteri Total coliform. Hal ini terjadi karena adanya faktor yang mempengaruhi kualitas air seperti jarak dari sumber pencemaran seperti kandang ternak , konstruksi sumur gali yang tidak memenuhi syarat dan perilaku masyarakat yang kurang baik terhadap penggunaan sumur gali. Sumber air bersih masyarakat ini tercemar oleh tinja dan mengandung bakteri Total coliform yang dapat mengakibatkan kualitas air bersih tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan sebagai sumber air bersih. Oleh karena itu, air bersih yang tercemar oleh bakteri Total coliform harus diolah terlebih dahulu sebelum dikonsumsi sebagai air minum. Adanya coliform dalam air berasal dari kontaminasi tinja hewan dan manusia. Pada penyediaan air yang tidak diolah, pencemaran tinja terjadi tergantung dari aliran air permukaan atau adanya penyerapan limbah cair kedalam lapisan tanah. Pada air yang diolah, kontaminasi dapat terjadi karena disenfeksi yang tidak memadai atau tingginya kekeruhan air baku. Jika air terkontaminasi tinja yang mengandung mikroorganisme petogen maka akan ada kemungkinan resiko terjadi penularan penyakit, seperti penyakit diare, kolera, tipus, dan disentri.

5.3 Jarak Sumur Gali dengan Kandang Ternak di Desa Sialang Buah

Sebagian besar masyarakat Desa Sialang Buah menggunakan sumur gali sebagai sarana penyediaan air bersih dalam menunjang kehidupan sehari-hari, sehingga frekuensi pengambilan air sumur gali relatif sering, akibatnya laju aliran air tanah menjadi lebih cepat untuk mengisi kekosongan, sehingga jarak antara sumber pencemar dengan sumur gali harus diperhatikan Chandra, 2007. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa jarak sumur gali dengan kandang ternak 10 tidak memenuhi syarat meter sebanyak 22 sumur 68,8 dan 21 sumur diantaranya memiliki kadar Total Coliform yang tidak memenuhi syarat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara jarak kandang ternak dengan sumur gali dengan nilai p = 0,001 p 0,05 yang berarti semakin jauh jarak kandang ternak dari sumur gali maka semakin sedikit jumlah total coliform, dan sebaliknya semakin dekat jarak kandang ternak dengan sumur gali jumlah total coliform semakin banyak. Berdasarkan hasil observasi dilapangan diketahui bahwa jarak terdekat sumur gali dengan kandang ternak adalah 3 meter dan terjauh adalah 18 meter. Terdapat 7 sumur gali dengan jumlah total coliform tertinggi yaitu 1600100 ml air masing – masing pada jarak 5, 5, 7, 7, 8, 8 dan 10 meter dari kandang ternak. Pada jarak 10 meter pun masih ditemukan adanya pencemaran total coliform. Hal ini terjadi karena jarak sumber pencemaran seperti kandang ternakmemiliki jarak yang dekat dengan sumber air. Selain itu juga terdapat sumber pencemaran lainnya seperti jarak sumur gali dari septic tank dan jamban. Jarak jamban yang berdekatan mempunyai pengaruh terhadap kandungan bakteri di dalam air sumur. Kontruksi jamban juga mempengaruhi kualitas air dimana jamban berbentuk lubang tempat penampungan kotoran manusia dibuat tidak memakai septik tank, yaitu dibuat dengan lubang penampungan biasa dan sebagian lagi dibuat dengan penampungan permanen dengan bagian dasar atau lantainya belum diplester. Hal ini menimbulkan resiko pencemaran air sumur, karena bak penampungan tinja dan lantai tidak kedap air. Jarak yang berdekatan disebabkan karena keterbatasan lahan yang membuat masyarakat membangun kandang ternak berada pada jarak kurang dari 10 meter dari sumber air bersih, sehingga memudahkan terjadinya pencemaran melalui tanah yang meresap ke dalam sumur gali. Kotoran ternak terutama hewan yang berdarah panas serta yang sering ditemukan pada manusia sebagai organisme patogen, terdapat mikroorganisme yang salah satunya adalah bakteri coliform dalam jumlah yang besar rata-rata sekitar 50 juta per gram Soeparman, 2002. Selain jarak , hal ini terjadi karena faktor lain seperti konstruksi sumur dan perilaku pengguna sumur gali. Dengan demikian jarak sumur dengan kandang ternak yang jauh sekalipun tidak menjamin kualitas bakteriologis air memenuhi syarat. Pada penelitian yang dilakukan oleh Gotaas, dkk dalam soeparman 2002, sumber kontaminasi yang berupa tinja yang ditempatkan dalam lubang yang menembus permukaan air tanah. Sampel positif organisme coliform didapatkan pada jarak 4 meter sampai 6 meter dari sumber kontaminasi. Daerah kontaminasi melebar

Dokumen yang terkait

Keadaan Sumur Gali Di Desa Aek Nauli Kecamatan Padang Sidempuan Timur Kabupaten Tap-Sel Tahun 2000 (Ditinjau Dari Aspek Konstruksi)

0 38 57

Hubungan Jarak Kandang Ternak Dengan Kualitas Bakteriologis Air Sumur Gali Pemukiman Kumuh Di Lingkungan XIV Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kecamatan Medan Denai

9 104 77

Gambaran Perilaku Masyarakat Tentang Konstruksi Sumur Gali Dan Kualitas Air Sumur Gali Di Desa Gunung Raya Kabupaten Labuhan Batu Rantau Prapat Tahun 2010

3 80 87

Analisa Kualitas Fisik, Bakteriologis Dan Kimia Air Sumur Gali Serta Gambaran Keadaan Konstruksi Sumur Gali Di Desa Patumbak Kampung Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2010

9 73 99

Hubungan Jarak Kandang Ternak, Perilaku Masyarakat Dan Konstruksi Sumur Gali terhadap Kualitas Bakteriologis Air Sumur Gali Penduduk Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2015

8 83 127

Hubungan Jarak Septic Tank, Konstruksi Sumur Gali, dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kandungan Bakteri Escherichia coli Air Sumur Gali Penduduk di Desa Mekar Makmur Kecamatan Sei Lepan Kabupaten Langkat Tahun 2016

2 42 156

ANALISIS KUALITAS AIR SUMUR GALI DI DESA PEMATANG KUALAKECAMATAN TELUK MENGKUDU KABUPATEN SERDANG BEDAGAI.

1 15 27

STUDI KUALITAS AIR SUMUR GALI PENDUDUK DILIHAT DARI FISIK, KIMIA DAN BAKTERIOLOGIS SERTA GAMBARAN KONSTRUKSI SUMUR GALI DI KECAMATAN PANCUR BATU KABUPATEN DELI SERDANG.

0 3 21

PEMETAAN INTRUSI AIR LAUT PADA SUMUR GALI DAN SUMUR BOR DENGAN METODE KONDUKTIVITAS LISTRIK DI KECAMATAN TELUK MENGKUDU KAB. SERDANG BEDAGAI.

1 4 20

HUBUNGAN KONTRUKSI SUMUR GALI TERHADAP KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR PADA SUMUR GALI DIKELURAHAN TEJOSARI KECAMATAN METRO TIMUR KOTA METRO TAHUN 2013

0 0 5