Kualitas Kimia Kualitas Air
Al, Arsen As, Barium Ba, Besi Fe, Flurida F, Calsium Ca, Mangan Mn, Derajat Keasaman pH, dan zat kimia lainnya. Kandungan zat kimia air bersih yang
digunakan sehari-hari sebaiknya tidak melebihi kadar maksimum yang
diperbolehkan seperti tercantum dalam Permenkes RI 416MENKESPERIX1990.
Penggunaan air yang mengandung bahan kimia beracun dan zat-zat kimia yang melebihi kadar maksimum yang diperbolehkan berakibat tidak baik bagi
kesehatan dan material yang digunakan manusia. Contohnya Derajat Keasaman pH dianjurkan untuk air minum adalah 6,5-9.
2.7 Ternak Sus scrofa babi 2.7.1 Klasifikasi Zoologis Ternak Sus Crofa babi
Sus crofa babi masih diternakkan golongan masyarakat tertentu karena produksinya yang berfluktuasi naik dan turun. Dalam sejarah pemasaran Sus scrofa
babi mengalami peningkatan dan penurunan dengan cepat, seringkali secara mendadak. Namun demikian usaha ini tetap menguntungkan, babi termasuk dalam
phylumChordatavertebrata, kelas Mamalia, ordo Artiodactyl berjari atau berteracak genap dan merupakan binatang berkuku, family Suidae non ruminansia,
genus Sus, spesies scrofa.
Karena Sus scrofa babi tidak dapat dikendalikan oleh penduduk yang berpindah- pindah sebagaimana sapi, kuda, dan domba maka didomestikasi oleh peternak yang
menetap. Mereka seringkali mempunyai kedudukan sosial yang rendah dan hal ini ditambah dengan bau busuk dari peternak Sus scrofa babi menyebabkan peternak
Sus scrofa babi tidak disukai penduduk. Di negara- negara maju usaha peternakan
babi dilakukan dengan teknik produksi yang baik. Manajemen yang lebih baik karena sebagai suatu spesies ternak, Sus scrofa babi membutuhkan cara
penanganan khusus. Sus scrofa babi adalah binatang yang tidak tahan terhadap cekaman panas sehingga sering ditemukan berbaring dilantai, kubangan atau tempat
lain yang lebih dibandingkan suhu tubuhnya Blakely, 1998.
Pada peternakan Sus scrofa babi yang modern juga sangat memperhatikan masalah sanitasi karena dalam suatu kandang babi terkurung, biasanya terdapat
jumlah hewan yang lebih banyak jika dibandingkan dengan ternak lainnya seperti: sapi, domba, dan ayam. Cara yang umum dilakukan adalah dengan membersihkan
kandang. Program tata laksana atau pengelolahan penyakit babi juga dilakukan untuk mencegah terjangkitnya penyakit dan parasit dari peternak babi. Kegiatan ini
meliputi isolasi yang cukup memadai pada kandang, serta peralatan, serta program
vaksinasi yang terencana Blakely, 1998.
Ternak babi adalah binatang yang memerlukan banyak sekali air karena seperti dijelaskan sebelumnya bahwa babi adalah binatang yang tidak tahan panas,
oleh karena itu dalam satu hari Sus scrofa babi ini harus dibersihkan kandangnya dan dimandikan. Dengan banyak air yang dipakai untuk memandikan babi maka
semakin banyak juga air buangan yang mengandung tinja dan kotoran sisa makanan yang dihasilkan dan semakin besar pula kemungkinan terjadi pencemaran air sumur
dangkal yang ada disekitar kandang ternak tersebut.