Sumur Gali TINJAUAN PUSTAKA

Sumur gali adalah salah satu konstruksi sumur yang paling umum dan meluas dipergunakan untuk mengambil air tanah bagi masyarakat kecil dan rumah-rumah perorangan sebagai sumber air bersih dengan kedalaman 7-10 meter dari permukaan tanah. Sumur gali pada umumnya dibuat untuk mengambil air tanah bebas sehingga dapat dipengaruhi oleh musim. Sumur gali menyediakan air yang berasal dari lapisan air yang relatif dekat dengan permukaan tanah, oleh karena itu sangat mudah terkontaminasi melalui rembesan. Umumnya rembesan berasal dari tempat buangan kotoran manusia kakusjamban dan hewan, baik karena lantainya maupun saluran air limbahnya yang tidak kedap air. Keadaan konstruksi dan cara pengambilan air sumur pun dapat merupakan sumber kontaminasi, misalnya sumur dengan konstruksi terbuka dan pengambilan air dengan timba. Sumur dianggap mempunyai tingkat perlindungan sanitasi yang baik, bila tidak terdapat kontak langsung antara manusia dengan air di dalam sumur. Menurut Depkes RI, 1990 ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam membuat sumur gali diantaranya : 1. Jarak sumur gali dari pencemaran seperti kakus, lubang galian sampah, lubang galian untuk air kotor minimal 10 meter dan letaknya tidak berada dibawah sumber pencemar tersebut. 2. Dinding sumur cincin minimal 3 meter dari permukaan tanah dan terbuat dari bahan yang kedap air. 3. Lebar minimal lantai sumur 1 meter dari tepi bibir sumur dan terbuat dari bahan yang kedap air. 4. Tinggi bibir sumur minimal 0,8 meter dari permukaan tanah. 5. Mempunyai saluran pembuangan air bekas, minimal sepanjang 10 meter dan terbuat dari bahan kedap air. Kualitas fisik sumur yang memenuhi syarat kesehatan bagi penyediaan air bersih adalah sebagai berikut Entjang, 2001. 1. Lokasi a. Apabila letak sumber pencemar lebih tinggi dari sumber air dan diperkirakan air tanah mengalir ke sumur maka jarak minimal sumur terhadap sumber air adalah 11m b. Jika letak sumber pencemar sama atau lebih rendah dari sumur gali maka jarak minimal sumur gali tersebut 10 m. 2. Yangtermasuk sumber pencemar adalah jamban, air kotorcomberan,tempat pembuangan sampah, kandang ternak dan saluran resapan. 3. Lantai Lantai harus kedap air dengan lebar minimal 1 m dari tepi bibir sumur, tidak retakbocor, mudah dibersihkan,tidak tergenang air, dan kemiringan 1-5 kearah saluran pembuangan air limbah agar air bekas dapat mudah mengalir ke saluran air limbah. 4. Sarana pembuangan air limbah Sarana pembuangan air limbah harus kedap air, minimal sepanjang lebih kurang 10 meter, tidak menimbulkan genangan dan kemiringan minimal 2 kearah pengolahan air buanganresapan. 5. Dinding sumur Dinding sumur minimal sedalam 3 m dari permukaan lantai atau tanah, dibuat dari bahan kedap air dan kuat tidak mudak retaklongsor untuk mencegah merembesnya air ke dalam sumur. 6. Bibir sumur Tinggi bibir sumur minimal 80 cm dari lantai, terbuat dari bahan yang kuat dan kedap air untuk mencegah merembesnya air ke dalam sumur. Sebaiknya bibir sumur diberi penutup agar hujan dan kotoran lainnya tidak dapat masuk ke dalam sumur. 7. Lantai sumur harus mempunyai luas dan lebar minimal 1 m dari tepi bibir sumurdinding sumur dengan tebal 10 cm. untuk kemiringan dibuat sedemikian rupa sehingga air bebas dapat dengan mudah mengalir ke saluran pembuangan air bekas. 8. Bangunan sumur gali harus dilengkapi dengan sarana untuk mengambil dan menimba air seperti timba dengan gulungan atau pompa tangan supaya pengambilan air dapat higienis. 9. Timba Jika pengambilan air dengan timba sebaiknya harus selalu digantung dan tidak diletakkan di lantai sumur. Hal ini untuk mencegah pencemaran air melalui timba. Untuk mencegah pengotoran dan pencemaran maupun kecelakaan pada saatsumur gali tidak digunakan maka sumur gali perlu memiliki tutup sumur yang kuat dan rapat. Penentuan persyaratan dari sumur gali didasarkan padabeberapa hal yaitu: 1. Kemampuan hidup bakteri patogen selama 3 hari dan perjalanan air di dalamtanah 3 meter perhari. 2. Kemampuan bakteri patogen menembus tanah secara vertikal sedalam 3 meter. 3. Kemungkinan bakteri patogen menembus tanah secara horizontal sejauh 10meter. 4. Kemungkinan terjadinya kontaminasi padasaat sumur digunakan maupun tidakdigunakan. 5. Kemungkinan runtuhnya tanah dinding sumur.

2.6 Kualitas Air

Syarat kualitas air bersih dapat diartikan sebagai ketentuan-ketentuan berdasarkan Permenkes RI No. 416MENKESPERIX1990 yang biasanya dituangkan dalam bentuk pernyataan atau angka yang menunjukkan persyaratan- persyaratan yang harus dipenuhi. Analisa kualitas air dapat dilakukan di laboratorium maupun secara sederhana. Pemeriksaan di laboratorium akan menghasilkan data yang lengkap dan bersifat kuantitatif, sedangkan pemeriksaan sederhana hanya bersifat kualitatif. Pemeriksaan sederhana mempunyai keuntungan karena murah dan mudah sehingga setia orang dapat melakukannya tanpa memerlukan bahan-bahan yang mahal Kusnaedi, 2006

2.6.1 Kualitas Bakteriologis

Pengukuran kualitas air secara bakterilogis dilakukan dengan melihat keberadaan organisme golongan coli coliform sebagai indikator karena mudah dideteksi dalam air, lebih tahan hidup di air sehingga dapat dianalisis keberadaannya di dalam air yang bukan merupakan medium yang ideal untuk pertumbuhan bakteri Marsono, 2009 dapat tumbuh baik pada suhu antara 8 O C-46 O C, dengan suhu optimum dibawah temperature 37 O C, dan banyak terdapat dalam tinja Gani, 2003.Salah satu bakteri golongan Coliform adalah bakteri Escheria coli. Bakteri golongan coli Coliform bakteri tidak merupakan bakteri patogen, tetapi bakteri ini merupakan indikator dari pencemaran air oleh bakteri patogen Soemirat, 2002.Enterobacter aerogenes adalah sejenis bakteri coliform yang terdapat dalam saluran pecernaan manusia dan hewan, juga terdapat dalam tanah, air, dan produk- produk dairi. Coliform sebagai suatu kelompok dicirikan sebagai bakteri berbentuk batang gram negatif, tidak membentuk spora, aerobik dan anaerobik fakultatif yang memfermentasikan lactose dengan menghasilkan asam dan gas dalam waktu 48 jam pada suhu 35 O C. Pelezar, 2005 Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 416MENKESPERIX1990, tentang persyaratan bakteriologi air bersih adalah dilihat dari Coliform tinja per 100 ml sampel air dengan kadar maksimum yang diperbolehkan adalah 50 MPN100 ml air. Air tidak boleh mengadung Coliform. Air yang mengandung golongan Coli dianggap telah terkontaminasi dengan kotoran manusia Sutrisno,2004. Berdasarkan Kempenkes RI Nomor 907MENKESSKVII2002, persyaratan bakteriologis air minum adalah dilihat dari Coliform per 100 ml sampel air dengan kadar maksimum yang diperbolehkan adalah

Dokumen yang terkait

Keadaan Sumur Gali Di Desa Aek Nauli Kecamatan Padang Sidempuan Timur Kabupaten Tap-Sel Tahun 2000 (Ditinjau Dari Aspek Konstruksi)

0 38 57

Hubungan Jarak Kandang Ternak Dengan Kualitas Bakteriologis Air Sumur Gali Pemukiman Kumuh Di Lingkungan XIV Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kecamatan Medan Denai

9 104 77

Gambaran Perilaku Masyarakat Tentang Konstruksi Sumur Gali Dan Kualitas Air Sumur Gali Di Desa Gunung Raya Kabupaten Labuhan Batu Rantau Prapat Tahun 2010

3 80 87

Analisa Kualitas Fisik, Bakteriologis Dan Kimia Air Sumur Gali Serta Gambaran Keadaan Konstruksi Sumur Gali Di Desa Patumbak Kampung Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2010

9 73 99

Hubungan Jarak Kandang Ternak, Perilaku Masyarakat Dan Konstruksi Sumur Gali terhadap Kualitas Bakteriologis Air Sumur Gali Penduduk Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2015

8 83 127

Hubungan Jarak Septic Tank, Konstruksi Sumur Gali, dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kandungan Bakteri Escherichia coli Air Sumur Gali Penduduk di Desa Mekar Makmur Kecamatan Sei Lepan Kabupaten Langkat Tahun 2016

2 42 156

ANALISIS KUALITAS AIR SUMUR GALI DI DESA PEMATANG KUALAKECAMATAN TELUK MENGKUDU KABUPATEN SERDANG BEDAGAI.

1 15 27

STUDI KUALITAS AIR SUMUR GALI PENDUDUK DILIHAT DARI FISIK, KIMIA DAN BAKTERIOLOGIS SERTA GAMBARAN KONSTRUKSI SUMUR GALI DI KECAMATAN PANCUR BATU KABUPATEN DELI SERDANG.

0 3 21

PEMETAAN INTRUSI AIR LAUT PADA SUMUR GALI DAN SUMUR BOR DENGAN METODE KONDUKTIVITAS LISTRIK DI KECAMATAN TELUK MENGKUDU KAB. SERDANG BEDAGAI.

1 4 20

HUBUNGAN KONTRUKSI SUMUR GALI TERHADAP KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR PADA SUMUR GALI DIKELURAHAN TEJOSARI KECAMATAN METRO TIMUR KOTA METRO TAHUN 2013

0 0 5