pertimbangan bahwa populasi sampel adalah homogen dan sampel yang tidak diambil mempunyai karakteristik yang sama dengan sampel yang sedang diteliti
Sudjana, 2005. Sampel yang diambil adalah rotan muda dari hutan desa Lumbanpasir
Kecamatan Tambangan Kabupaten Mandailing natal. Gambar rotan muda yang digunakan dapat dilihat pada Lampiran 2 halaman 31.
3.3.2 Penyiapan Sampel 3.3.2.1 Pakkat Segar
Rotan muda dikupas kulit luarnya dan diambil bagian dalam yang berwarna putih. Kemudian dicuci bersih dengan air mengalir dan ditiriskan,
selanjutnya sebanyak 300 gram dipotong-potong kecil untuk dikeringkan setelah kering dihaluskan dengan blender sehingga menjadi serbuk.
3.3.2.2 Pakkat Bakar
Rotan muda yang belum dikupas dari kulit luarnya dibakar sampai kulit luarnya berwarna kehitaman selama ±15 menit, didinginkan, kemudian dikupas
kulit luarnya dan diambil bagian dalamnya. Kemudian dicuci bersih dengan air mengalir dan ditiriskan, selanjutnya sebanyak 300 gram dipotong-potong kecil
untuk dikeringkan setelah kering dihaluskan dengan blender sehingga menjadi serbuk.
3.3.2.3 Pakkat Rebus
Rotan muda dikupas kulit luarnya dan diambil bagian dalam yang berwarna putih. Kemudian dicuci bersih dengan air mengalir dan ditiriskan,
selanjutnya sebanyak 300 gram dimasukkan kedalam air sebanyak 1500 ml yang
Universitas Sumatera Utara
telah mendidih kemudian dibiarkan selama ±15 menit, ditiriskan air rebusannya kemudian didinginkan, selanjutnya dipotong-potong kecil untuk dikeringkan
setelah kering dihaluskan dengan blender sehingga menjadi serbuk.
3.3.3 Pembuatan Pereaksi 3.3.3.1 Pembuatan H
2
SO
4
0,2 N Dibuat dengan mencampurkan 20 ml H
2
SO
4
98 dalam 3600 ml akuades Ditjen POM, 1995.
3.3.3.2 Pembuatan NaOH 0,3 N
Dibuat dengan melarutkan 43,2 g NaOH dalam 3600 ml akuades bebas CO
2
Ditjen POM, 1995.
3.3.3.3 Pembuatan K
2
SO
4
10 Dibuat dengan melarutkan 10 g K
2
SO
4
dalam 100 ml aquades bebas CO
2
Ditjen POM, 1995.
3.3.4 Penetapan Kadar Lemak
Ditimbang lebih kurang 10 gram sampel kering, dimasukkan ke dalam selongsong yang terbuat dari kertas saring, kemudian dimasukkan ke dalam alat
Soxhlet, kemudian dihubungkan dengan labu alas bulat 500 ml yang telah berisi 200 ml n-heksan, dipasang kondensor selanjutnya dialirkan air sebagai pendingin.
Ekstraksi dilakukan lebih kurang selama 4 jam, sampai pelarut yang turun kembali ke dalam labu alas bulat berwarna jernih. Kemudian ekstrak dipindahkan
kedalam cawan porselin yang sudah diketahui beratnya, kemudian diuapkan diatas
Universitas Sumatera Utara
penangas air hingga kering. Pengeringan diteruskan dalam oven pada suhu 100ºC, didinginkan dalam desikator dan ditimbang sampai diperoleh berat konstan.
Kadar lemak dapat dihitung dengan rumus: Kadar Lemak =
Berat cawan + lemak g – Berat cawan kosong g Berat sampel g
x 100 Contoh perhitungan kadar lemak dapat dilihat pada Lampiran 11 halaman 41.
3.3.5 Penetapan Kadar Serat Tak Larut