2.6 Pengaruh Lemak Terhadap Kesehatan
a. Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner dianggap salah satu penyebab kematian yang menakutkan. Terdapat sejumlah faktor risiko yang diidentifikasi menyebabkan
penyakit jantung koroner, seperti meningkatnya kadar lipida umumnya kolesterol darah.
b. Peningkatan Kadar Kolesterol Dalam Darah
Kadar kolesterol dalam darah manusia beragam dan mengalami peningkatan dengan bertambahnya umur.Penambahan kolesterol darah berbeda
menurut jenis kelamin. Pada wanita dimulai umur dua puluhan, sementara pada pria dapat lebih awal. Untuk menghindari kadar kolesterol darah yang tinggi,
dianjurkan mengganti sumber lemak jenuh dengan makanan sumber lemak tak jenuh Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat FKM UI, 2007.
2.7 Penetapan Kadar Lemak
Ada beberapa metode penetapan kadar lemak, yaitu metode Sokletasi, metode Babcock dan metode Goldfisch.
2.7.1 Metode Sokletasi
Sejumlah sampel ditimbang teliti dan dimasukkan kedalam selongsong yang terbuat dari kertas saring. Sampel yang belum kering harus dikeringkan lebih
dahulu untuk memperbesar luas permukaan kontak dengan pelarut. Selanjutnya labu alas bulat dipasang berikut kondensornya. Pelarut yang digunakan sebanyak
1 ½ - 2 kali isi tabung ekstraksi. Lipida akan terekstraksi dan melalui sifon terkumpul ke dalam labu alas bulat. Pada akhir ekstraksi yaitu kira-kira 4-6 jam,
Universitas Sumatera Utara
labu alas bulat diambil dan ekstraksi dituang ke dalam botol timbang atau cawan porselin yang telah diketahui beratnya, kemudian pelarut diuapkan di atas
penangas air sampai pekat. Selanjutnya dikeringkan dalam oven sampai diperoleh berat konstan pada suhu 100ºC Sudarmadji, dkk., 1989.
2.7.2 Metode Babcock
Bahan yang berbentuk cair, penentuan lemaknya dapat menggunakan botol Babcock. Penentuan lemak dengan botol Babcock sangatlah sederhana. Sampel
yang telah ditimbang dengan teliti dimasukkan ke dalam botol Babcock. Pada leher botol Babcock ini telah dilengkapi dengan skala ukuran volume. Sampel
yang dianalisa ditambah asam sulfat pekat 95 untuk merusak emulsi lemak sehingga lemak akan terkumpul menjadi satu pada bagian atas cairan. Pemisahan
lemak dari cairannya dapat lebih sempurna bila dilakukan sentrifugasi.Rusaknya emulsi lemak dikarenakan asam sulfat dapat merusak lapisan film yang yang
menyelimuti globula lemak yang biasanya terdiri dari senyawa protein. Dengan rusaknya protein denaturasi ataupun koagulasi maka memungkinkan globula
lemak yang satu akan bergabung dengan globula lemak yang lain dan akhirnya menjadi kumpulan lemak yang lebih besar dan akan mengapung di atas cairan.
Setelah disentrifugasi lemak akan semakin jelas terpisah dengan cairannya dan agar dapat dibaca banyaknya lemak maka ke dalam botol ditambahkan aquades
panas sampai lemak tepat pada tanda skala bagian atas, dengan demikian banyaknya lemak dapat secara langsung dibaca
atau diketahui
Sudarmadji, dkk., 1989.
Universitas Sumatera Utara
2.7.3 Metode Goldfisch