Metode Analisis Serat Kasar Crude Fiber Metode Deterjen Metode Enzimatis

2.11.1 Metode Analisis Serat Kasar Crude Fiber

Serat kasar mengandung senyawa selulosa, lignin dan zat lain yang belum dapat diidentifikasi dengan pasti. Yang disebut serat kasar disini adalah senyawa yang tidak dapat dicerna dalam organ pencernaan manusia ataupun hewan. Di dalam analisa penentuan serat kasar diperhitungkan banyaknya zat-zat yang tidak larut dalam asam encer ataupun basa encer dengan kondisi tertentu. Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisa adalah: a. deffating, yaitu menghilangkan lemak yang terkandung dalam sampel yang menggunakan pelarut lemak b. digestion, terdiri dari duatahap yaitu pelarutan dengan asam dan pelarutan dengan basa. Kedua macam proses digest ini dilakukan dalam keadaan tertutup pada suhu terkontrol mendidih dan sedapat mungkin dihindarkan dari pengaruh luar Sudarmadji, dkk., 1989.

2.11.2 Metode Deterjen

Metode deterjen ini terdiri atas dua yaitu Acid Detergent Fiber ADF dan Neutral Detergent Fiber NDF Meloan and Pomeranz, 1987. a. Acid Detergent Fiber ADF ADF hanya dapat untuk menurunkan kadar total selulosa dan lignin. Metode ini digunakan pada Association of Official Analytical Chemist AOAC. Prosedurnya sama dengan NDF, namun larutan yang digunakan adalah Cetyl Trimethyl Amonium Bromida CTAB dan H 2 SO 4 0,5 M Meloan and Pomeranz, 1987. Universitas Sumatera Utara b. Neutral Detergent Fiber NDF Dengan metode NDF dapat ditentukan kadar total dari selulosa, hemiselulosa dan lignin. Selisih jumlah serat dari analisis NDF dan ADF dianggap jumlah kandungan hemiselulosa, meski sebenarnya terdapat juga komponen lainnya selain selulosa, hemiselulosa dan lignin yaitu protein pada metode Deterjen ini Meloan and Pomeranz, 1987.

2.11.3 Metode Enzimatis

Metode enzimatis dirancang berdasarkan kondisi fisiologi tubuh manusia. Metode yang dikembangkan adalah fraksinasi enzimatis yaitu menggunakan enzim amylase, diikuti penggunaan enzim pepsin, kemudian pankreatin. Metode ini dapat mengukur kadar serat makan total, serat larut dan tak larut secara terpisah. Kekurangan metode ini, enzim yang digunakan mungkin mempunyai aktivitas lebih yang bisa saja merusak komponen serat dan kemungkinan protein yang tidak terdegradasi sempurna dan ikut terhitung sebagai serat Meloan and Pomeranz, 1987.

2.12 Analisis Gravimetri