13 a
PDRB adalah jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh aktivitas produksi di dalam perekonomian dalam suatu daerahprovinsi. Hal iniberarti
peningkatan PDRB juga mencerminkan peningkatan balas jasa kepada faktor produksi yang digunakan dalam aktivitas produksi tersebut.
b PDRB dihitung atas dasar konsep aliran flow concept, artinya perhitungan
PDRB hanya mencakup nilai produk yang dihasilkan pada satu periode tertentu. Perhitungan ini tidak mencakup nilai produk yang dihasilkan pada
periode sebelumnya. Pemanfaatan konsep aliran guna menghitung PDRB, memungkinkan kita untuk membandingkan jumlah output yang dihasilkan
pada tahun ini dengan tahun sebelumnya. c
Batas wilayah perhitungan PDRB adalah suatu provinsi. Hal ini memungkinkan kita untuk mengukur sejauh mana kebijaksanaan-
kebijaksanaan ekonomi yang diterapkan pemerintah daerah mampu mendorong aktivitas perekonomian domestik.
2.1.3 Tenaga Kerja
Berdasarkan publikasi ILO International Labour Organization, penduduk dapat dikelompokkan menjadi tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Tenaga kerja
dikatakan juga sebagai penduduk usia kerja, yaitu penduduk usia 15 tahun atau lebih, seiring dengan program wajib belajar 9 tahun. Selanjutnya, tenaga kerja
dibedakan menjadi: angkatan kerja dan bukan angkatan kerja penduduk yang sebagian besar kegiatannya adalah bersekolah, mengurus rumah tangga, atau
kegiatan lainnya selain bekerja. Angkatan kerja dibedakan lagi ke dalam dua kelompok, yaitu penduduk yang bekerja sering disebut pekerja, dan penduduk
yang tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan.
Universitas Sumatera Utara
14
Gambar 2.1 Klasifikasi Penduduk Berdasarkan Ketenagakerjaan ILO
Dengan demikian angkatan kerja merupakan bagian penduduk yang sedang bekerja dan siap masuk pasar kerja, atau dapat dikatakan sebagai pekerja dan
merupakan potensi penduduk yang akan masuk pasar kerja. Angka yang sering digunakan untuk menyatakan jumlah angkatan kerja adalah TPAK Tingkat
Partisipasi Angkatan Kerja, yang merupakan rasio antara angkatan kerja dan tenaga kerja Kasnawi, 1999.
UU No. 25 Tahun 1997 tentang ketenagakerjaan menyatakan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang laki-laki atau wanita yang sedang dalam danatau akan
melakukan pekerjaan, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Penduduk
Tenaga Kerja
Bukan Angkatan Kerja
Angkatan Kerja
Tidak Bekerja dan Mencari Pekerjaan
Bekerja Bukan Tenaga Kerja
Universitas Sumatera Utara
15
2.1.4 Luas Lahan
Lahan didefinisikan sebagai suatu kesatuan lingkungan fisik yang terdiri dari tanah, tata air, iklim, vegetasi dan segala aktivitas manusia yang mempengaruhi
pengembangannya.Berdasarkan definisi tersebut lahan di bagi berdasarkan tipologi penggunaannya secara umum seperti lahan pertanian, lahan permukiman,
lahan industri dan lain-lain Kitamura dan Rustiadi, 1997. Penggunaan lahan land use diartikan sebagai setiap bentuk interaksicampur
tangan manusia terhadap lahan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya baik material maupun spiritual. Penggunaan lahan dapat ke dalam dua golongan
besar yaitu penggunaan lahan pertanian dan penggunaan lahan bukanpertanian. Penggunaan lahan pertanian dibedakan berdasarkan atas penyediaan airdan
komoditi yang diusahan dan dimanfaaatkan atau atas jenis tumbuhan atautanaman yang terdapat atas lahan tersebut. Penggunaan lahan bukan pertanian dapat
dibedakan ke dalam lahan kota atau desa pemukiman, industri, rekreasi,pertambangan dan sebagainya Arsyad, 2006.
Penggunaan lahan secara umum tergantung pada kemampuan lahan dan pada lokasi lahan.Untuk aktivitas pertanian, penggunaan lahan tergantung pada kelas
kemampuan lahan yang dicirikan oleh adanya perbedaan pada sifat-sifat yang menjadi penghambat bagi penggunaannya seperti tekstur tanah, lereng permukaan
tanah, kemampuan menahan air dan tingkat erosi yang telah terjadi.Penggunaan lahan juga tergantung pada lokasi, khususnya untuk daerah-daerah pemukiman,
lokasi industri, maupun untuk daerah-daerah rekreasi Suparmoko, 1995.
Universitas Sumatera Utara
16 Analisis penggunaan lahan berdasar fisik medan menurut Ritohadoyo, 2013 :
1. Lahan permukiman Adanya bentuk-bentuk perkampungan yang berhubungan dengan medan pada
dasarnya adalah ditandai dengan adanya tanda-tanda kemungkinan manusia dapat hidup di daerah itu dan juga sesuai dengan aktivitas dan keahlian mereka.
Perkampungan dataran rendah yang kering, lebih ditandai oleh persebaran yang terpencar sementara di daerah pesisir perkampungan itu nampak memusat dan
memanjang, itu dikarenakan mengikuti aliran sungai atau sumber air. 2. Lahan sawah
Daerah persawahan yang baik mempunyai irigasi teratur dan kesuburan tanah yang tinggi.Keadaan ini terjadi pada daerah dengan kepadatan penduduk yang
tinggi.Akibatnya adanya perkembangan sistem pertanian dengan tujuan peningkatan kualitas dan kuantitas taraf hidup masyarakat, sehingga hal ini
berpengaruh terhadap konversi lahan pertanian sawah, ke pertanian non pangan atau non pertanian.Dampaknya adalah lahan pertanian pangan menurun, dan
ancaman kekurangan bahan pangan sangat besar. 3. Lahan perkebunan
Lahan perkebunan merupakan lahan yang termasuk dalam lahan pertanian. Lahan perkebunan merupakan lahan pertanian kering. Biasanyalahan perkebunan
terdapat pada tingkat jumlah penduduk yang sedikit atau jarang. 4. Lahan tegal
Jenis pertanian lahan tegal lazimnya berada pada daerah dengan kepadatan penduduk yang jarang, namun dalam perkembangannya cenderung di daerah
Universitas Sumatera Utara
17 dengan tingkat penduduk yang padat.Jenis tanaman yang ditanam adalah tanaman
musiman.Terdapat pada daerah-daerah yang beriklim kering. 5. Lahan kebun campuran
Jenis pertanian kebun campuran adalah bermacam-macam tanaman yang hidup pada lahan yang terletak di luar pekarangan.Berbagai tanaman musiman hidup di
tempat ini, seperti ubi-ubian, buah-buahan dan lainnya.Dibandingkan dengan lahan tegal lahan campuran lebih sulit dikelola secara intensif.
6. Lahan perladangan Lahan perladangan sering disebut dengan ladang berpidah, sebagian besar
terdapat di dataran rendah dengan lahan kering.Pada wilayah yang berkepadatan penduduk rendah.
7. Lahan hutan Lahan hutan merupakan jenis lahan pertanian dengan jenis tanaman lahan kering
dengan satu jenis tanaman yang sama pada skala besar. Masing-masing setiap hutan mempunyai jenis tanaman yang berbeda-beda.Kualitas hutan ditentukan
oleh iklimnya. 8. Lahan pertambangan
Lahan pertambangan merupakan lahan yang memerlukan luas lahan yang banyak. Lahan pertambangan merupakan lahan yang memiliki dan menggali potensi
pertambangan bahan galian golongan A, golongan B, dan golongan C. Kasus yang sering terjadi pada lahan pertambangan adalah adanya tidak kesesuaian peta lahan
pertambangan yang menunjukkan di daerah tersebut berpotensi pertambangan, namun kenyataannya setelah digali tidak ada.
Universitas Sumatera Utara
18 9. Lahan Tandus
Lahan tandus merupakan lahan pertanian yang tidak menghasilkan produk pertanian dan lokasinya dekat dengan pertanian lahan kering. Lahan tandus
terletak pada pemukiman padat dan lereng yang terjal. Kondisi lahan tandus sering diartikan sebagai lahan rusak atau kritis.
2.1.5 Ekspor