Hubungan Antara PertumbuhanEkonomi dengan Variabel Tenaga Kerja, Luas Lahan, dan Ekspor

23 c Harrod Domar mengembangkan analisis Keynes yang menekankan tentang perlunya penanaman modal dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu setiap usaha ekonomi harus menyelamatkan proporsi tertentu dari pendapatan nasional yaitu untuk menambah stok modal yang akan digunakan dalam investasi baru. d Solow – Swan mengembangkan formulasi dari Harrod – Domar dengan menambahkan faktor kedua, yakni tenaga kerja, serta memperkenalkan variabel independen ketiga, yakni teknologi, ke dalam persamaan pertumbuhan growth equation.

2.2.4 Hubungan Antara PertumbuhanEkonomi dengan Variabel Tenaga Kerja, Luas Lahan, dan Ekspor

Pertumbuhan Ekonomi dan Tenaga Kerja Adam Smith mengungkapkan bahwa manusia merupakan faktor produksi utama yang menentukan kemakmuran suatu bangsa. Alasannya, alam tanah tidak ada artinya kalau tidak ada SDM yang mengolahnya, sehingga bermanfaat bagi kehidupan. Smith melihat bahwa alokasi SDM yang efektif adalah awal pertumbuhan ekonomi. Setelah ekonomi tumbuh, akumulasi modal baru mulai dibutuhkan untuk menjaga agar ekonomi tetap tumbuh. Dengan kata lain, alokasi SDM yang efektif merupakan syarat perlu necessary condition bagi pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan Angkatan Kerja AK secara tradisional dianggap sebagai salah satu faktor positif yang memacu pertumbuhan ekonomi. Jumlah tenaga kerja yang lebih besar berarti akan menambah tingkat produksi, sedangkan pertumbuhan penduduk yang lebih besar berarti ukuran pasar domestiknya lebih besar Todaro, 2000. Universitas Sumatera Utara 24 Meski demikian hal tersebut masih dipertanyakan apakah benar laju pertumbuhan penduduk yang cepat benar-benar akan memberikan dampak positif atau negatif dari pembangunan ekonominya. Selanjutnya dikatakan bahwa pengaruh positif atau negatif dari pertumbuhan penduduk tergantung pada kemampuan sistem perekonomian daerah tersebut dalam menyerap dan secara produktif memanfaatkan pertambahan tenaga kerja tersebut. Jumlah angkatan kerja yang bekerja merupakan gambaran kondisi dari lapangan kerja yang tersedia. Semakin bertambah besar lapangan kerja yang tersedia maka akan menyebabkan semakin meningkatkan total produksi di suatu daerahBudi Santosa, 2001. Menurut Nicholson W. 1991 bahwa suatu fungsi produksi suatu barang atau jasa tertentu q adalah q = f K, L dimana K merupakan modal dan L adalah tenaga kerja yang memperlihatkan jumlah maksimal suatu barangjasa yang dapat diproduksi dengan menggunakan kombinasi alternatif antara K dan L maka apabila salah satu masukan ditambah satu unit tambahan dan masukan lainnya dianggap tetap akan menyebabkan tambahan keluaran yang dapat diproduksi. Tambahan keluaran yang diproduksi inilah yang disebut dengan produk fisik marjinal Marginal Physcal Produk. Selanjutnya dikatakan bahwa apabila jumlah tenaga kerja ditambah terus menerus sedang faktor produksi lain dipertahankan konstan, maka pada awalnya akan menunjukkan peningkatan produktivitas namun pada suatu tingkat tertentu akan memperlihatkan penurunan produktivitasnya serta setelah mencapai tingkat keluaran maksimal setiap penambahan tenaga kerja akan mengurangi pengeluaran. Universitas Sumatera Utara 25 Pertumbuhan Ekonomi dan Luas Lahan Dalam ilmu ekonomi dapat kita ketahui ada empat macam faktor produksi, yaitu: tanah, modal, tenaga kerja, dan skill. Keempatnya memiliki peran yang sangat penting dan terkait satu sama lainnya serta saling mendukung untuk kelancaran proses produksi.Dalam subsektor pertanian, faktor produksi tanah atau lahan mempunyai kedudukan yang sangat penting. Hal ini terbukti dari besarnya balas jasa yang diterima tanah dibandingkan faktor- faktor produksi lainnya. Tanah merupakan salah satu faktor produksi yang kedudukannya dapat dibuktikan dari tinggi rendahnya balas jasa sewa tanah atau rent yang sesuai dengan permintaan dan penawaran tanah itu dalam masyarakat dan daerah tertentu. Lahan menjadi salah satu faktor penting dalam sektor pertanian Daniel, 2002. Untuk meningkatkan pertumbuhan pertanian, juga diperlukan media berupa lahan yang mendukung.Dipandang dari sudut efisiensi, semakin luas lahan yang diusahakan maka semakin tinggi produksi dan pendapatan per satuan luasnya Suratiyah, 2015. Pertumbuhan Ekonomi dan Ekspor Dalam kerangka teoritis Keynes untuk perekonomian terbuka, ekspormerupakan salah satu komponen pendapatan nasional. Dipilihnya strategi promosiekspor pada hakekatnya dilandasi oleh pemikiran ekspor akan dapat menjadipendorong pertumbuhan ekonomi. Peningkatan ekspor tersebut akanmeningkatkan pendapatan nasional dengan cara yang sama seperti yangditimbulkan oleh adanya peningkatan dalam investasi publik atau swasta dalampeningkatan pembelanjaan Universitas Sumatera Utara 26 pemerintah, yaitu melalui proses bekerjanya angkapengganda mengenai pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka dapat ditulis sebagai berikut Boediono, 1994 : Y = C + I + G + X – M ………………………..…………………………….2.1 dimana : Y = Pendapatan Nasional C = Konsumsi I = Investasi G = Pengeluaran Pemerintah X = Ekspor M = Impor. Pendapatan nasional menunjukan kegiatan ekonomi yang akan dicapaipada suatu tahun tertentu, sedangkan pertumbuhan ekonomi menunjukkan perubahan tingkat kegiatan ekonomi yang terjadi dari tahun ke tahun. Jika ingin mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi, kita harus membandingkan pendapatan nasional dari tahun ke tahun.Pendapatan nasional sendiri merupakan nilai produksi barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan suatu perekonomian negara dalam waktu satu tahun. Salah satu metode yang menunjukkan bahwa pendapatan nasional dapat dihitung dengan menjumlahkan nilai produksi barang - barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh setiap sektor produksi dalam suatu negara selama satu periode atau yang disebut Produk Domestik Bruto PDB sehingga dapat dikatakan bahwa pendapatan nasional yang digunakan dalam persamaan diatas menggambarkan pertumbuhan ekonomi Arsyad, 1992. Ekspor merupakan faktor penting dalam merangsang pertumbuhan ekonomi suatu negara. Ekspor akan memperbesar kapasitas konsumsi suatu negara meningkatkan Universitas Sumatera Utara 27 output dunia, serta menyajikan akses ke sumber-sumber daya yang langka dan pasar-pasar internasional yang potensial untuk berbagai produk ekspor yang mana tanpa produk-produk tersebut, maka negara-negara miskin tidak akan mampu mengembangkan kegiatan dan kehidupan perekonomian nasionalnya. Ekspor juga dapat membantu semua negara dalam menjalankan usaha-usaha pembangunan mereka melalui promosi serta penguatan sektor-sektor ekonomi yang mengandung keunggulan komparatif, baik itu berupa ketersediaan faktor-faktor produksi tertentu dalam jumlah yang melimpah, atau keunggulan efisiensialias produktivitas tenaga kerja. Ekspor juga dapat membantu semua negara dalam mengambil keuntungan dari skala ekonomi yang mereka miliki Todaro, 2000.

2.3 Penelitian Terdahulu