11
Sub Sektor Peternakan
Subsektor peternakan cattle raising terdiri dari komoditas unggas ayam dan itik yang menghasilkan telur dan daging, sapi potong dan kambing yang
menghasilkan daging, serta sapi perah menghasilkan susu.
Sub Sektor Perikanan
Subsektor perikanan fishery terdiri dari perikanan laut penangkapan di laut misalnya ikan tuna dan tenggiri serta budi daya di laut, muara dan sungai
misalnya tiram dan mutiara dan perikanan darat penangkapan di perairan umum, yaitu di sungai, waduk dan rawa; serta budi daya di darat, yaitu tambak, kolam,
keramba, dan sawah.
Sub Sektor Kehutanan
Subsektor kehutanan forestry terdiri atas hutan lindung yang berfungsi mencegah erosi dan banjir; hutan produksi untuk keperluan manusia, industri, dan
ekspor, misalnya hutan jati, hutan wisata untuk keperluan wisata; serta hutan suaka alam seperti flora fauna dan marga satwa binatang liar yang mempunyai
nilai khas.
2.1.2 Produk Domestik Regional Bruto
Produk Domestik Regional Bruto merupakan jumlah seluruh nilai tambah bruto dari sektor subsektor di suatu wilyah, sedangkan nilai tambah bruto merupakan
selisih antara output dan biaya antara BPS, 1993. Sedangkan PDRB Sektor Pertanianadalah jumlah Nilai Tambahan Bruto dari sub
sektor pertanian tanaman bahan makanan, perkebunan, kehutanan, perternakan, perikanan dan jasa pertanian atau nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh
Universitas Sumatera Utara
12 unit-unit produksi di suatu wilayah region dalam sektor pertanian pada periode
tertentu, biasanya satu tahun. Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan Produk Domestik Bruto
Pendapatan Nasional Bruto. Laju pertumbuhan PDRB akan memperlihatkan proses kenaikan output perkapita dalam jangka panjang. Penekanan pada
”proses”, karena mengandung unsur dinamis, perubahan atau perkembangan. Oleh karena itu pemahaman indikator pertumbuhan ekonomi biasanya akan dilihat
dalam kurun waktu tertentu, misalnya tahunan. Aspek tersebut relevan untuk dianalisa sehingga kebijakan-kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh pemerintah
untuk mendorong aktivitas perekonomian domestik dapat dinilai efektifitasnya Arsyad, 1999.
Umumnya PDRB dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu PDRB atas harga berlaku nominal dan PDRB atas harga konstan riil. PDRB atas harga berlaku
menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga berlaku pada setiap tahun. Jadi, pada PDRB atas harga berlaku sudah termasuk
unsur inflasi. Sedangkan PDRB atas harga konstan menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun tertentu, misalnya
1983, 1993, atau 2002. PDRB atas harga konstan meningkat hanya jika jumlah barang dan jasa meningkat, sedangkan PDRB atas harga berlaku bisa meningkat
karena produksi naik atau harga turun BPS,1993. Ada beberapa alasan yang mendasari pemilihan pertumbuhan PDRB dan bukan
indikator lainnya seperti misalnya, pertumbuhan Produk Nasional Bruto PNB sebagai indikator pertumbuhan. Alasan-alasan tersebut adalah:
Universitas Sumatera Utara
13 a
PDRB adalah jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh aktivitas produksi di dalam perekonomian dalam suatu daerahprovinsi. Hal iniberarti
peningkatan PDRB juga mencerminkan peningkatan balas jasa kepada faktor produksi yang digunakan dalam aktivitas produksi tersebut.
b PDRB dihitung atas dasar konsep aliran flow concept, artinya perhitungan
PDRB hanya mencakup nilai produk yang dihasilkan pada satu periode tertentu. Perhitungan ini tidak mencakup nilai produk yang dihasilkan pada
periode sebelumnya. Pemanfaatan konsep aliran guna menghitung PDRB, memungkinkan kita untuk membandingkan jumlah output yang dihasilkan
pada tahun ini dengan tahun sebelumnya. c
Batas wilayah perhitungan PDRB adalah suatu provinsi. Hal ini memungkinkan kita untuk mengukur sejauh mana kebijaksanaan-
kebijaksanaan ekonomi yang diterapkan pemerintah daerah mampu mendorong aktivitas perekonomian domestik.
2.1.3 Tenaga Kerja