Metode Penentuan Daerah Penelitian Metode Penentuan Sampel Metode Penggunaan Data Metode Analisis Data Untuk hipotesis pertama, dianalisa secara kuantitatif, dengan menggunakan

31 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian

Daerah penelitian ini ditentukan secara teritorial atau wilayah yaitu di wilayah Provinsi Sumatera Utara. Daerah penelitian ini dipilih secara purposivesengaja, artinya daerah penelitian didasarkan atas adanya tujuan tertentu.

3.2 Metode Penentuan Sampel

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series dengan range tahun 1985 – 2014 n=30 yang dianalisis dengan alat bantu program SPSS Statistical Package for Social Scienceversi20.0.

3.3 Metode Penggunaan Data

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari Badan Pusat Statistik dan Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara.Data yang dibutuhkan untuk menjadi bahan analisis dalam penelitian ini adalah PDRB sektor pertanian, jumlah tenaga kerja sektor pertanian, luas lahan sektor pertanian, dan ekspor sektor pertanian.

3.4 Metode Analisis Data Untuk hipotesis pertama, dianalisa secara kuantitatif, dengan menggunakan

pendekatan secara matematik.Model analisis yang dipakai merupakan model yang dikemukakan oleh Simon Kuznets. Universitas Sumatera Utara 32 Model Kuznets sebagai berikut: P = P a + P n …………………………………………………..……………………..1 Dimana : P = Total Produk P a = Produk Sektor Pertanian P n = Produk Sektor Non Pertanian ∆P = P a .r a + P n . r n ………………………………………...……………………...2 Dimana : ∆P= Kenaikan Pertambahan Total Produk r a = Laju Pertumbuhan Produk Sektor Pertanian P a , sehingga: P a 1 = P a 1 + r a dimana superskrip berhubungan dengan waktu r n = Laju Pertumbuhan Produk Sektor Non Pertanian P n , sehingga: P n 1 = P n 1 + r n dimana superskrip berhubungan dengan waktu �� .�� ∆P = Share pertumbuhan dari produk sektor pertanian dalam pertumbuhan total produk, yang berarti kontribusi sektor pertanian terhadap pertumbuhan PDRB. Untuk hipotesis kedua, pengaruh jumlah tenaga kerja sektor pertanian, luas lahan sektor pertanian, dan ekspor pertanian terhadap pertumbuhan sektor pertanian dianalisis menggunakan metode analisis regresi linier berganda.Data yang diregresi adalah data yang telah dilogaritmakan terlebih dahulu.Hal ini bertujuan untuk menghindari data yang tidak linier terjadi non-linieritas. �� . �� ∆P = 1 1 + �� .�� �� .�� Universitas Sumatera Utara 33 Secara sistematis dapat ditulis sebagai berikut: Dimana: Y = Produk Domestik Regional Bruto Sektor Petanian Rptahun a = Nilai Konstanta b1-b3 = Koefisien Regresi e = Variabel Kesalahan X1 = Tenaga Kerja Sektor Pertanian Jiwa X2 = Luas Lahan Pertanian Ha X3 = Ekspor Pertanian US Uji Kesesuaian Model Test of Goodness of Fit 1. Koefisien Determinasi R 2 Koefisien determinasi R 2 merupakan suatu nilai statistik yang dihitung dari data sampel.Koefisien ini menunjukkan persentase variasi seluruh variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh perubahan variabel bebas explanatory variables.Koefisien ini merupakan suatu ukuran sejauh mana variabel bebas dapat merubah variabel terikat dalam suatu hubungan Supriana, 2013. Nilai koefisien determinasi R 2 berkisar antara 0 R 2 1, dengan kriteria pengujiannya adalah R 2 yang semakin tinggi mendekati 1 menunjukkan model yang terbentuk mampu menjelaskan keragaman dari variabel terikat, demikian pula sebaliknya. Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Universitas Sumatera Utara 34

2. Uji Serempak Uji F - Statistik

Uji F adalah uji secara serempak simultan signifikansi pengaruh perubahan variabel independen terhadap variabel dependen.Artinya parameter X 1 , X 2 , dan X 3 secara bersamaan diuji apakah memiliki signifikansi atau tidak. Kriteria pengujian: Jika sig. F ≤ 0,05 maka H ditolak dan H 1 diterima. Jika sig. F 0,05 maka H diterima dan H 1 ditolak. Jika H diterima artinya X 1 , X 2 , dan X 3 secara serempak tidak berpengaruh nyata terhadap Y pertumbuhan pertanian di Sumatera Utara. Jika H 1 diterima artinya X 1 , X 2 , dan X 3 secara serempak berpengaruh nyata terhadap Y pertumbuhan pertanian di Sumatera Utara.

3. Uji Parsial Uji t Statistik

Uji t adalah uji secara parsial pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel terikat.Taraf signifikansi α yang digunakan dalam ilmu sosial adalah 5 Firdaus, 2011. Kriteria Pengujian: Jika sig. t ≤ 0,05 maka H ditolak dan H 1 diterima. Jika sig. t 0,05 maka H diterima dan H 1 ditolak. Jika H diterima artinya X 1 , X 2 , dan X 3 secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap Y pertumbuhan pertanian di Sumatera Utara. Jika H 1 diterima artinya X 1 , X 2 , dan X 3 secara parsial berpengaruh nyata terhadap Y pertumbuhan pertanian di Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara 35 Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linier berganda yang berbasis Ordinary Least Square OLS.Pada prinsipnya model regresi linier yang dibangun sebaiknya tidak boleh menyimpang dari asumsi BLUE Best, Linier, Unbiased, danEstimator. Ada empat uji asumsi klasik yang akan digunakan dalam penelitian ini antara lain uji normalitas, heterokedastisitas, multikolinieritas, dan autokorelasi.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data mendekati distribusi normal.Uji normalitas dapat dilakukan dengan uji Kolmogorov Smirnov, dengan melihat nilai signifikansi. Sig.KS 0,05 = Data berdistribusi normal Sig.KS ≤ 0,05 = Data tidak berdistribusi normal Uji Kolmogorov Smirnov digunakan untuk menguji null hipotesis suatu sampel atas suatu distribusi tertentu.

2. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain dalam model regresi. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Universitas Sumatera Utara 36 Penelitian ini menggunakan uji Glejser sebagai penguji heterokedastisitas, dengan melihat nilai signifikansi. Sig. 0,05 = Homokedastisitas tidak terjadi masalah heterokedastisitas Sig. ≤ 0,05 = Heterokedastisitas

3. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah adanya hubungan linier korelasi yang sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan model regresi.Data yang digunakan adalah penggunaan faktor yang dilogaritmakan.Model regresi yang baik harusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independent.Ada atau tidaknya multikolinieritas pada model regresi terlihat dari tolerance dan VIF Variance Inlaction Factor Widiyanto, 2010. Kriteria nilai uji yang digunakan yakni: 1 Jika nilai VIF 10, maka model tidak mengalami multikolinieritas 2 Jika nilai tolerance 10, maka model mengalami multikolinieritas

4. Uji Autokorelasi

Autokorelasi ialah adanya korelasi antara variabel itu sendiri, pada pengamatan yang berbeda waktu. Umumnya kasus autokorelasi banyak terjadi pada data time series. Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk mendeteksi autokorelasi adalah dengan melihat pola hubungan antara residual dan variabel bebas .metode yang digunakan adalah uji Durbin – Watson Uji dw. Universitas Sumatera Utara 37 Kriteria nilai uji yang digunakan yakni: d dL: ada autokorelasi positif dL ≤ d ≤ du: maka kita tidak dapat mengambil kesimpulan apa - apa du ≤ d ≤ 4 – du: tidak ada autokorelasi 4 – du ≤ d ≤ 4 – dL: maka kita tidak dapat mengambil kesimpulan apa – apa d 4 – dL: ada autokorelasi negatif

3.5 Definisi dan Batasan Operasional