Sistem Pewarnaan Ruangan Persyaratan Lingkungan Fisik Ruangan

29 3. Area koleksi buku. 4. Ruang baca. 5. Ruang kerja pustakawan. Untuk pengkondisian temperatur udara menurut Buku Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman 2004: 131 menjelaskan bahwa, tingkat pengkondisian ruangan yang diinginkan adalah sebagai berikut : temperatur 22-24 o C untuk ruang koleksi buku, ruang baca, dan ruang koleksi, 20 o C ruang komputer dan kelembapan 45 – 55. Dari uraian di atas dapat disumpulkan bahwa terdapat 2 ventilasi yang dapat diterapka oleh suatu perpustkaan yaitu ventilasi aktif dan ventilasi pasfif. Ventilasi di ruangan perpustakaan sangat dibutuhkan karena dengan sistem ventilasi yang baik ruangan perpustakaan akan memberikan kenyamanan yang didapat dari sistem pertukaran dari luar ruangan ke dalam ruangan perpustakaan, sehingga pustakawan merasa nyaman dan menambah produktifitas karyawan dalam penyelenggaraan perpustakaan dan pemustaka merasa betah berada di perpustakaan. Tingkat kelembapan dan temperatur ruangan juga menjadi prioritas khusus untuk diperhatikan sebab pengaturan tingkat kelembapan dan temperatur yang baik juga dapat memberikan ketahanan khusus pada koleksi buku di perpustakaan.

2.6.3 Sistem Pewarnaan Ruangan

Penerapan warna pada dinding perpustakaan juga perlu diperhatikan agar tidak menimbulkan kesan negatif akibat dari kesalahan dalam penerapan warna pada dinding ruangan. Oleh karena itu, perlu pemahaman khusus dalam memilih warna yang baik untuk ruangan perpustakaan agar terciptanya suasana nyaman dan kondusif, Lasa 2015: 164 meyatakan bahwa, warna yang kondusif untuk ruangan perpustakaan antara lain: Universitas Sumatera Utara 30 1. Warna merah, menggambarkan panas, kegemaran dan kegiatan bekerja. Warna ini berguna untuk merangsang panca dan jiwa agar bersemangat dalam melaksanakan tugasnya. 2. Warna kuning, menggambarkan kehangatan. Warna ini akan merangsang mata dan syaraf yang dapat menimbulkan gembira. 3. Warna hijau menimbulkan suasana sejuk dan kedamaian. Oleh karena itu, warna ini cocok tempat-tempat ibadah, perpustakaan, rumah tinggal dan sebagaiannya. Perpustakaan sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai pemberi pelayanan informasi kepada seluruh lapisan masyarakat diharapkan mampu menarik minat kunjung dan mengutamakan kenyamanan dan ketenangan pemustaka dan pustakawan di dalam perpustakaan. salah satu cara yang dapat di terapkan oleh suatu instansi perpustakaan adalah pemilihan warna yang cocok pada ruangan perpustakaan. Darmono 2001: 202 menyatakan bahwa, “pilihan warna dinding juga dapat mempengaruhi rasa tenang. Karena perpustakaan memerlukan suasana tenang, maka pilihan warna dasar ruangan hendaknya jangan terlalu tajam dan mencolok. Warna netral dan tenang sangat menunjang suasana terang di perpustakaan ”. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa warna erat kaitannya mempengaruhi emosi seseorang. Oleh karena itu, pemilihan warna dinding pada ruangan perpustakaan harus dijadikan prioritas utama dan mendapat perhatian khusus. Pemilihan warna hendaknya di perhatikan sesuai dengan letak dan fungsi ruangan tersebut dan jenis kegiatan apa yang berlangsung di dalam ruangan tersebut. Pemilihan warna yang salah akan berdampak negatif terhadap emosi seseorang dalam hal ini cakupan di perpustakaan yaitu pemustaka dan pustakawan, jika penarapan warna ruangan tidak sesuai dan tidak cocok maka berpengaruh besar terhadap kenyamanan pemustaka dan tingkat produktifitas pustakawan dalam berkerja.

2.6.4 Sistem Penerangan