13
4. Memenuhi  aspek  teknologi,  ergonomik,  konstruksi,  lingkungan,
efektifitas, efisiensi, dan kecukupan. 5.
Berbentuk permanen. 6.
Memperhatikan  kekuatan  dan  memenuhi  persyaratan  konstruksi  lantai untuk ruang koleksi perpustakaan minimal 400 kgm
2
. 7.
Dilengkapi  dengan  area  parkir  dan  difasilitasi  sarana  kepentingan  umum seperti toilet, dan tangga darurat.
Terdapat beberapa aspek lain yang harus dipertimbangkan dalam membangun unsur  gedung  perpustakaan.  Dalam  Buku  Pedoman  Penyelenggaraan  Perpustakaan
Umum 2006:13, aspek yang perlu diperhatikan pada unsur gedung adalah : 1.
Lokasi  harus  di  tempat  yang  mudah  dan  ekonomis  didatangi  masyarakat pemakainya.
2. Luas  tanah jika  perpustakaan menempatkan gedung  sendiri,  diusahakan
cukup  menampung  bangunan  gedung,  dengan  kemungkinan  perluasan dalam kurung waktu 10-15 tahun mendatang.
3. Ruangan-ruangan lain diperlukan, seperti gudang dan kamar kecil.
4. Konstruksi, mencakup aspek kekuatan dan pengamanan.
5. Cahaya dalam ruangan harus terang.
6. Kesejukkan didalam ruangan dan pertukaran udaraventilasi harus baik.
7. Lingkungan yang tenang.
8. Tempat parkir kendaraan secukupnya.
9. Taman, dan lain-lain.
Dari uraian diatas menyatakan bahwa gedung perpustakaan harus cukup untuk menampung sebagian dari jumlah masyarakat yang akan berkunjung ke perpustakaan,
memberikan ketenangan dan kenyaman bagi pemustaka.
2.4.3 Ruangan Perpustakaan
Ruangan perpustakaan adalah tempat atau bagian tertentu dalam satu gedung perpustakaan yang dipakai untuk meletakkan suatu barang tertentu yang mempunyai
fungsi  tertentu  yang  dibatasi  oleh  alat  pemisah  atau  penyekat.  Menurut  Siregar 2008:12 menyatakan :
Universitas Sumatera Utara
14
“Ruang perpustakaan adalah tempat atau bagian tertentu dalam satu gedung perpustakaan  yang  dipakai  untuk  meletakkan  sesuatu  barang  tertentu  yang
mempunyai fungsi tertentu, yang dibatassi oleh alat pemisah atau penyekat ”.
Setiap  perpustakaan  memiliki  tempat  atau  bagian  tertentu  dari  suatu  gedung terdiri dari sejumlah ruangan mempunyai tempat fungsi yang berbeda-beda. Ruangan
disediakan  untuk  perpustakaan  harus  terpisah  dari  aktifitas  lain.  Selain  penempatan ataupun  pembagian  ruangan  harus  disesuaikan  juga  dengan  sifat  kegiatan,  sistem
kegiatan, jumlah pengguna, jumlah staf, dan keamanan, dan tata kerja perpustakaan. sehingga kelancaran pelaksanaan kegiatan perpustakaan berjalan dengan baik.
Dalam  buku  Pedoman  Perlengkapan  Perpustakaan  Umum  1992:  5, dinyatakan  bahwa,  “Ruangan  perpustakaan  berfungsi  sebagai  tempat  penyimpanan
bahan  pustaka,  tempat  melaksanakan  kegiatan  layanan  perpustakaan  dan  tempat bekerja petugas perpustakaan”.
Berdasarkan  pedoman  Perpustakaan  Nasional  RI  1992:  5  agar  pelaksanaan kegiatan  berjalan  dengan  baik  dan  efektif,  maka  perlu  diperhatikan  beberapa  faktor
dalam perencanaan ruangan perpustakaan, antara lain : 1.Jumlah koleksi dan perkembangannya di masa yang akan datang.
2.Jumlah pemakai atau masyarakat yang dilayan oleh perpustakan. 3.Jumlah bentuk layan perpustakaan yang disajikan
4.Jumlah petugaskaryawan yang menggunakan ruangan.
Selain itu Siregar 2010: 12, mengemukkan bahwa ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan ruangan perpustakaan yaitu :
1. Kegiatan  yang  dilakukan  di  dalam  ruangan  tersebut.  Untuk  itu  perlu
diindentifikasikan  terlebih  dahulu  secara  rinci  kegiatanpekerjaan  serta tahapan pelaksanaan pekerjaan tersebut. Rincian kegiatan, dan rangkaian
pelaksanaan  pekerjaan  itu  harus  jelas,  sehingga  diketahui  perabot  dan perlengkapan apa yang dibutuhkan setiap tahap pelaksanaannya.
2. Kegiatan yang dilakukan harus dihubungkan dengan luas ruangan yang
dibutuhkan,  kondisi  dan  daya  tampung  ruangan  tersebut  serta hubungannya  dengan  ruangan  lain,  karena  hal  ini  akan  menentukan
Universitas Sumatera Utara
15
perlengkapan  yang  dibutuhkan,  sehingga  dapat  diketahui  apakah  suatu ruangan dapat digunakan untuk kegiatan yang dimaksud.
3. Perlu  dipertimbangkan  jumlah  koleksi  yang  dimiliki  dan  yang
direncanakan pada masa 10 tahun kemudian. Di samping itu jangkauan pelayanan  yang  akan  diselenggrakan,  petugas  yang  dibutuhkan  dalam
setiap  ruangan,  serta  pengembangannya  untuk  10  tahun  mendatang. Penentuan  ruangan  ini  juga  dipengaruhi  oleh  pengelolaan  bidang
administrasi dan pengembangannya.
4. Pertimbangan  khusus  sesuai  dengan  penggunaan  ruangan  tersebut,
seperti ruangan khusus untuk petugas perpustakaan dimana pengunjung tidak diperbolehkan masuk, dan dimana pengguna dapat masuk.
Pada  dasarnya  suatu  perpustakaan  yang  paling  sederhana  sekalipun  harus memiliki  sejumlah  ruangan  yang  mempunyai  fungsi  yang  berlainan.  Dengan  kata
lain,  suatu  perpustakaan  mempunyai  ruang  pokok,  yang  merupakan  kebutuhan minimal  setiap  perpustakaan.  Adapun  ruangan  minimal  yang  harus  dimiliki  sebuah
perpustakaan menurut Perpustakaan Nasional RI 1992: 5 adalah sebagai berikut : 1.
Ruang Koleksi Ruang  koleksi  adalah  tempat  penyimpanan  koleksi  perpustakaan,  luas
ruangan ini tergantung pada jenis dan jumlah bahan pustaka yang dimiliki serta  besar  kecilnya  luas  bangunan  perpustakaan.  Ruangan  koleksi  dapat
terdiri  dari  suatu  ruangan  atau  beberapa  ruang,  misalnya  ruang  koleksi buku, ruang koleksi majalah, ruang koleksi refrensi, ruang koleksi Audio
Visual dan lain-lain.
2. Ruang Baca
Ruang baca adalah ruang yang digunakan untuk membaca bahan pustaka. Luas  ruangan  ini  tergantung  pada  jumlah  pembacapemakai  jasa
perpustakaan.
3. Ruang Pelayanan
Ruang  pelayanan  adalah  tempat  peminjaman  dan  pengembalian  buku, meminta keterangan kepada petugas, menitipkan barang atau tas, mencari
informasi dan buku yang diperlukan melalui katalog.
4. Ruang Kerja Teknis Administrasi
Ruang kerja teknis administrasi adalah ruangan uang dipergunakan untuk melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a.
Pemerosesan  bahan  pustaka  mulai  dari  pengadaan  sampai  bahan pustaka tersebut siap untuk disajikan kepada pemakai perpustakaan.
b. Ruang tata usaha untuk kepala perpustakaan dan stafnya.
Universitas Sumatera Utara
16
c. Ruang untuk memperbaiki bahan pustaka yang rusak.
5. Ruang Khusus
Ruang  khusus  adalah  ruang  yang  terdiri  dari  kamar  kecil,  ruang diskusipertemuan,  ruang bercerita untuk  anak-anak  dan  ruang lain untuk
kantin.
Sedangkan  menurut  Standar  Nasional  Perpustakaan  2011:  5    ruang perpustakaan sekurang-kurangnya terdiri dari :
1. Ruang refrensi.
2. Ruang koleksi.
3. Ruang baca.
4. Ruang kepala perpustakaan.
5. Ruang kerja staf.
6. Ruang pengolahan.
7. Ruang serba guna.
8. Ruang teknologi informasi dan komunikasi serta multimedia.
9. Gudang.
10. Area publik  mushola dan toilet tidak berada di dalam ruang koleksi.
Kapasitas  ruangan  perpustakaan  menurut  buku  Pedoman  Tata  Ruang  dan Perabot Perpustakaan Umum 2011: 52, yaitu :
1. Ruang koleksi dan Ruang pemanfaatan koleksi
a. Bahan pustaka umum berkapasitas 30 orang
b. Bahan pustaka remaja berkapasitas 30 orang
c. Bahan pustaka anak berkapasitas 30 orang
d. Bahan pustaka rujukkan refrensi berkapasitas 20 orang
e. Ruang koleksi majalah dan surat kabar berkapasitas 20 orang
f. Ruang koleksi pandang dengar berkapasitas 20 orang
2. Ruang Petugas
a. Memiliki ruang kerja kepala perpustakaan
b. Memiliki ruang kerja tata usaha
c. Memiliki ruangan kerja pengelolahan bahan pustaka
d. Memiliki ruang kerja tata usaha
e. Memiliki ruang pelayanan katalog dan penitipan tas
3. Ruang Penunjang
a. Ruang pertemuan berkapasitas 100 orang
b. Memiliki lobi dan ruang pamer
c. Memiliki gudang dan wc
d. Lapangan parkir untuk 20 mobil.
e. Garasi untuk 4 sampai 8 mobil keliling.
Universitas Sumatera Utara
17
Berdasarkan  uraian  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  di  dalam penyelenggaraan  perpustakaan  khususnya  perpustakaan  umum  luas  gedung  sangat
mempengaruhi  dalam  penentuan  ruangan  apa  saja  yang  dapat  diterapkan  dan dibutuhkan oleh suatu perpustakaan.
2.4.4 Perabot dan Perlengkapan Perpustakaan