21
3.5.4 Pembuatan Larutan Sampel
Sampel hasil destruksi dilarutkan dalam 20 mL HNO
3
1:1, lalu dituangkan ke dalam labu tentukur 100 mL dan diencerkan dengan akuademineral hingga
garis tanda Isaac, 1988. Kemudian disaring dengan kertas saring Whatman No.42, filtrat pertama sebanyak 5 mL dibuang untuk menjenuhkan kertas saring
kemudian filtrat selanjutnya ditampung ke dalam botol. Filtrat ini digunakan sebagai larutan sampel untuk analisa kuantitatif.
3.5.5 Pemeriksaan Kuantitatif 3.5.5.1 Pembuatan Kurva Kalibrasi Kalsium
Larutan baku kalsium 1000 μgmL dipipet sebanyak 1 mL, dimasukkan
ke dalam labu tentukur 50 mL dan dicukupkan hingga garis tanda dengan akuademineral konsentrasi 20
μgmL. Larutan untuk kurva kalibrasi kalsium dibuat dengan memipet 2,5; 5; 7,5;
10 dan 12,5 mL larutan baku 20 μgmL, masing-masing dimasukkan ke dalam
labu tentukur 25 mL dan dicukupkan hingga garis tanda dengan akuademineral larutan ini mengandung 2,0; 4,0; 6,0; 8,0 dan 10,0
μgmL dan diukur pada panjang gelombang 422,7 nm dengan tipe nyala udara-asetilen.
3.5.5.2 Pembuatan Kurva Kalibrasi Kalium
Larutan baku kalium 1000 μgmL dipipet sebanyak 1 mL, kemudian
dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 mL dan dicukupkan hingga garis tanda dengan akuademineral konsentrasi 10
μgmL. Larutan untuk kurva kalibrasi kalium dibuat dengan cara
memipet sebanyak 5; 10; 15; 20; dan 25 mL larutan baku 10 μgmL
lalu dilarutkan dalam labu 25 mL dan dicukupkan sampai garis tanda dengan akuademineral sehingga didapatkan konsentrasi berturut-turut
Universitas Sumatera Utara
22 2,0; 4,0; 6,0; 8,0; dan 10,0
μgmL lalu diukur pada panjang gelombang 766,5 nm dengan tipe nyala udara.
3.5.5.3 Pembuatan Kurva Kalibrasi Magnesium
Larutan baku magnesium 1000 μgmL dipipet sebanyak 1 mL,
dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 mL dan dicukupkan hingga garis tanda dengan akuademineral konsentrasi 20
μgmL. Larutan untuk kurva kalibrasi kalsium dibuat dengan memipet 2,5; 5; 7,5;
10 dan 12,5 mL larutan baku 20 μgmL, masing-masing dimasukkan ke dalam
labu tentukur 25 mL dan dicukupkan hingga garis tanda dengan akuademineral larutan ini mengandung 2,0; 4,0; 6,0; 8,0 dan 10,0
μgmL dan diukur pada panjang gelombang 285,2 nm dengan tipe nyala udara-asetilen.
3.5.5.4 Pembuatan Kurva Kalibrasi Natrium
Larutan baku natrium 1000 μgmL dipipet sebanyak 1 mL, dimasukkan
ke dalam labu tentukur 100 mL dan dicukupkan hingga garis tanda dengan akuademineral konsentrasi 10
μgmL. Larutan kurva kalibrasi natrium dibuat dengan memipet sebanyak 0,5; 1;
1,5; 2; dan 2,5 mL larutan baku 10 μgmL, masing-masing dimasukkan ke
dalamlabu tentukur 25 mL dan dicukupkan sampai garis tanda dengan akuademineral sehingga konsentrasi berturut-turut 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; dan 1,0
μgmL lalu diukur pada panjang gelombang 589,0 nm dengan tipe nyala udara asetilen.
3.5.5.5 Penetapan Kadar Kalsium dan Natrium