14 Metode Spektrofotometri serapan atom SSA mendasarkan pada prinsip
absorpsi cahaya oleh atom. Atom-atom akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada sifat unsurnya. Cahaya pada panjang
gelombang tersebut mempunyai cukup energi untuk mengubah tingkat elektronik suatu atom yang mana transisi elektronik suatu atom bersifat spesifik. Dengan
menyerap suatu energi, maka atom akan memperoleh energi sehingga suatu atom pada keadaan dasar dapat ditingkatkan energinya ke tingkat eksitasi Gandjar dan
Rohman, 2008.
2.4.1 Instrumentasi Spektrofotometri Serapan Atom
Instrumen spektrofotometer serapan atom dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 2.1 Instrumen spektrofotometer serapan atom Harris, 1982
2.4.1.1 Sumber Sinar
Sumber sinar yang lazim dipakai adalah lampu katoda berongga hollow cathode lamp. Lampu ini terdiri atas tabung kaca tertutup yang mengandung
suatu katoda dan anoda. Katoda berbentuk silinder berongga yang dilapisi dengan logam tertentu. Tabung logam ini diisi dengan gas mulia neon atau argon dengan
tekanan rendah Gandjar dan Rohman, 2008.
Universitas Sumatera Utara
15
2.4.1.2 Tempat Sampel
Dalam analisis dengan spektrofotometri serapan atom, sampel yang akan dianalisis harus diuraikan menjadi atom-atom netral yang masih dalam keadaan
asas. Ada berbagai macam alat yang dapat digunakan untuk mengubah suatu sampel menjadi uap atom-atom yaitu: dengan nyala flame dan dengan tanpa
nyala flameless Gandjar dan Rohman, 2008. a.
Nyala Flame Nyala digunakan untuk mengubah sampel yang berupa cairan menjadi
bentuk uap atomnya dan untuk proses atomisasi. Suhu yang dapat dicapai oleh nyala tergantung pada gas yang digunakan, misalnya untuk gas asetilen-udara
suhunya sebesar 2200
o
C. Sumber nyala yang paling banyak digunakan adalah campuran asetilen sebagai bahan pembakar dan udara sebagai pengoksidasi
Gandjar dan Rohman, 2008. Temperatur nyala dengan berbagai kombinasi bahan bakar dan oksidan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.1 Temperatur Nyala dengan berbagai kombinasi bahan bakar dan
oksidan Khopkar, 1985
Bahan Bakar Oksidan Udara
Oksidan Oksigen N
2
O Hidrogen
Asetilen Propana
2100 2200
1950 2780
3050 2800
- 2955
- b.
Tanpa Nyala Flameless Pengatoman dilakukan dalam tungku dari grafit seperti tungku yang
dikembangkan oleh Masmann dimana sejumlah sampel diambil sedikit hanya beberapa µL, lalu diletakkan dalam tabung grafit, kemudian tabung tersebut
dipanaskan dengan sistem elektris dengan cara melewatkan arus listrik pada grafit. Akibat pemanasan ini, maka zat yang akan dianalisis berubah menjadi atom-atom
Universitas Sumatera Utara
16 netral dan pada fraksi atom ini dilewatkan suatu sinar yang berasal dari lampu
katoda berongga sehingga terjadilah proses penyerapan energi sinar yang memenuhi kaidah analisis kuantitatif Gandjar dan Rohman, 2008.
2.4.1.3 Monokromator