16 netral dan pada fraksi atom ini dilewatkan suatu sinar yang berasal dari lampu
katoda berongga sehingga terjadilah proses penyerapan energi sinar yang memenuhi kaidah analisis kuantitatif Gandjar dan Rohman, 2008.
2.4.1.3 Monokromator
Monokromator merupakan alat untuk memisahkan dan memilih panjang gelombang yang digunakan dalam analisis dari sekian banyak panjang gelombang
yang dihasilkan lampu katoda berongga Gandjar dan Rohman, 2008.
2.4.1.4 Detektor
Detektor digunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang melalui tempat pengatoman Gandjar dan Rohman, 2008.
2.4.1.5 Readout
Readout merupakan alat pencatat hasil. Hasil pembacaan dapat berupa angka atau berupa kurva dari suatu recorder yang menggambarkan absorbansi
atau intensitas emisi Gandjar dan Rohman, 2008.
2.4.2 Gangguan-gangguan pada Spektrofotometri Serapan Atom
Yang dimaksud dengan gangguan-gangguan interference pada spektrofotometri serapan atom adalah peristiwa-peristiwa yang menyebabkan
pembacaan absorbansi unsur yang dianalisis menjadi lebih kecil atau lebih besar dari nilai yang sesuai dengan konsentrasinya dalam sampel Gandjar dan Rohman,
2007. Menurut Gandjar dan Rohman 2007, gangguan-gangguan yang dapat
terjadi dalam spektrofotometri serapan atom adalah sebagai berikut: A.
Gangguan yang berasal dari matriks sampel yang mana dapat mempengaruhi banyaknya sampel yang mencapai nyala.
B. Gangguan kimia yang dapat mempengauhi jumlahbanyaknya atom yang
Universitas Sumatera Utara
17 terjadi di dalam nyala.
C. Gangguan oleh absorbansi yang disebabkan bukan oleh absorbansi atom yang
dianalisis; yakni absorbansi oleh molekul-molekul yang tidak terdisosiasi di dalam nyala. Adanya gangguan-gangguan di atas dapat diatasi dengan
menggunakan cara-cara sebagai berikut: a.
Penggunaan nyalasuhu atomisasi yang lebih tinggi b.
Penambahan senyawa penyangga c.
Pengekstrasian unsur yang dianalisis d.
Pengekstrasian ion atau gugus pengganggu D.
Gangguan oleh penyerapan non-atomik. Gangguan jenis ini berarti terjadinya penyerapan cahaya dari sumber sinar yang bukan berasal dari atom-atom yang
akan dianalisis.
2.5 Validasi Metode
Menurut Harmita 2004, validasi metode analisis adalah suatu tindakan penilaian terhadap parameter tertentu, berdasarkan percobaan laboratorium, untuk
membuktikan bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya.
Beberapa parameter analisis yang harus dipertimbangkan dalam validasi metode analisis adalah sebagai berikut:
A. Kecermatan Accuracy
Kecermatan adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil analisis dengan kadar analit sebenarnya. Kecermatan dinyatakan sebagai persen
perolehan kembali recovery analit yang ditambahkan. B.
Keseksamaan Precision Keseksamaan adalah ukuran yang menunjukkan derajat kesesuaian antara
Universitas Sumatera Utara