92
penatalaksanaan diabetes mellitus yaitu mencakup pengaturan dalam jumlah makanan, jenis makanan dan jadwal makan penderita diabetes mellitus.
Menurut asumsi peneliti hal ini dapat dikarenakan bahwa pengaturan pola hidup sehat merupakan pilar utama dalam pengelolaan diabetes mellitussesuai
dengan sikap yang telah dilakukan responden sudah dikatakan baik, responden benar-benar antusias untuk sembuh dari penyakit diabetes mellitus yang diderita
dari tahun ke tahun apalagi jika mereka melanggar tidak melakukan pola hidup sehat yang dianjurkan maka responden akan merasa kadar gula darah naik. Maka
dari itu responden harus bergiat untuk melakukan dan melaksanakan pola hidup sehat yang teratur.
5.6 Sikap Responden Pada Pasien Diabetes Mellitus Berdasarkan Kategori
Sikap
Dari hasil penelitian yang didapat bahwa dari 64 responden yang menyatakan sikap sedang sebanyak 43 orang 67,2, responden dengan sikap
baik sebanyak 21 orang 32,8 dan tidak ada responden yang bersikap kurang. Menurut Notoatmodjo 2007, bawah sikap belum merupakan suatu tindakan
atau aktivitas akan tetapi sikap merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Sehingga meski sikap positif terhadap nila-nilai kesehatan tidak selalu terwujud
dalam suatu tindakan yang nyata, sikap dan perilaku merupakan dua demensi dalam diri individu yang berdiri sendiri, terpisah dan berbeda seperti beberapa
hasil penelitian tentang sikap dan perilaku sebagian dinyatakan bukti lemahnya hubungan antara sikap dengan perilaku.Untuk partisipasi keluarga dalam
pemenuhan kesehatan ditentukan salah satunya oleh predisposisi keluarga untuk
Universitas Sumatera Utara
93
menggunakan pelayanan kesehatan yang umur, jenis kelamin, besarnya keluarga keluarga dalam pelayanan kesehatan.
Hal ini menunjukkan bahwa sikap penderita DM berada pada tingkat menerima dan merespon.Menerima diartikan bahwa penderita DM mau dan
memperhatikan stimulus yang diberikan, dan merespon artinya memberikan jawaban apabila ditanya dan menerima ide yang telah diberikan Notoatmodjo,
2010. Menurut asumsi peneliti hal ini dapat dikarenakan sudah baik informasi
yang didapatkan oleh responden.Sikap seseorang dapat berubah dengan diperolehnya tambahan informasi tentang pola hidup sehat diabetes mellitus.
5.7 Tindakan RespondenPasien Diabetes Mellitus Terhadap Pola Hidup
Sehat 5.7.1
Tindakan Responden TentangHal Yang Paling Utama Dilakukan KetikaAda Gejala Diabetes Mellitus
Dari hasil penelitian yang telah disajikan dalam tabel 4.19 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 52 orang 81,3
melakukan pengobatan alternative ketika ada gejala diabetes mellitus dan ada 12 orang 18,8 responden yang memeriksakan diri ke dokterpetugas kesehatan.
Hal ini menunjukkan bahwa responden belum sadar tentang pentingnya perilaku sehat dan sakit.
Persepsi masyarakat tentang sehat-sakit ini sangatlah dipengaruhi oleh unsur pengalaman masa lalu, disamping unsur sosial budaya.Terkadang orang
tidak pergiberobat atau menggunakan sarana kesehatan yang tersedia sebab dia
Universitas Sumatera Utara
94
tidak merasa mengidap penyakit. Atau jika si individu merasa bahwa penyakitnya itu disebabkan oleh makhluk halus, maka ia akan memilih untuk berobat pada
„orang pandai‟ yang dianggap mampu mengusir makhluk halus tersebut dari tubuhnya sehingga penyakitnya itu akan hilang Sarwono, 2004.
Menurut asumsi peneliti peran orang-orang terdekat sangat penting bagi responden untuk memberikan informasi atau saran kepada responden untuk
memeriksakan diri ke dokterpetugas kesehatan ketika ada gejala diabetes mellitus.
5.7.2 Tindakan Responden TentangYang Dilakukan Ketika Kadar Gula
Darah Sudah Normal
Dari hasil penelitian yang telah disajikan dalam tabel 4.19 diketahui bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 46 orang 71,9 akan
melakukan anjuran dokter, mulai dari pengaturan pola makan dan aktivitas sehat dan ada 18 orang 28,1 responden yang kembali seperti biasa seperti saat belum
terkena diabetes mellitus. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan responden sangat baik terhadap hal yang dilakukan ketika kadar gula darah sudah normal.
Responden tetap melakukan anjuran dokter, mulai dari pengaturan pola makan dan aktivitas sehat agar kadar gula darah atau glukosa tetap stabil sehingga
kualitas hidup responden semakin meningkat dan mencegah terjadinya
komplikasi.
Dari hasil penelitian yang diperoleh peneliti, responden cenderung baik untuk melakukan pengaturan pola makan yang baik. Responden sangat
beranggapan jika melakukan pengaturan pola makan yang baik dan pola hidup
Universitas Sumatera Utara
95
sehat yang baik maka akan mencerminkan kesembuhan total bagi esponden itu sendiri.
5.7.3 Tindakan Responden Tentang Pola Hidup Sehat Yang Diterapkan
Dari hasil penelitian yang telah disajikan dalam tabel 4.19 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 33 orang 51,6
mengkonsumsi makanan yang terbuat dari biji-bijan utuh atau karbohidrat sesuai dengan menu diet diabetes mellitus dan ada 31 orang 48,9 mengurangi
konsumsi gula. Pola makan adalah pola makan yang seimbang antara zat gizi
karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.Makanan yang seimbang adalah yang mementingkan salah satu zat gizi tertentu dan dikonsumsi sesuai dengan
kebutuhan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pola diartikan sebagai suatu sistem, cara kerja atau usaha untuk melakukan sesuatu. Dengan demikian pola
makan dapat diartikan sebagai suatu cara untuk melakukan kegiatan makan secara sehat.
Dari hasil penelitian sangat terlihat bahwa tindakan responden sebagian besar sudah bagus. Karena responden mengkonsumsi nasi yang banyak
mengandung karbohidrat yang harus dilakukan, dan responden mengurangi konsumsi gula karena responden mengerti bahwa dari gula yang dipakai akan
membawa hasil tidak baik.
Universitas Sumatera Utara
96
5.7.4 Tindakan Responden Tentang Kapan Menerapkan Pola Hidup Sehat
Yang Baik
Dari hasil penelitian yang telah disajikan dalam tabel 4.19 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 36 orang 56,3
mengatakan tergantung kondisi tubuh untuk waktu menerapkan pola hidup sehat yang baik dan 28 orang 43,8 responden yang mengatakan saat kadar gula
darah normal maupun tidak normal. Penderita diabetes mellitus seharusnya menerapkan pola makan yang
baik untuk menyesuaikan kebutuhan glukosa sesuai dengan kebutuhan tubuh melalui pola makan sehat.Pola hidup sehat penderita diabetes mellitus dipengaruhi
oleh berbagai faktor baik dari dalam diri penderita diabetes mellitus maupun dari luar diri penderita diabetes mellitus. Menurut Roglic 2005 kepatuhan atau yang
dikenal dengan adherensi adalah tindakan nyata untuk mengikuti aturan atau prosedur dalam upaya perubahan sikap dan perilaku individu yang dipengaruhi
oleh pendidikan
kesehatan yang
diberikan oleh
petugas kesehatan,
sosiodemografi, faktor psikososial berbentuk kepercayaan terhadap perubahan perilaku, dan gaya hidup termasuk pola makan. Haltersebut menyebabkan
penanganan diabetes mellitus tidak optimal sehingga faktor resiko diabetes mellitus akan tetap tinggi di masa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
97
5.8 Tindakan Responden Pasien Diabetes Mellitus BerdasarkanKategori
Tindakan
Berdasarkan hasil penelitian tabel 4.20 diketahui bahwa terdapat 43 orang 67,2 tindakan sedang dalam pola hidup sehat, 14 orang 21,9
tindakannya kurang dalam pola hidup sehat, 7 orang 10,9 tindakan baik dalam
pola hidup sehat.
Hasil penelitian menunjukkan responden mayoritas memiliki tindakan yang sedang dan hanya sebahagian memiliki kategori tindakan kurang, hal ini
dikarenakan responden belum sepenuhnya melakukan tindakan pengaturan pola hidup sehat bagi penderita diabetes mellitus secara baik dan benar. Masih
banyaknya penderita diabetes mellitus yang hanya akan mengatur pola hidup sehat dengan baik jika kadar gula darah atau glukosa sedang tidak stabil atau
tinggi. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi penderita diabetes mellitus dalam mengatur pola hidup sehat seperti pengetahuan responden yang belum sepenuhnya
baik, akses pelayanan kesehatan,peran petugas kesehatan, keluarga dan juga teman.
Menurut pendapat Bloom 1908, bahwa perilaku dalam bentuk tindakan yang sudah konkrit berupa perbuatan terhadap situasi dan suatu rangsangan dari
luar.Hal ini sesuai dengan teori Skinner yaitu dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari lingkungan maka stimulus tersebut mempunyai efek tindakan dari
individu tersebut perubahan perilaku. Hal ini diperkuat oleh teori Green bahwa faktor penyebab masalah kesehatan adalah faktor perilaku dan non perilaku yaitu
faktor predisposisi yaitu faktor yang terwujud dalam umur, jenis kelamin,
Universitas Sumatera Utara
98
pendidikan, pekerjaan,penghasilan, riwayat DM, pengetahuan dan sikap selanjutnya faktor pemungkin enabling factors, adalah faktor pendukung seperti
akses pelayanan selanjutnya faktor pendorong reinforcing factors seperti petugas kesehatan, keluarga dan teman yang dapat mempengaruhi tindakan penderita
diabetes mellitus terhadap pengaturan pola makan. Sesuai dengan hasil penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya mengenai
tindakan responden tentang hal yang dilakukan ketika kadar gula darah sudah normal, sebagian besar menjawab akan menggunakan mengatur pola hidup sehat
dengan cara mengatur kebutuhan gula, kebanyakkan dari responden mengunakan gula diabetesol atau Tropicana supaya terjaganya kadar gula darah mereka. Hal
yang sebenarnya harus dilakukan yaitu tetap melakukan anjuran dokter, mulai dari pengaturan pola makan dan aktivitas sehat yang dilakukan oleh 60,9 responden.
Tindakan responden dalam hal ini, semakin menguatkan bahwa tindakan responden dalam pengaturan pola hidup sehat semakin baik. Hasil penelitian ini
tidak jauh berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Suyono 2002 bahwa dalam rangka pengendalian kadar glukosa darah 86,2 penderita diabetes
mellitus mematuhi pola makan diabetes mellitus yang dianjurkan, namun secara faktual jumlah penderita diabetes mellitus yang disiplin menerapkan program diet
hanya berkisar 23,9. Pernyataan ini diperkuat dengan hasil penelitian ini yang menunjukkan
sebanyak 46 orang 71,29 responden beranggapan bahwa upaya yang dilakukan untuk mencegah timbulnya komplikasi diabetes mellitus adalah
denngan menrencanakan pola hidup sehat dan aktivitas yang sehat sesuai dengan
Universitas Sumatera Utara
99
anjuran dokter. Walaupun mereka sering melanggar tapi mereka tetap bisa menikmati semua makanan yang nikmat yang ada di dunia ini. Hasil kerja yang
susah payah mereka dapatkan, sangat disayangkan jika tidak mereka nikmati sepenuhnya terutama dalam bentuk mengonsumsi makanan sesuai dengan yang
diinginkannya.
Universitas Sumatera Utara
100
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai perilaku pasien diabetes mellitus dalam melaksanakan pola hidup sehat yang di rawat jalan di Rumah Sakit Haji
Medan. 1. Karakteristik pasien diabetes mellitus yang melaksanakan pola hidup sehat
yaitu dari umur 53-57 tahun dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 44 orang 68,8, tingkat pendidikan yaitu SMA sebanyak 32 orang 50,0,
status pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga sebanyak 30 orang 46,9 dan penghasilan ≥ 1. 811. 875,-.
2. Pasien diabetes mellitus mendapatkan informasi mengenai pola hidup sehat kebanyakan dari sumber informasi media cetakdan keluarga dan sumber
informasi yang diberikan pihak rumah sakit masih dalam kategori sedang yang dilihatdari pernyataan tentang pemberian informasi mengenai pola
hidup sehat. 3. Pengetahuan pasien DM dalam melaksanakan pola hidup sehat sebanyak 50
orang 78,1 yaitu dalam kategori baik dan 14 orang 21,9 dalam kategori pengetahuan sedang. Pasien DM dengan pengetahuan dalam kategori
sedang bisa lebih aktif dalam melaksanakan pola hidup sehat. 4. Sikap pasien DM dalam melaksanakan pola hidup sehat yaitu sebanyak 43
orang 67,2 dalam kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa sebanyak 21 responden 32,8 sebagian besar pasien DM yang berpengetahuan baik
Universitas Sumatera Utara