87
jangka panjang adalah tercegahnya berbagai komplikasi baik pada pembuluh darah maupun pada susunan syaraf sehingga dapat menekan angka morbiditas dan
mortalitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan responden sudah cukup dalam mengetahui fungsi pengaturan pola makan yaitu mengendalikan
kadar gula darah atau kolesterol. Namun semua itu ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan mencegah terjadinya komplikasi akut maupun kronis.
5.4 Pengetahuan Responden Pasien Diabetes Mellitus Berdasarkan Kategori
Pengetahuan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 64 responden perilaku pasien diabetes mellitus dalam melaksanakan pola hidup sehat adalah responden
yang pengetahuannya baik sebanyak sebanyak 50 orang 78,1, sedangkan kategori sedang sebanyak 14 orang 21,9 dan tidak ada responden yang
pengetahuan kurang. Menurut Brunner 1975, bahwa pengetahuan yang baik diperoleh dari
proses pembelajaran yang baik, dengan demikian penyebab tingginya angka responden yang memiliki pengetahuan kurang baik salah satunya yaitu kurangnya
informasi yang bisa diterima responden saat mendapatkan informasi kesehatan. Hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo 2010, bahwa pengetahuan
merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu seperti mengikuti pendiidikan kesehatan.
Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Sesuai dengan hasil penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan seorang individu erat kaitannya dengan perilaku yang
Universitas Sumatera Utara
88
akan diambilnya, karena dengan pengetahuan tersebut ia memiliki alasan dan landasan untuk menentukan suatu pilihan.
Hal ini sejalan dengan penelitian Diah 2009, yang menunjukkan bahwa faktor risiko terjadinya penyakit DM adalah pola makan tidak seimbang dan
faktor individu lainnya. Menurut Notoatmodjo 2007, bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi resonden dengan pengetahuan yang baik adalah pedidikan berarti
bimbingan yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain agar mereka dapat memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang
maka makin mudah pula bagi mereka untuk menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang mereka miliki dan lingkungan
pekerjaan dapat menjaikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Pengetahuan merupakan pedoman penting untuk terbentuknya tindakan seseorang, apabila perilaku tersebut didasari pengetahuan, kesadaran dan sikap
positif maka perilaku tersebut bersifat positif, oleh sebab itu, pemanfaatan pelayanan posyandu dipengaruhi oleh pengetahuan lansia tentang posyandu itu
sendiri Anonim, 2009.Menurut Notoatmodjo 2010, untuk mengukur seseorang tahu tentang sesuatu adalah dapat menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan,
dan menyatakan mengenai hal tersebut. Menurut asumsi peneliti faktor internal dan faktor eksternal
mempengaruhi tingkat pengetahuan responden. Pengetahuan seseorang erat kaitannya dengan perilaku yang akan diambilnya, karena dengan pengetahuan
tersebut ia memiliki alasan dan landasan untuk menentukan suatu pilihan.
Universitas Sumatera Utara
89
5.5 Sikap RespondenPasien Diabetes Mellitus Terhadap Pola Hidup Sehat