Sikap Responden Tentang Mengkonsumsi Obat Diabetes Mellitus Sikap Responden Tentang Pengaturan Pola Hidup Sehat

90 gula darah tidak meningkat semakin membaik. Pada dasarnya diabetes mellitus tidak dapat disembuhkan tapi dapa dikendalikan agar tetap stabil. Dalam hal ini yang paling diperlukan adalah kadar glukosa darah harus selalu mendekati angka normal supaya tidak ada resistensi insulin. Dan cara untuk menjaga agar kadar glukosa darah mendekati normal adalah dengan melakukan pengaturan atau perrencanaan pola hidup sehat yang baik bagi penderita diabetes mellitus PERKENI, 2008. Dari hasil penelitian diketahui bahwa sikap responden sebagai penderita diabetes mellitus saya merasa tidak terbebani dalam melakukan pengaturan pola hidup sehat, sebagian besar responden menyatakan tidak setuju sebanyak 23 orang 35,9. Hal ini menunjukan bahwa sikap responden kurang baik.Dimana pengaturan pola hidup sehat responden tidak harus diatur atau menunggu ditegur oleh petugas kesehatan, namun responden harus memiliki kesadaran bahwa mengatur pola hidup sehat dapat dilakukan secara mandiri untuk meningkatkan kualitas hidupnya.

5.5.3 Sikap Responden Tentang Mengkonsumsi Obat Diabetes Mellitus

Dari hasil penelitian yang telah disajikan dalam tabel 4.17 diketahui bahwa sikap responden terhadap mengonsumsi obat diabetes mellitus dalah metode yang paling tepat untuk menurunkan kadar gula darah dibandingkan dengan menjalankan perilaku hidup sehat seperti pola makansebagian besar responden tidak setuju tentang mengkonsumsi obat merupakan metode yang paling tepat untuk menurunkan kadar gula darah yaitu sebanyak 24 orang 37,5 dan sisanya yaitu 9 orang 14,1 sangat setuju. Hal ini menyatakan bahwa dalam upaya Universitas Sumatera Utara 91 pengendalian kadar glukosa darah dan lipid itu harus diutamakan cara-cara non farmakologis secara maksimal, misalnya diet dan olahraga bila tidak berhasil baru menggunakan obat oral maupun insulin Soegondo, 2008. Menurut asumsi peneliti hal ini dapat dikarenakan bahwa mengkonsumsi obat diabetes mellitus adalah metode yang paling tepat untuk menurunkan kadar gula bila dibandingkan dengan menjalankan perilaku hidup sehat seperti pola makan dikatakn cukup baik merupakan hal yang tidak wajar karena jika responden tidak melakukan pola hidup sehat yang hanya mengandalkan obat saja maka belum tentu kadar gula darah akan membawa hasil yang baik. Itulah sebabnya perlu untuk pola hidup sehat agar dapat mengontrol kadar gula darah responden dan mengikuti saran yang dianjurkan oleh dokter, informasi yang lengkap akan membuahkan hasil bagi responden untuk melakukan dan melaksanakan pola hidup sehat yang baik.

5.5.4 Sikap Responden Tentang Pengaturan Pola Hidup Sehat

Dari hasil penelitian yang telah disajikan pada tabel 4.17 diketahui bahwa sikap responden terhadap pengaturan pola hidup sehat merupakan pilar utama dalam pengelolaan diabetes mellitus sebanyak 32 orang 50,0 dan sisanya yaitu 2 orang 3,1 sangat tidak setuju. Hal ini sejalan dengan sikap responden tentang pengaturan pola sehat yang teratur. Sesuai dengan Fox, C, 2011 yang menyatakan bahwa dalam mengelola diabetes mellitus langkah pertama yang harus dilakukan adalah pengelolaan non farmakologis, berupa perencanaan makanan dan kegiatan jasmani. Pengaturan diet pada penderita diabetes melitus merupakan pengobatan yang utama pada Universitas Sumatera Utara 92 penatalaksanaan diabetes mellitus yaitu mencakup pengaturan dalam jumlah makanan, jenis makanan dan jadwal makan penderita diabetes mellitus. Menurut asumsi peneliti hal ini dapat dikarenakan bahwa pengaturan pola hidup sehat merupakan pilar utama dalam pengelolaan diabetes mellitussesuai dengan sikap yang telah dilakukan responden sudah dikatakan baik, responden benar-benar antusias untuk sembuh dari penyakit diabetes mellitus yang diderita dari tahun ke tahun apalagi jika mereka melanggar tidak melakukan pola hidup sehat yang dianjurkan maka responden akan merasa kadar gula darah naik. Maka dari itu responden harus bergiat untuk melakukan dan melaksanakan pola hidup sehat yang teratur.

5.6 Sikap Responden Pada Pasien Diabetes Mellitus Berdasarkan Kategori