Menerima Receiving Menanggapi responding Menghargai Valving Bertanggung jawab Responsible

19 Ketiga komponen ini secara bersama –sama membentuk sikap yang utuh total attitude. Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, berfikir, keyakinan dan emosi memegang peranan penting. Seperti halnya pengetahuan, sikap mempunyai 4 tingkatan yaitu :

1. Menerima Receiving

Menerima diartikan bahwa seseorang atau subjek mau menerima stimulus yang diberikan objek.

2. Menanggapi responding

Menanggapi artinya memberikan jawaban atau tanggapan terhadap pertanyaan atau objek yang dihadapi.

3. Menghargai Valving

Menghargai diartikan subjek,atau seseorang memberikan nilai yang positif terhadap objek atau stimulus, dalam arti membahasnya dengan orang lain dan mengajak orang lain merespons.

4. Bertanggung jawab Responsible

Bertanggung jawab merupakan sikap yang paling tinggi tingkatannya.Seseorang yang telah mengambil sikap tertentu berdasarkan keyakinannya, maka dia harus berani mengambil resiko.

2.2.3 Tindakan Practice

Tindakan adalah suatu sikap yang belum tentu terwujud dalam suatu tindakan overt behavior.Untuk mewujudkan agar sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain fasilitas. Disamping faktor fasilitas juga diperlukan factor-faktor Universitas Sumatera Utara 20 dukungan support dari pihak lain didalam tindakan atau praktik Notoatmodjo, 2007. Tingkatan-tingkatan daripada tindakan practice yaitu : 1. Persepsi yaitu mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakanyang akan diambil. 2. Respon terpimpin yaitu dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar sesuai dengan contoh. 3. Mekanisme yaitu apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu merupakan kebiasaan. 4. Adaptasi yaitu suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik. Pengukuran tindakan dapat dilakukan secara tidak langsung yakni dengan wawancara terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan beberapa jam, hari, atau bulan yang lalu recall. Pengukuran juga dapat dilakukan secara langsung, yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden.

2.3 Diabetes Melitius

2.3.1 Defenisi

Diabetes mellitus yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis adalah golongan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh Depkes RI, 2008. Menurut Perkumpulan Endokrinologi Indonesia PERKENI, 2002, diabetes mellitus merupakan kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang Universitas Sumatera Utara 21 disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat penurunan sekresi insulin yang dapat dilatarbelakangi oleh kerusakan sel beta pankreas dan resistensi insulin Soegondo, 2008. Insulin yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas sangat penting untuk menjaga keseimbangan kadar glukosa darah yaitu untuk orang normal non diabetes waktu puasa antara 60-120 mgdL dan dua jam sesudah makan dibawah 140 mgdL. Bila terjadi gangguan pada kerja insulin, keseimbangan tersebut akan terganggu sehingga kadar glukosa darah cenderung naik. Gejala bagi penderita diabetes mellitus adalah dengan keluhan banyak minum polidipsi, banyak makan poliphagia, banyak buang air kecil poliuri, badan lemas serta penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya, kadar gula darah pada waktu puasa ≥ 126 mgdL dan kadar gula darah sewaktu ≥ 200 mgdL disebut Diabetes Melitus Brant, 2004.

2.3.2 Jenis-jenis Diabetes 1.

Diabetes Mellitus Tipe 1 Insulin Dependent Diabetes Mellitus Diabetes mellitus Tipe 1 terjadi karena sel-sel beta pada pankreas telah mengalami kerusakan, sehingga pankreas sangat sedikit atau tidak sama sekali memproduksi insulin Sustrani, 2004. Kerusakan sel beta pankreas dapat disebabkan oleh adanya peradangan pada sel beta pankreas insulitis.Insulitis dapat disebabkan macam-macam diantaranya virus, seperti virus cocksakie, rubella, CMV Cytomegalovirus, herpes dan lain-lain. Hal ini mengakibatkan tubuh sedikit memproduksi atau sama sekali tidak menghasilkan insulin, sehingga penderita diabetes mellitus tipe 1 bergantung pada insulin dari luar, yaitu melalui suntikaninjeksi insulin secara teratur agar pasien tetap sehat Maryunani, 2008. Universitas Sumatera Utara 22 Secara global diabetes mellitus tipe 1 tidak begitu umum, hanya kira-kira 10-20 dari semua penderita diabetes mellitus yang menderita diabetes mellitus tipe 1. Diabetes mellitus tipe 1 ini biasanya bermula pada saat kanak-kanak dan puncaknya pada masa akil baliq atau remaja.Biasanya penderita diabetes mellitus tipe 1 mempunyai berat badan yang kurus Johnson, 1998.

2. Diabetes Mellitus Tipe 2 Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus