Umur Pasien Rawat Jalan Jenis Kelamin Pasien Rawat Jalan

75

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Pasien Rawat Jalan

5.1.1 Umur Pasien Rawat Jalan

Dari hasil uji statistik ditribusi frekuensi didapat dalam penelitian ini pasien diabetes meelitus dalam melaksanakan pola hidup sehat yang dirawat jalan terdapat pada kelompok umur 58-62 tahun yaitu 20 responden 31,3 dan 14 responden berusia 53-57 tahun 21,9.Hal ini sesuai dengan hasil Awad 2011 yang menunjukkan peningkatan jumlah pasien DM pada pasien yang berumur lebih dari 50 tahun.Hasil Riskesdas tahun 2007 juga menunjukkan bahwa jumlah penderita DM di Indonesia semakin meningkat seiring dengan meningkatnya umur. Menurut Azhari 2011, menyatakan bahwa umur merupakan salah satu yang dapat mempengaruhi seseorang dalam pemakaian jasa pelayanan kesehatan. Hasil penelitian Febby M 2013, dari 90 respondenberdaarkan umur terdapat 32 orang 35,6 yang terbanyak yaitu berusia 5-59 tahun. Penelitian Febby dengan peneliti lakukan menunjukkan bahwa umur merupakan salah satu faktor faktor yang mempengaruhi kebutuhan yag dirasakan seseorang. Dan dimana pada usia tersebut 55-59 tahun rentan terhadap penyakit, sehingga mereka membutuhkan jasa pelayanan kesehatan. Notoatmodjo 2012, menyatakan bahwa umur merupakan ciri-ciri individu yang termasuk dalam karakteristik yang dapat mempengaruhi pemanfaatan terhadap pelayanan kesehatan. Universitas Sumatera Utara 76

5.1.2 Jenis Kelamin Pasien Rawat Jalan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disajikan dalam tabel 4.2 diketahui bahwa jenis kelamin responden yang terbanyak adalah perempuan yaitu sebanyak 44 orang 68,8. Hasil penelitian Febby M 2013, berdasarkan hasil penelitian sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 69 orang 76,7 dan hasil penelitian Parmelia 2005 berdasarkan hasil penelitian sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 47 orang 72,30. Menurut Erliawati 2009, menyatakan bahwa jenis kelamin bukan merupakan faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang. Menurut Foster dan Anderson 2006 perempuan lebih sering mengobatkan dirinya dibandingkan dengan laki-laki.Hal ini bisa disebabkan oleh karena perbedaan fungsi dan peran keluarga.Sedangkan menurut penelitian Batubara 2008 bahwa perempuan lebih peduli terhadap kondisi kesehatan keluarganya dan lebih cepat serta tanggap terhadap hal-hal yang dibandingkan dengan laki-laki yang cenderung bersikap kritis terhadap sesuatu.

5.1.3 Pendidikan Pasien Rawat Jalan