Pendidikan Pasien Rawat Jalan

76

5.1.2 Jenis Kelamin Pasien Rawat Jalan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disajikan dalam tabel 4.2 diketahui bahwa jenis kelamin responden yang terbanyak adalah perempuan yaitu sebanyak 44 orang 68,8. Hasil penelitian Febby M 2013, berdasarkan hasil penelitian sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 69 orang 76,7 dan hasil penelitian Parmelia 2005 berdasarkan hasil penelitian sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 47 orang 72,30. Menurut Erliawati 2009, menyatakan bahwa jenis kelamin bukan merupakan faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang. Menurut Foster dan Anderson 2006 perempuan lebih sering mengobatkan dirinya dibandingkan dengan laki-laki.Hal ini bisa disebabkan oleh karena perbedaan fungsi dan peran keluarga.Sedangkan menurut penelitian Batubara 2008 bahwa perempuan lebih peduli terhadap kondisi kesehatan keluarganya dan lebih cepat serta tanggap terhadap hal-hal yang dibandingkan dengan laki-laki yang cenderung bersikap kritis terhadap sesuatu.

5.1.3 Pendidikan Pasien Rawat Jalan

Dilihat dari hasil penelitian yang telah disajikan dalam tabel 4.3 diketahui bahwa pendidikan responden sebagian besar adalah Sekolah Menengah Atas yaitu sebanyak 32 orang 50,0, sedangkan pendidikan responden sebagian kecil adalah tidak tamat Sekolah Dasar atau tidak bersekolah yaitu 0 orang 0. Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fitrania 2008 pada Majelis Dzikir SBY Nurussalam di Jakarta dengan desain cross sectional yang mendapatkan bahwa mayoritas respondennya berpendidikan SLTA Universitas Sumatera Utara 77 59.Demikian juga halnya dengan hasil penelitian Mansyur 2010, yang mendapat proporsi pendidikan tertinggi responden dalam faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya diabetes mellitus di Lubuk Pakam adalah SLTA yaitu sebesar 43,1 dan terendah pada tidak tamat SDtidak sekolah sebesar 11,3. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat dilihat bahwa cakupan pengetahuan atas keluasan wawasan seseorang sangat ditentukan oleh tingkat pendidikan.Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah diberikan pengertian mengenai suatu informasi.Tingkat pendidikan turut menentukan mudah atau tidak seseorang menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh, pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang semakin baik pula pengetahuannya Fauzi A, 2011.Menurut peneliti pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang, sehingga dapat membuat seseorang untuk lebih mudah menerima ide-ide dan teknologi baru. Oleh karena itu, tingkat pendidikan penderita diabetes mellitus akan berpengaruh pada kemudahan seseorang untuk menyerap informasi dan mengimplementasikan dalam perilaku dan gaya hidup sehari-hari, khususnya dalam hal pengaturan pola makan yang baik. 5.1.4 Pekerjaan Pasien Rawat Jalan Berdasarkan hasil penelitian yang telah disajikan dalam tabel 4.4.menunjukkan bahwa sebagian besar pekerjaan responden adalah Ibu Rumah Tangga yaitu sebanyak 30 orang 46,9 dan terendah adalah WiraswastaPedagang sebanyak 1 orang 1,6. Sama dengan hasil penelitian Panjaitan 2008 di Rumah Sakit Santa Elisabeth tahun 2007 dengan desain case Universitas Sumatera Utara 78 series diperoleh proporsi pekerjaan penderita DM tertinggi adalah ibu rumah tangga yaitu sebesar 34,1, sedangkan paling rendah adalah pegawai swasta yaitu sebesar 4,8. Begitu juga halnya dengan penelitian Mansyur 2010 yang mendapatkan proporsi pekerjaan responden tertinggi pada ibu rumah tangga yaitu sebesar 46,4, sedangkan pada pegawai swasta sebesar 23, pada wirausahapedagang sebesar 12,9, pada pensiunantidak bekerja sebesar 9,7, pada PNSTNIPOLRI sebesar 5,6, dan pada pekerjaan lain-lain sebesar 2,4. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pekerjaan responden terbanyak yaitu PNSTNIPOLRI berkaitan dengan pola makan yang kurang berserat. Pekerjaan yang menuntut dari pagi sampai sore membuat responden mengonsumsi makanan siap saji atau fast food yang kaya kolesterol, lemak, dan natrium antara lain dalam garam dan penyedap rasa yang dibeli di dekat kantor mereka. Dari hasil penelitian, sebanyak 35 orang 53,0 responden mengatakan bahwa, dengan aktivitas yang padat ditempat pekerjaannya, membuat responden tidak memperhatikan menu diet sehat yang harus dikonsumsi bagi penderita diabetes mellitus, mereka akan lebih memperhatikan pola makan mereka dengan baik jika berada dirumah. Hal ini dapat disebabkan adanya peran keluarga yang memperhatikan atau mengingatkan penderita diabetes mellitus.

5.1.5 Penghasilan Pasien Rawat Jalan