3.2.4 Sumber Dana Partai Golkar Pematangsiantar
Keuangan Partai Golkar dikelola secara tertib dan transparan dengan menggunakan kaidah dan sistem pembukuan yang telah diterima secara umum.
Menurut Syaiful Amin dan Robinson Pakpahan: “semua sudah diatur secara baik, Golkar adalah partai besar dan selalu eksis itu salah satunya disebabkan manajemen
keuangan yang teratur dan sistematis”
21
Golkar tidak memungut biaya dari anggota lainya, sumbangan yang diterima dari anggota lain diluar anggota legislatif terpilih lebih bersifat sukarela sebagai
pembuktian loyalitas kepada partai. Sumbangan perseorangan telah ditentukan dalam UU partai politik dimana besar sumbangan tidak boleh lebih dari 1 Milyar ini pun
. Pembukuan Partai Golkar disesuaikan dengan kebutuhan partai guna mencatat setiap penerimaan dan pengeluaran dalam
penyusunan laporan keuangan partai. Sumber penerimaan keuangan Partai Golkar terdiri dari: iuran wajib, iuran sukarela, sumbangan perseorangan, sumbangan
badanlembaga, usaha lain yang sah dan bantuan dari anggaran negaradaerah. Iuran anggota biasanya dibayar rutin oleh para anggota besarnya iuran
tergantung dari intern partai, ini penting bagi pendanaan dan kelangsungan kegiatan partai. Iuran wajib anggota Partai Golkar Kota Pematangsiantar didapat dari anggota
legislatif baik ditingkat daerah, provinsi, maupun pusat yang terpilih menggunakan Golkar sebagai kendaraan politiknya dan dibayar per bulan.
21
Wawancara Sekjen dan Bendahara Golkar di Sekret Golkar Kota Pematangsiantar, 23Agustus 2014, Pukul 17. 25 WIB
Universitas Sumatera Utara
harus jelas siapa yang menyumbang dengan maksud yang jelas. Sumbangan badan atau perusahaan non pemerintah pun tidak boleh melebihi 5 Milyar. Aturan ini
idealnya diberlakukan agar partai politik tidak terikat dengan kepentingan- kepentingan badanlembaga namun lebih fokus kepada kepentingan rakyat. Namun
tidak bisa disangkal bahwa partai Golkar dan partai besar lainnya memiliki kader partai yang juga memiliki jabatan penting dalam lembagaperusahaan, sumbangan
dari lembagaperusahaan tidak begitu kelihatan oleh karena lebih kepada loyalitas kader terhadap partai dengan mengembleng tendensi politik.
Bantuan dari pemerintah kepada partai politik telah diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2005 tentang bantuan keuangan kepada partai politik.
Bantuan keuangan adalah bantuan berbentuk uang yang diberikan oleh pemerintah dan atau pemerintah daerah kepada partai politik yang mendapat kursi di Lembaga
Perwakilan Rakyat. Pada konteks ini diberikan secara proporsional berdasarkan jumlah kursi di
Lembaga Perwakilan Rakyat hasil pemilihan umum tahun 2014. Ada tiga macam pemberian bantuan keuangan kepada partai. Pertama, bantuan keuangan yang
bersumber dari APBN. Bantuan ini diberikan kepada partai di tingkat pusat bagi yang mendapat kursi di DPR. Kedua, bantuan keuangan yang bersumber dari APBD
provinsi. Diberikan kepada partai, di tingkat provinsi bagi yang mendapat kursi di DPRD provinsi. Sedangkan yang ketiga adalah bantuan keuangan yang bersumber
Universitas Sumatera Utara
dari APBD kabupaten atau kota diberikan kepada parpol yang mendapat kursi di DPRD kabupaten atau kota.
Dalam kasus Partai Golkar dana bantuan dari pemerintah tergolong kecil jika diperuntukan untuk pendidikan dan kaderisasi politik. Partai politik melalui
pendidikan politik memiliki peran dan nilai strategis dalam pembangunan karakter bangsa karena semua partai politik memiliki dasar yang mengarah pada terwujudnya
upaya demokratisasi yang bermartabat. Partai diharapkan dapat melaksanakan fungsinya sebagai Instrument Of Political Education dengan baik dan benar, sesuai
amanat yang tertuang dalam pasal 11 huruf a UU No. 2 Tahun 2008, tentang Partai Politik menyebutkan: “Partai Politik berfungsi sebagai sarana pendidikan politik bagi
anggota dan masyarakat luas agar menjadi warga negara Indonesia yang sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.”
Sosialisasi politik ke masyarakat juga membutuhkan dana operasional di lapangan. Kalsifikasi Dana Partai Golkar berasal dari :
a. Sumbangan Partai Politik
b. Sumbangan Calon Legislatif
c. Sumbangan Perorangan
d. Sumbangan PerusahaanBadan Usaha
e. Bantuan Pemerintah
f. Dan Yang Lain-Lain
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3 : Skema Kerangka Berpikir Mengenai Dana Partai
3.2.5 Penjaringan Bakal Calon Legislatif partai Golkar