Sejarah Partai Golongan Karya

BAB III PARTAI GOLONGAN KARYA

3.1 PARTAI GOLONGAN KARYA

3.1.1 Sejarah Partai Golongan Karya

Sejarah Partai Golkar bermula pada tahun 1964 dengan berdirinya Sekber Golkar di masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Sekber Golkar didirikan oleh golongan militer, khususnya perwira Angkatan Darat seperti Letkol Suhardiman dari SOKSI menghimpun berpuluh-puluh organisasi pemuda, wanita, sarjana, buruh, tani, dan nelayan dalam Sekretariat Bersama GOLONGAN KARYA Sekber Golkar. Sekber Golkar didirikan pada tanggal 20 Oktober 1964.Sekber Golkar ini lahir karena rongrongan dari PKI beserta ormasnya dalam kehidupan politik baik di dalam maupun di luar Front Nasional yang makin meningkat.Sekber Golkar ini merupakan wadah dari golongan fungsionalgolongan karya murni yang tidak berada dibawah pengaruh politik tertentu.Terpilih sebagai Ketua Pertama Sekber Golkar adalah Brigadir Jenderal Brigjen Djuhartono sebelum digantikan Mayor Jenderal Mayjen Suprapto Sukowati lewat Musyawarah Kerja Nasional Mukernas I, Bulan Desember Tahun 1965. Jumlah anggota Sekber Golkar ini bertambah dengan pesat, karena golongan fungsional lain yang menjadi anggota Sekber Golkar dalam Front Nasional Universitas Sumatera Utara menyadari bahwa perjuangan dari organisasi fungsional Sekber Golkar adalah untuk menegakkan Pancasila dan UUD 1945. Semula anggotanya berjumlah 61 organisasi yang kemudian berkembang hingga mencapai 291 organisasi. Organisasi-organisasi yang terhimpun ke dalam Sekber GOLKAR ini kemudian dikelompokkan berdasarkan kekaryaannya ke dalam 7 tujuh Kelompok Induk Organisasi KINO, yaitu:  Koperasi Serbaguna Gotong Royong KOSGORO  Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia SOKSI  Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong MKGR  Organisasi Profesi  Ormas Pertahanan Keamanan HANKAM  Gerakan Karya Rakyat Indonesia GAKARI  Gerakan Pembangunan untuk menghadapi Pemilu 1971 Ke- 7 tujuh KINO yang merupakan kekuatan inti dari Sekber GOLKAR tersebut, mengeluarkan keputusan bersama pada tanggal 4 Februari 1970 untuk ikut menjadi peserta Pemilu melalui satu nama dan tanda gambar yaitu Golongan Karya GOLKAR. Logo dan nama ini, sejak Pemilu 1971, tetap dipertahankan sampai sekarang. Pada Pemilu 1971 ini, Sekber GOLKAR ikut serta menjadi salah satu konsestan.Pihak parpol memandang remeh keikutsertaan GOLKAR sebagai kontestan Pemilu.Mereka meragukan kemampuan komunikasi politik GOLKAR kepada grassroot level.NU, PNI dan Parmusi yang mewakili kebesaran dan kejayaan masa lampau sangat yakin keluar sebagai pemenang. Universitas Sumatera Utara Mereka tidak menyadari kalau perpecahan dan kericuhan internal mereka telah membuat tokoh-tokohnya berpindah ke GOLKAR.Hasilnya di luar dugaan. GOLKAR sukses besar dan berhasil menang dengan 34.348.673 suara atau 62,79 dari total perolehan suara. Perolehan suaranya pun cukup merata di seluruh propinsi, berbeda dengan parpol yang berpegang kepada basis tradisional. NU hanya menang di Jawa Timur dan Kalimantan Selatan, Partai Katholik di Nusa Tenggara Timur, PNI di Jawa Tengah, Parmusi di Sumatera Barat dan Aceh.Sedangkan Murba tidak memperoleh suara signifikan sehingga tidak memperoleh kursi DPR. Kemudian, sesuai ketentuan dalam ketetapan MPRS mengenai perlunya penataan kembali kehidupan politik Indonesia, pada tanggal 17 Juli 1971 Sekber GOLKAR mengubah dirinya menjadi GOLKAR. GOLKAR menyatakan diri bukan parpol karena terminologi ini mengandung pengertian dan pengutamaan politik dengan mengesampingkan pembangunan dan karya.September 1973, GOLKAR menyelenggarakan Musyawarah Nasional Munas I di Surabaya.Mayjen Amir Murtono terpilih sebagai Ketua Umum.Konsolidasi GOLKAR pun mulai berjalan seiring dibentuknya wadah-wadah profesi, seperti Himpunan Kerukunan Tani Indonesia HKTI, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia HNSI dan Federasi Buruh Seluruh Indonesia FBSI. Setelah Peristiwa G30S maka Sekber Golkar, dengan dukungan sepenuhnya dari Soeharto sebagai pimpinan militer, melancarkan aksi-aksinya untuk melumpuhkan mula-mula kekuatan PKI, kemudian juga kekuatan Bung Karno.Pada dasarnya Golkar dan TNI-AD merupakan tulang punggung rezim militer Orde Baru. Universitas Sumatera Utara Semua politik Orde Baru diciptakan dan kemudian dilaksanakan oleh pimpinan militer dan Golkar.Selama puluhan tahun Orde Baru berkuasa, jabatan- jabatan dalam struktur eksekutif, legislatif dan yudikatif, hampir semuanya diduduki oleh kader-kader Golkar. Keluarga besar Golongan Karya sebagai jaringan konstituen, dibina sejak awal Orde Baru melalui suatu pengaturan informal yaitu jalur A untuk lingkungan militer, jalur B untuk lingkungan birokrasi dan jalur G untuk lingkungan sipil di luar birokrasi. Pemuka ketiga jalur terebut melakukan fungsi pengendalian terhadap Golkar lewat Dewan Pembina yang mempunyai peran strategis.Jadi Pimpinan Pemilu Dalam pemilu Golkar yang berlambang beringin ini selalu tampil sebagai pememang.Kemenangan Golkar selalu diukir dalam pemilu di tahun 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997.Arus reformasi bergulir. Tuntutan mundur Presiden Soeharto menggema di mana-mana.Soeharto akhirnya berhasil dilengserkan oleh gerakan mahasiswa.Hal ini kemudian berimbas pada Golkar.Karena Soeharto adalah penasehat partai, maka Golkar juga dituntut untuk dibubarkan.Saat itu Golkar dicerca di mana-mana. Pada awal era Reformasi tahun 1998, guna mengantisipasi perubahan Perundang-undangan Bidang Politik yang baru, Musyawarah Luar Biasa Munaslub tahun 1998 merekomendasikan bahwa Golkar siap berubah menjadi partai politik. Akbar Tandjung yang terpilih sebagai ketua umum di era ini kemudian mati-matian mempertahankan partai.Di bawah kepemimpinan Akbar, Golkar berubah wujud menjadi Partai Golkar. Saat itu Golkar juga mengusung citra sebagai Golkar baru.. Universitas Sumatera Utara Setelah ditetapkannya UU Nomor 2 Tahun 1999 Tentang Partai Politik, dideklarasikanlah Partai Golkar pada 7 Maret 1999.Munaslub 1998 menetapkan paradigma baru Partai Golkar sebagai respon dalam menyikapi perubahanreformasi politik yang ada.Secara struktural, paradigma baru tersebut menghasilkan perubahan dalam struktur organisasi yang ditandai dengan Penghapusan Dewan Pembina Partai Golkar, pengambilan keputusan yang demokratis dan bersifat bottom up berdasarkan aspirasi dari bawah, serta bersifat mandiri, demokratis, dan responsif. Pada era reformasi, amanat Munaslub 1998 Partai Golkar menerapkan paradigma baru yang merupakan cara pendekatan yang ditempuh dalam merespon dinamika reformasi dengan tidak menghilangkan jati diri Golkar. Adapun perbedaan Golkar pada masa Orde Baru dengan Partai Golkar dengan paradigma baru, antara lain : 1. Pada masa Orde Baru, Golkar sebagai kekuatan politis ditentukan antara lain oleh: 1 dukungan militer baik langsung maupun tidak langsung dan perana birokrasi, 2 dukungan dari berbagai kalangan masyarakat, seperti kelompok independen, intelektualcendikiawan, akademisi, pembaharu, dan kalangan professional yang tidak lagi tertarik pada politik aliran, 3 UU Parpol dan Golkar yang kondusif dan menguntungkan bagi Golkar, 4 kebijakan politik massa mengambang, 5 kompetitor politik yang terbatas dimana hanya ada 3 kontestan Pemilu, 6 infrastruktur Golkar yang nyata dan kuat dari pusat hingga ke daerah-daerah, 7 kader-kader yang memiliki dedikasi dan loyalitas pada organisasi, 8 Golkar hanya diposisikan sebagai “the party of Universitas Sumatera Utara the ruler” partainya pemerintah atau penguasa, bukan “the ruling party”partai yang memerintah atau berkuasa. 2. Pada era Reformasi partai Golkar dihadapkan pada adanya perubahan sistem politik secara mendasar. Konsekuensinya: 1 Partai Golkar tidak lagi didukung oleh jalur A dan B, karena institusi TNIPolri dan birokrasiPNS menerapkan azas netralitas politik, 2 jumlah partai politik semakin banyak, sehingga kompetisi semakin ketat, 3Undang-Undang Biddang Politik yang tidak memungkinkan Golkar diposisikan lagi secara eksklusif, tetapi harus menjadi partai politik yang sejajar dan harus bersaing dengan yang laindalam Pemilu, 4 tidak ada lagikebijaksanaan massa mengambang dan aturan-aturan politik yang menguntungkan partai Golkar, 5 Partai Golkar berjuang untuk dapat menjadi “the ruling party” partai yang memerintahberkuasa. Secara internal partai Golkar dengan paradigma baru, ditandai dengan penghapusan Lembaga Dewan Pembina yang sebelumnya sangat menentukan dan cenderung menghambat demokrasi internal, serta pengambilan keputusan dilakukan secara demokratis dan bersifat bottom up berdasarkan aspirasi dari bawah. Dalam paradigma baru Partai Golkar ditegaskan bahwa: a. Partai Golkar adalah Partai Mandiri yang merupakan organisasi kekuatan sosial politik yang mampu mengambil setiap keputusan politik dan kebijakan organisasi tanpa campur tangan atau intervensi dari siapa pun dan pihak mana pun Universitas Sumatera Utara b. Partai Golkar adalah Partai Demokratis, yang senantiasa, baik secara internal maupun eksternal, betul-betul menjadi pelopor tegaknya kehidupan politik yang demokratis dan terbuka c. Partai Golkar adalah Partai yang Responsif, yang senantiasa peka dan tanggap terhadap aspirasi dan kepentingan rakyat, serta konsisten untuk memperjuangkannya menjadi keputusan politik yang bersifat publik dan menguntungkan seluruh rakyat d. Partai Golkar adalah Partai Terbuka Inklusif bagi segenap golongan dan lapisan masyarakat tanpa membedakan latar belakang agama, suku, bahasa, dan status sosial ekonomi e. Partai Golkar adalah Partai Moderat yang senantiasa mengutamakan posisi tengah moderat dan tidak berorientasi ke “kiri”atau ke “kanan” secara ekstrim f. Partai Golkar adalah Partai yang Solid yang secara utuh dan kokoh senantiasa berupaya mendaya gunakan segenap potensi yang dimilikinya secara sinergis dan berdaya guna. Visi dan Misi Serta Ideologi Partai Golkar Visi adalah gambaran tujuan atau cita-cita masa depan yang harus dimiliki setiap organisasi. Berdasarkan Keputusan Munas VIII Partai Golkar Nomor VIIMUNAS-VIIIGOLKAR1997, visi Partai Golkar adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang bersatu, berdaulat, maju, modern, damai, adil, makmur, Universitas Sumatera Utara beriman dan berakhlak mulia, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, dan bermartabat dalam tata pergaulan dunia. Sedangkan misi adalah rumusan-rumusan utama sebagai penjabaran dan implementasi visi organisasi. Berdasarkan Keputusan Munas VIII Partai Golkar Nomor IIMUNAS-VIIIGOLKAR1997, misi Partai Golkar adalah: • Menegakkan, mengamankan, dan mempertahankan Pancasila sebagai dasar Negara dan ideologi bangsa demi memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia. • Mewujudkan cita-cita Proklamasi melalui pelaksanaan pembangunan nasional di segala bidang untuk merealisasikan masyarakat yang demokratis dan berdaulat, sejahtera, adil dan makmur, menegakkan supremasi hukum dan menghormati hak azasi manusia, serta terwujudnya ketertiban dan perdamaian dunia. • Mewujudkan pemerintahan yang efektif dengan tata pemerintahan yang baik, bersih, berwibawa, dan demokratis. Pengertian umum ideologi adalah seperangkat nilai-nilai dasar basic values atau sistem pemikiran yang mendasar diyakini sebagai peganganpedoman utama suatu identitas sosialpolitik dalam memandang segala sesuatu.Ideolog partai Golkar adalah Pancasila, sebagaimana dituangkan pada Pasal 5 ADART Partai Golkar, bahwa Partai Golkar berazaskan Pancasila. Universitas Sumatera Utara Dalam pandangan Partai Golkar, Pancasila adalah ideologi, falsafah, dan Dasar Negara Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI.Pancasila bukan ideologi yang dogmatik, tertutupstatis, melainkan ideologi yang hidup living ideology, terbuka, dan dinamis yang mampu menyerap dan merespon berbagai dinamika, tantangan, dan tuntutan serta perubahan seperti tertuang dalam paradigma baru Partai Golkar. Merujuk pada Ketentuan UU No. 3 Tahun 1975 Tentang Parpol dan Golkar yang menyebutkan adanya ciri tertentu yang mencerminkan kehendak dan cita-cita partai politik yang tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945. Dalam hal ini, Partai Golkar memiliki ciri karya kekaryaan, yakni sebagai partai politik yang mengedepankan karya nyata di dalam pembangunan sebagai wujud pengamalan Pancasila.Dengan demikian, orientasi Partai Golkar adalah karya kekaryaan, pembaharuan, dan pembangunan. Dalam analisis sistem kepartaian, Partai Golkar secara ideologi politik dapat dikelompokkan sebagai “partai tengah” yang berciri moderat dan tidak ekstrem serta berorientasi program.Hal ini selaras dengan posisi dan titik berat Partai Golkar yang sejak awal merupakan organisasi sosial politik yang di dalam perjuangannya mamperhatikan keseimbangan antara pembangunan material dan spiritual. Di sisi lain, Partai Golkar merupakan Partai Nasionalis-Inklusif, yang akomodatif dan terbuka catch-all terhadap berbagai kelompok sosial di dalam masyarakat, termasuk kelompok keagamaan. Universitas Sumatera Utara Upaya Akbar tak sia-sia, dia berhasil mempertahankan Golkar dari serangan eksternal dan krisis citra, inilah yang membuat Akbar menjadi ketua umum Golkar yang cukup legendaris Partai Golkar kemudian ikut dalam Pemilu 1999, berkompetisi bersama partai-partai baru di era multipartai. Pada pemilu pertama di Era Reformasi ini Partai Golkar mengalami penurunan suara di peringkat ke dua di bawah PDIP dengan.Namun pada pemilu berikutnya Golkar kembali unggul. Pada pemilu legislatif 2004 Golkar menjadi pemenang pemilu legislatif dengan 24.480.757 suara atau 21,58 suara sah. Pada pemilu legislatif 2009 lalu suara Partai Golkar kembali turun ke posisi dua.Pemenang pemilu dipegang oleh Partai Demokrat. Dalam Munas VIII di Pekanbaru, Aburizal Bakrie terpilih sebagai ketua umum menggantikan Jusuf Kalla. Sebagai pimpinan baru partai beringin, Aburizal bertekad akan kembali membawa Golkar memenangkan pemilu. Dia menargetkan Golkar menjadi pemenang pertama pemilu legislatif 2014 nanti. Ketua Umum GOLKAR dari masa ke masa : 1. Djuhartono 1964-1969 2. Suprapto Sukowati 1969–1973 3. Amir Moertono 1973–1983 4. Sudharmono 1983–1988 5. Wahono 1988–1993 6. Harmoko 1993–1998 7. Akbar Tandjung 1998–2004 Universitas Sumatera Utara 8. Jusuf Kalla 2004–2009 9. Aburizal Bakrie 2009–sekarang ` Pada kepemimpinan Abu Rizal Bakri memilki :  Asas Golkar mempunyai 5 asas dalam berpartai politik yaitu : 1. Asas kepemimpinan Pancasila. 2. Asas demokrasi Pancasila. 3. Asas kesimbangan antara kepentingan umum dan kepentingan pribadikepemimpinan golongan. 4. Asas kekeluargaan dan gotong royong. 5. Asas tidak kenal menyerah dalam perjuangan. b. Tujuan Partai b.1 Mempertahankan, mengamankan, mengamalkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945. b.2 Mewujudkan cita-cita bangsa sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar 1945. b.3 Menciptakan masyarakat adil dan makmur merata materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Universitas Sumatera Utara b.4 Mewujudkan kedaulatan rakyat dalam rangka mengembangkan kehidupan demokrasi Pancasila yang menjunjung tinggi dan menghormati kebenaran, keadilan, hukum, dan hak asasi manusia .  VISI MEWUJUDKAN kembali KEJAYAAN dan KEBESARAN partai GOLKAR sebagai partai politik modern yang demokratis, mandiri, berakar, terbuka dan bermartabat sehingga menjadi partai pilihan utama dan terkemuka yang mampu berperan aktif dalam mengembangkan kehidupan demokrasi di Indonesia guna meningkatkan KESEJAHTERAAN RAKYAT  MISI 1. MEMBANGUN KEMANDIRIAN dan kewibawaan partai dengan mengoptimalkan fungsi, peran dan kinerja institusi partai, sehingga partai GOLKAR kembali menempati posisi sentral dalam dinamika kehidupan politik nasional yang menentukan arah perjalanan bangsa dan negara sesuai dengan cita-cita proklamasi 1945 2. MENATA DAN MEMPERKUAT SISTEM PERKADERAN partai GOLKAR yang dapat menjamin terselenggaranya proses kaderisasi yang efektif, berkesinambungan, fungsional dan produkstif mencetak kader-kader yang militant, berkualitas dan professional secara merata, sehingga dapat menjamin proses regenerasi kepemimpinan partai dan tersedianya kader-kader partai partai yang siap Universitas Sumatera Utara menempati posisi-posisi trategis disegenap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara 3. MENGEMBANGKAN PEMIKIRAN-PEMIKIRAN STRATEGIS dalam berbagai aspek, baik nasional maupun internasional dengan selalu memperhatikan kearifan lokal setiap daerah melalui optimalisasifungsi dan peran think tank partai GOLKAR sebagi masukan dalam penentuan kebijakn strategis partai, baik dalam merespon isu- isu actual maupun penataan format kehidupan berbangsa dan bernegara dalam rangka konsolidasi demokrasi dan peningkatan kesejahteraan rakyat 4. MENINGKATKAN CITRA DAN OPTIMALKAN JARINGAN partai guna memperkuat brand image Partai GOLKAR sebagai penyalur aspirasi rakyat sehingga menjadi pilihan utama dalam pemenangan pilkada 2009-2014, pileg dan pilpres 5. Menjadikan Partai GOLKAR sebagai pemenang pemilu legislative 2014 di semua tingkatan dalam rangka mewujudkan penguatan peran dan fungsi dilembaga-lembaga perwakilan sebagai sarana memperjuangkan kesejahteraan rakyat 6. Menjalin hubungan dan kerjasama dengan berbagai pihak seperti orsosmas,organisasi keagamaan, pemuda, perempuan, LSM, lembaga kajian survey dan sebagainya untuk dapat mengembangkan jaringan komunikasi politik guna membangun kekuatan dalam pemenangan pilkada 2009-2014, pileg dan pilpres Universitas Sumatera Utara 7. Membangun dan mengembangkan jaringan kader, anggota da simpatisan dengan memperhatikan kearifan lokal melalui pemanfaatn sistem informasi dan network guna menggalang kekuatan untuk kemenangan dalam pilkada 2009-2014, pileg dan pilpres 8. Membantu dan memfasilitasi kader yang terpilih sebagai calon danatau pasangan calon dalam upaya memenangkan pilkada dan pilpres baik secara moral maupun finansial PROGRAM UMUM CATUR SUKSES A. SUKSES konsolidasi dan pengembangan organisasi dalam rangka membangun kemandirian, pencitraan dan kewibawaan partai : Pokok – pokok program umum bidang konsolidasi dan pengembangan organisasi meliputi konsolidasi idiil, wawasan dan organisasi : 1. Meningkatkan penghayatan dan pengamalan ideology perjuangan Partai GOLKAR diseluruh jajaran dan anggota Partai GOLKAR dalam rangka untuk emnjamin tegak dan utuhnya NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. 2. Meningktakan pemahaman dan kesadaran berbangsa dan bernegara di seluruh jajaran dan anggota Partai GOLKAR dalam rangka pemantapan wawasan kebangsaan dengan senantiasa mengedepankan paradigma pembaruan dan kesinambungan pembanguna nasional di tengah – tengah percaturan global. Universitas Sumatera Utara 3. Mengembalikan Partai GOLKAR pada posisi sentral dalam dinamika kehidupan politik di tanah air, sehingga dapat mengembangkan pengaruh yang nyata dalam menetukan arah kehidupan demokrasi dan perjalanan bangsa di masa depan, melalui kiprah politik dan karya nyata para kadernya di segenap bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 4. Menciptakan iklim yang kondusif yang memungkinkan kader – kader partai GOLKAR untuk dapat mengaktualisasikan diri secara kreatif, inovatif dan bertanggung jawab dalam melaksanakan KARYA KEKARYAAN Partai GOLKAR. 5. Memperluas basisi keanggotaan yang disertai dengan sistem administrasi yang tertata secara baik, dengan memanfaatkan IT yang terkelola secara terpadu, sehingga menjamin adanya sistem informasi keanggotaan yang pasti, sehingga data keanggotaan termasuk nama dan alamat lengkap, dapat diakses setiap secara on line di seluruh Indonesia. 6. Melakukan penataan kelembagaanpartai dalam perspektif struktural dan fungsional di semua tingkatan, guna menjamin peningkatan peran partai sebagai mesin politik yang efektif bagi pelaksanaan program-program Partai GOLKAR dan pemenangan Partai GOLKAR dalam setiap pemilu, baik pilkada, Pemilihan Legislatif maupun pemilihan presiden. 7. Memperkuat soliditas dan solidaritas diseluruh jajaran kepengurusan dan keluarga besar Partai GOLKAR melalui penguatan sistem, kader, fasilitas penunjang dan Universitas Sumatera Utara kesekretariatan partai sebagai bagian integral dari modernisasi sehingga dapat mewujudkan fungsi-fungsi partai baik ke dalam maupun keluar. 8. Melakukan penataan organisasi melalui revitalisasi ormas-ormas Partai GOLKAR baik pada organisasi yang mendirikan, organisasi yang didirikan dan organisasi sayap sebagai satu kekuatan sumberdaya dan pilar utama konsolidasi organisasi. 9. Mengembangkan lembaga pemikir think tank yang dimotori oleh generasi muda terdidik intelektual muda untuk dapat melakukan studi-studi di semua bidang kehidupan secara nasional maupun international sebagaio masukan dalam penyusunan kebijakan partai yang harus diperjuangkan. 10. Memberikan dorongan dan arahan kepada kader-kader Partai GOLKAR terutama kader-kader yang telah menduduki jabatan-jabatan dalam lingkup eksekutif dan legislative untuk tetap melaksanakan tugas secara professional, produktif dan akuntabel. 11. Mengembangkan manajemen politik secara nasional dengan memadukan posisi Partai GOLKAR sebagai sarana perjuangan rakyat dan mitra pemerintah yang kritis, konstruktif, obyektif dan proporsional. 12. Mewujudkan pengelolaan aset dan kemampuan pendanaan partai melalui sistem Anggaran Pendapatan dan Belanja Partai GOLKAR APBPG dengan mengoptimalkan semua potensi sumberdaya yang tidak bertentangan dengan berbagai ketentuan yang berlaku. Universitas Sumatera Utara 13. Penguatan soliditas dan solidaritas di seluruh jajaran kepengurusan Partai GOLKAR dengan menciptakan sistem dan iklim politik yang kondusif dan kualitatif yang mampu mengelola berbagai potensi konflik di seluruh jajaran Prtai GOLKAR guna mewujudkan fungsi-fungsi partai, baik ke dalam maupun ke luar. 14. Menjaga dan menjamin adanya prses penetuan sikap dan pandangan yang tetap konsisten pada garis perjuangan ideology partai dan dalam memperjuangkan kepentingan bangsa, sehingga partai GOLKAR dihormati dan dikagumi oleh “lawan politik” dan dicintai oleh rakyat. 15. Mewujudkan pencitraan Partai GOLKAR sebagai penyalur aspirasi rakyat yang berwibawa. Sehingga layak memperoleh dukungan rakyat dengan berbagai upaya yang sistematis, rasional, terukur dan terpadu, terutama melalui program-program media massa dalam rangka membangun opini public. B. SUKSES Kaderisasi dan Regenerasi 1. Menciptakan pola rekruitmen kader yang dilakukan secara terbuka dari berbagai sumber dan lapisan masyarakat yang mencerminkan Partai GOLKAR sebagai partai modern dan terbuka yang memliki ciri pluralisme. 2. Menciptakan sistem perkaderan yang terprogram, terukur dan sistematis terhadap basisi-basis Partai GOLKAR terutama terhadap massa baru dalam masyarakat. Universitas Sumatera Utara 3. Membangun institusi perkaderan yang mandiri guna menjamin berjalannya proses sirkulasi dan regenerasi politik secara sehat dan demokratis. 4. Membangkitkan kemabali semangat, militansi dan kecintaan kader terhadap Partai GOLKAR memalui sistem Karakterdes Kader Penggerak Teritorial Desa dan Karsinal Kader Fungsional dengan mendayagunakan secara optimal organisasi- organsasi yang mendirikan, yang didirikan dan organisasi sayap partai GOLKAR. 5. Merekrut dan mengembangkan kader-kader fungsional di segala bidang petani, nelayan, guru, dan profesi-profesi lainnya untuk dapat melaksanakan program – program partai secara professional di tengah-tengah masyarakat, sebagai penjabaran dari konsep KARYA KEKARYAAN Partai GOLKAR. 6. Mendayagunakan kader-kader Partai GOLKAR secara efektif dalam berbagai bidang sesuai dengan komptensi yang dimilikinya sehingga terdistrubusikan secara merata dan mampu memberikan kontribusi positif di bidangnya masing-masing. 7. Mewujudkan proses regenerasi kepemimpinan partai dalam semua tingkatan termasuk distribusi kader untuk mengisi posisi jabatan public yang dapat menjamin peran partai di tengah-tengah masyarakat. 8. Merekrut kader-kader potensial secara merit system khususnya dikalangan usia muda yang etlah teruji, memiliki kompetensi dan dengan memperhatikan kesetaraan gender untuk memperkuat struktur kepengurusan Partai GOLKAR. Universitas Sumatera Utara C. SUKSES pembangunan dalam rangka pengembangan dan penguatan demokrasi untuk mencapai kesejahteraan rakyat Pokok-pokok program pembanguna dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara yang meliputi bidang politik dan domokrasi, ekonomi dan kesejahteraan rakyat, hokum dan HAM, pertahanan dan keamanan, agama, sosial budaya, pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia, serta penyelenggaraan pemerintahan yang baik good government, dalam rangka untuk mencapai cita-cita nasional, antara lain : 1. Memantapkan implementasi nilai-nilai pancasila sebagai ideologi terbuka dan dasar Negara untuk membangun sistem politik Indonesia dalam kerangka konsolidasi demokrasi berdasarkan UUD 1945, melalui: 1 penataan dan harmonisasi semua peraturan perundang-undangan bidang politik yang terkait, 2 penataan lembaga- lembaga politik dan penyelenggara pemilu untuk meningkatkan kualitas pemilihan umum dalam seleksi kepemimpinan politik, serta 3 pengembangan budaya politik yang demokratis, berkualitas dan bermartabat, dalam rangka untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. 2. Mengembangkan budaya politik yang demokratis yang ditandai dengan peningkatan partisipasi politik masyarakat, kebebasan pers yang bertanggung jawab dan menjamin hak rakyat untuk memperoleh informasi dalam rangka pendidikan politik bangsa. Universitas Sumatera Utara 3. Memantapkan kualitas dan peran partai sebagai pilar utama demokrasi dalam memperjuangkan aspirasi rakyat guna mewujudkan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan RI 1945. 4. Meningkatkan partisipasi dan kemandirian ekonomi masyarakat warga Negara Indonesia sebagai pelaku utama perekonomian nasional yang berkualitas dan produktif sehingga mampu menggerakkan roda pembangunan nasional secara efektif dalam rangka mencapai kesejahteaan rakyat. 5. Mengembangkan pemikiran-pemikiran strategis dan komprehensif tentang strategis ekonomi “dua jalur” dalam memenuhi tuntutan reformasi ekonomi yaitu meningkatkan ekonomi kerakyatan dan memperkuat daya saing ekonomi global, dengan mendorong peningkatan indeks Pengembangan Manusia HDI dan pertumbuhan ekonomi sebagai tolok ukur kesejahteraan rakyat. 6. Mendorong peningkatan kualitas pertumbuhan dan pemerataan ekonomi,melalui pemantapan fundamental ekonomi yang kuat, produktivitas tenaga kerja, peningkatan investasi dan ekspor yang berkualitas dan kompetitif, serta pemanfaatan sumberdaya alam dengan menciptakan nilai tambah secara optimal dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup. 7. Mengembangkan pemikiran-pemikiran strategis guna mendorong Pengentasan kemiskinan melalui peningkatan akses kebutuhan dasar bagi masyarakat miskin, Universitas Sumatera Utara pengembangan program pemberdayaan, serta peningkatan subsidi langsung pendidikan dan kesehatan, dan peningkatan ketahanan pangan. 8. Mengembangkan pemikiran-pemikiran strategis guna mendorong Penurunan angka pengangguran, melalui penciptaan lapangan kerja, penyelenggaraan pendidikan dan keterampilan bagi calon pekerja, pengembangan pasar kerja aktif, dan manajemen tenaga kerja Indonesia, dengan memperhatikan secara sungguh-sungguh potensi dan kearifan lokal. 9. Mengembangkan program-program kemitraan dengan berbagai lembaga, Baik pemerintah maupun swasta, dalam rangka pengembangan ekonomi kerakyatan guna mewujudkan kesejahteraan rakyat. 10. Mendorong peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui Peningakatan kesehatan dan gizi, mempermudah akses terhadap obat generik, revitalisasi peran Puskesmas dan pemantapan program Keluarga Berencana KB, serta penataan lingkungan tempat tinggal yang menjamin terwujudnya lingkungan hidup yang manusiawi. 11. Mempertahankan realitas masyarakat Indonesia yang bercorak Pluralistik majemuk yang menjunjung tinggi toleransi atas perbedaan primordial suku, agama, ras, dan antar-golongan sebagai suatu kekayaan khasanah nasional yang merupakan sumber kekuatan bangsa. Universitas Sumatera Utara 12. Mengembangkan pemikiran-pemikiran dan program strategis dalam Rangka memperkokoh kedalatan wilayah NKRI melalui peningkatan pembangunan terhadap pulau-pulau terdepan NKRI yang berbatasan dengan Negara lain. 13. Mengembangkan pemikiran-pemikiran terkait dengan masalah politikLuar negeri yang bebas aktif, dalam rangka meningkatkan kedaulatan dan kewibawaan bangsa sehingga memiliki pengaruh yang nyata dan kontribusi positif di tengah-tengah pergaulan antar-bangsa di tingkat regional dan internasional. 14. Mengembangkan dan mengefektifkan profesionalisme Tentara Nasional Indonesia TNI dalam menjaga pertahanan wilayah demi tegaknya kedaulatan NKRI, serta prosionalisme aparat kepolisian Polri dalam mengatasi berbagai tindak kejahatan, termasuk aksi-aksi terorisme yang merugikan sendi-sendi pembangunan nasional, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, disertai dengan peningkatan pemenuhan kebutuhan alat utama sistim persnjataan alutsista dan sarana prasarana lainnya. 15. Memperkokoh supremasi menempatkan hokum sebagai “panglima” dalam kehidupan berbangsa dan kepastian hokum, sehingga tercipta rasa keadilan dalam masyarakat dan memperkokohiklim yang kondusif bagi peningkatan investasi. 16. Mengembangkan budaya hokum melalui peningkatan advokasi dan penyadaran masyarakat dalam meningkatkan kualitas ketertiban public dan pemantapan profesionalisme aparat penegak hokum sehingga tercipta rasa aman atas ancaman Universitas Sumatera Utara kepentingan public dari berbagai tindak kejahatan seperti kerusakan lingkungan, penyelundupan manusia, perdagangan. 17. Mengembangkan pemikiran dan implementasi rekonsiliasi nasional dengan berpijak pada implementasi penghormatan dan perlindunganhak asasi manusia HAM guna menjamin terciptanya kebersamaan sebagai warga bangsa yang berpikiran maju ke depan dalam membangun bangsa. 18. Meningkatkan gerakan anti korupsi yang dialkukan secara sistematis, konsisten dan kontinyu demi terselenggaranya tata-kelola pemerintahan yang baik dan efektif, praktik penyelenggaraan Negara yang bersih, sehingga menjamin kelangsungan percepatan pembangunan nasional. 19. Mengembangkan pemikiran dan implementasi atas pengembangan peran strategis agama-agama dalam perspektif peningkatan kualitas spiritual iman dan taqwa masyarakat dan kerukunan antar umat beragama sebagai basis nilai dan basis pijak pembanguna nasional. 20. Mendorong peningkatan kualitas pendidikan melalui peningkatan profesionalisme dan kesejahteraan pendidik guru, pelaksanaan wajib belajar 12 tahun, kualitas kurikulum pendidikan, serta sarana-prasarana pendidikan yang memadai, guna menghasilkan peserta didik yang berkualitas sebagai sumber daya manusia yang utama bagi pembangunan nasional. Universitas Sumatera Utara 21. Mengembangkan pemikiran-pemikiran dalam meningkatkan peran ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemajuan bangsa, melalui peningktan kualitas pendidikan dan riset-riset ilmiah, dalamrangka mengembangkan berbagai potensi sumberdaya yang ada bagi kemajuan bangsa. 22. Mengembangkan pemikiran dan implementasi penguatan kebudayaan daerah yang beraneka ragam sebagai bagian integral dari kebudayaan nasional, mendorong kelestarian dan melindungi asset-aset budaya bangsa sebagai kebanggan nasional dalam rangka memperkokoh identitas bangsa. D. SUKSES Pilkada 2009-2014, Pemilu Legislatif dan Pilpres 2014 1. Menciptakan iklim yang kondusif bagi hadirnya kader-kader Partai GOLKAR yang meiliki kompetensi dan kualifikasi yang baik, sebagai kader-kaderpartai yang dipersiapkan untuk mengikuti berbagai kompetisi politik baik pada pilkada, pemilu legislative dan pilpres. 2. Memperjuangkan secara aktif kader-kader Partai GOLKAR terbaik dan mempunyai tingkat elektibilitas yang tinggi untuk dapat terpilih dalam pilkada propinsi dan KabupatenKotamadya sepanjang periode 2009-2014 serta pilpres 2014. 3. Mempersiapkan calon-calon anggota legislative yang berkompeten sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan dalam sistem perkaderan PArtai GOLKAR serta memiliki potensi dukungan suara yang tinggi dalam masyarakat. Universitas Sumatera Utara 4. Mengambil langkah-langkah untuk mendorong, mengakses dan mefasilitasi kader- kader militan untuk dapat melakukan komunikasi politik dengan konstituen, melalui penugasn konsolidasi organisasi danatau pelaksanaan program partai sebagai implementasi gerakan KARYA KEKARYAAN yang dilaksanakan secara terpadu dan serentak di seluruh wilayah Indonesia dan bahkan bagi masyarakat Indonesia yang ada di luar negeri, sehingga setiap kader memiliki kesempatan yang sama dalam menghadapi persaingan kualitatif pada penentuan zalon pilkada, pileg dan pilpres. Adapun susunan Partai Golkar, yaitu: 1. Dewan Pimpinan Pusat DPP 2. Dewan Pimpinan Daerah Propinsi DPD Propinsi 3. Dewan Pimpinan Daerah KabupatenKota 4. Pengurus Kecamatan dan Kelurahan, serta Kelompok Kerja Pokar yang berada di bawah pengurus kecamatan. Partai politik membutuhkan berbagai sumber daya menjadi sukses. Partai-partai politik minimal harus memiliki: Ide untuk meningkatkan negeri; Aturan dan struktur Konstitusi; Pemimpin; Anggota, dan Sumber daya keuangan. Selain atribut-atribut partai yang sukses juga perlu memiliki strategi untuk: Mengembangkan partai; Komunikasi Internal partai; Keanggotaan rekrutmen; Universitas Sumatera Utara menjelaskan ide-ide kepada publik media; Meningkatkan sumber daya dan pengeluaran dana; Pemilihan umum; Merekrut calon; Kampanye, dan Memantau proses pemilihan. Pengelolaan keuangan partai Golkar telah diatur dalam ADART partai Golkar dan diperjelas dalam Peraturan OrganisasiNoPO07DPPGolkarXII2005tentang Pengelolaan dan Mekanisme Pertanggungjawaban Keuangan Partai Golkar.

3.2 PARTAI GOLONGAN KARYA PEMATANGSIANTAR