Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik

menjadi transit wisata –untuk mencapai Danau Toba, maka dari Medan harus melalui kota ini. Ditinjau dari kenyamanan, kota ini terbilang cukup aman, nyaman dan tertib, melihat masyarakat yang berasal dari berbagai lapisan social dan agama, namun hidup berdampingan dalam damai. Agaknya kerukunan ini sudah diwarisi sejak kota ini masih berbentuk kerajaan, mengingat bahwa Raja Sangnawaluh adalah sosok yang menghargai pluralisme, dan beliau tersebut adalah seorang Muslim pula. Kota yang dibangun secara klasik ini, kini telah menjelma menjadi kota yang memiliki banyak kemajuan, yang dipengaruhi oleh populasi yang terdapat di dalamnya yang kian bertambah. Kini, kota Pematangsiantar sedang mempersiapkan seabrek perbaikan di berbagai struktur, demi kemajuan kota.

2.1.2. Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik

Kota Pematangsiantar secara geografis berada di bagian tengah Sumatera Utara, terletak pada garis 2° 53’ 20” Lintang Utara LU dan 99° 1’ 00” - 99° 6’ 35” Bujur Timur BT pada peta bumi. Peta orientasi Kota Pematangsiantar dapat dilihat pada Peta 2.1.2. Kondisi topografi dan morfologi kelerengan yang ada di Kota Pematangsiantar hanya terdiri dari 2 morfologi yaitu datar dan landai sehingga dapat dikatakan relatif datar secara keseluruhan. Curah hujan rata-rata Kota Pematangsiantar pada tahun 2010 sebesar 269,08 mmtahun dengan jumlah hari hujan rata-rata 173 hari per tahun. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan kondisi eksisting Kota Pematangsiantar, Wilayah Kota Pematangsiantar dialiri oleh banyak sungai yang merupakan sumber air bagi penduduk untuk memenuhi kehidupan sehari-hari, seperti sumber air baku, irigasi pertanian, MCK maupun kebutuhan lainnya. Pola aliran sungai di wilayah Kota Pematangsiantar pada umumnya didominasi oleh pola aliran dendritik. Namun demikian, pada beberapa bagian, terutama di bagian selatan wilayah ini tampak pola aliran trelis. Pola aliran ini pada umumnya dikontrol oleh struktur geologi di samping jenis batuan dan topografi permukaan di daerah aliran. Tabel 1 Daerah Aliran Sungai DAS No Nama Sungai Kecamatan Klasifikasi Lintasan 1 Bah Bolon seluruh wilayah Kota Besar Seluruh Kecamatan 2 Bah Kapul Siantar Sitalasari Besar Kec. Siantar Sitalasari dan Kec.Martoba 3 Bah Sibarang- barang Siantar Marimbun Besar Kec.Siantar Selatan, Kec.Siantar Marimbun 4 Bah Sigulang- gulang Siantar Utara Besar Kec.Siantar Martoba, Kec. Siantar Utara, Kec. Siantar Siantar Barat Sumber : RTRW Kota Pematangsiantar Tahun 2012-2032 Selain adanya sungai, di dalam suatu wilayah juga terdapat DAS Daerah Aliran Sungai ataupun WAS Wilayah Aliran Sungai. DAS Daerah Aliran Sungai yang terdapat di Kota Pematangsiantar adalah DAS Bah Bolon. DAS Daerah Aliran Sungai ini pada dasarnya tidak hanya terdapat atau melalui Kota Pematangsiantar karena DAS Daerah Aliran Sungai ini terdiri dari beberapa Universitas Sumatera Utara sungai yang terdapat di beberapa wilayah kabupaten di Sumatera Utara, yaitu Sungai Kuala Tanjung, Sungai Suka, Sungai Kiri, dan Sungai Bah Bolon. Secara Administratif, Kota Pematangsiantar terletak di bagian tengah Propinsi Sumatera Utara dan dikelilingi Wilayah Kabupaten Simalungun. Kota Pematangsiantar terbagi atas 8 kecamatan dan 53 kelurahan dimana pusat pemerintahan terletak di Kecamatan Proklamasi. Luas wilayah administrasi Kota Pematangsiantar adalah 79,971 km2, yang terdiri dari 344RW dan 1.033RT. KecamatanSitalasari merupakan kecamatan terluas dengan luas sekitar 22,723 km 2 atau sekitar 28,41 luas Kota Pematangsiantar. Tabel 2 Luas Wilayah Per Kecamatan dan Kelurahan No Kecamatan Luas Km² Kelurahan Luas Km² Persentase 1 Siantar Marihat 7,825 1. Sukamaju 20,30 9,78 2. Pardamean 8,10 3. Sukaraja 171,00 4. BP. Nauli 233,52 5. Suka Makmur 36,70 6. Parhorasan Nauli 30,40 7. Mekar Nauli 282,48 2 Siantar Marimbun 18,006 1. Simarimbun 612,04 22,52 2. Nagahuta 259,60 3. Pematang Marihat 162,80 4. Tong Marimbun 379,76 Universitas Sumatera Utara 5. Nagahuta Timur 147,40 6. Marihat Jaya 239,00 3 Siantar Selatan 2,020 1. Aek Nauli 27,00 2,53 2. Martimbang 49,50 3. Kristen 37,50 4. Toba 28,00 5. Karo 33,50 6. Simalungun 26,50 4 Siantar Barat 3,205 1. Sipinggol-pinggol 37,00 4,01 2. Teladan 36,00 3. Dwikora 25,50 4. Proklamasi 38,50 5. Timbang Galung 37,50 6. Simarito 42,00 7. Banjar 36,00 8. Bantan 68,00 5 Siantar Utara 3,650 1. Martoba 32,00 4,56 2. Melayu 37,00 3. Baru 25,00 4. Sukadame 51,00 5. Bane 117,00 6. Sigulang-Gulang 58,00 7. Kahean 45,00 6 Siantar Timur 4,520 1. Kebun Sayur 37,50 5,65 2. Tomuan 91,00 3. Pahlawan 42,00 Universitas Sumatera Utara 4. Siopat Suhu 187,00 5. Merdeka 23,00 6. Pardomuan 25,50 7. Asuhan 46,00 7 Siantar Martoba 18,022 1. Sumber Jaya 222,60 22,45 2. Nagapita 115,55 3. Pondok Sayur 293,90 4. Tambun Nabolon 383,00 5. Nagapitu 67,25 6. Tanjung Pinggir 504,50 7. Tanjung Tongah 215,40 8 Siantar Sitalasari 22,723 1. Bah Kapul 356,55 28,41 2. Gurilla 953,30 3. Setia Negara 464,00 4. Bukit Sofa 87,20 5. Bah Sorma 411,25 Jumlah 79,971 100 Sumber : Pematangsiantar dalam Angka 2013

2.1.3. Demografi