Pengertian Risiko Manajemen Risiko

langsung harus mendapatkan perhatian yang serius karena sangat mempengaruhi kelangsungan proses produksi perusahaan secara keseluruhan.

2.6 Manajemen Risiko

2.6.1 Pengertian Risiko

Menurut OHSAS 18001 yang dikutip Ramli 2010, risiko adalah kombinasi dari kemungkinan terjadinya kejadian berbahaya atau paparan dengan keparahan dari cidera atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kejadian atau paparan tersebut. Besarnya risiko tersebut ditentukan oleh besarnya paparan, lokasi, pengguna, kuantiti serta kerentanan unsur yang terlibat. Risiko adalah menifestasi atau perwujudan potensi bahaya hazard event yang mengakibatkan kemungkinan kerugian menjadi lebih besar. Tergantung dari cara pengelolaannya, tingkat risiko mungkin berbeda dari yang paling ringan atau rendag sampai ke tahap yang peling berat atau tinggi. Melalui analisis dan evaluasi semua potensi bahaya dan risiko, diupayakan tindakan minimalisasi atau pengendalian agar tidak terjadi bencana atau kerugian lainnya Sugandi, 2003. Risiko diukur dalam kaitannya dengan kecenderungan terjadinya suatu kejadian dan konsekuensi atau akibat yang dapat ditimbulkannya. Dari definisi tersebut maka diperoleh pengertian bahwa suatu risiko diperhitungakan menurut kemungkinan terjadinya suatu kejadian serta konsekuensi yang ditimbulkan. Tidak selamanya risiko diartikan sebagai sesuatu yang negatif. Contohnya adalah seseorang harus berani mengambil risiko untuk melakukan suatu perubahan. Universitas Sumatera Utara

2.6.2 Manajemen Risiko

Manajemen risiko K3 adalah suatu upaya mengelola risiko K3 untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan secara kompeherensif, terencana dan terstruktur dalam suatu kesisteman yang baik Ramli, 2010. Manajemen risiko adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menanggapi risiko yang telah diketahui melalui rencana analisis risiko atau bentuk observasi lain untuk meminimalisasi konsekuensi buruk yang mungkin muncul. Salah satu manajemen K3 yang berlaku global adalah OHSAS 18001. Menurut OHSAS 18001 dalam Ramli 2010 bahwa sesuai persyaratan OHSAS 18001, organisasi harus menetapkan prosedur mengenai Identifikasi Bahaya Hazards Identification, Penilaian Risiko Risk Assessment dan menentukan Pengendaliannya Risk Control atau disingkat HIRARC. 2.6.3 Tujuan Manajemen Risiko Tujuan manajemen risiko menurut Australian Standart New Zealand Standart 4360 1999 yang dikutip Muhammad 2013 , yaitu : 1. Membantu meminimalisasi meluasnya efek yang tidak diinginkan terjadi. 2. Memaksimalkan pencapaian tujuan organisasi dengan meminimalkan kerugian. 3. Melaksanakan program manajemen secara efisien sehingga memberikan keuntungan bukan kerugian. 4. Melakukan peningkatan pengambilan keputusan pada semua level. 5. Menyusun program yang tepat untuk meminimalisasi kerugian pada saat terjadi kegagalan. Universitas Sumatera Utara 6. Menciptakan manajemen yang bersifat proaktif bukan bersifat reaktif. 2.6.4 Manfaat Manajemen Risiko Manajemen risiko sangat penting begi keberlangsungan suatu usaha atau kegiatan dan merupakan alat untuk melindungi perusahaan dari setiap kemungkinan yang merugikan. Manajemen tidak cukup melakukan langkah- langkah pengamanan yang memadai sehingga peluang terjadinya bencana semakin besar. Dengan melaksanakan manajemen risiko diperoleh berbagai manfaat antara lain Ramli, 2010 : 1. Menjamin kelangsungan usaha dengan mengurangi risiko dari setiap kegiatan yang mengandung bahaya. 2. Menekan biaya untuk penanggulangan kejadian yang tidak diinginkan. 3. Menimbulkan rasa aman dikalangan pemegang saham mengenai kelangsungan dan keamanan investasinya. 4. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran mengenai risiko operasi bagi setiap unsur dalam organisasiperusahaan. 5. Memenuhi persyaratan perundangan yang berlaku.

2.7 HIRARC Hazard Identification Risk Assesment and Risk Control

Dokumen yang terkait

Analisis Risiko Keselamatan Kerja Dengan Metode HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) Pada Alat Suspension Preheater Bagian Produksi Di Plant 6 dan 11 Field Citeureup PT. Indocement Tunggal Prakarsa,Tahun 2013

13 92 267

IDENTIFIKASI DAN PENILAIAN BAHAYA PERMESINAN DENGAN PENDEKATAN HIRA (HAZARD IDENTIFICATION IDENTIFIKASI DAN PENILAIAN BAHAYA PERMESINAN DENGAN PENDEKATAN HIRA (HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT).

0 2 13

Analisis Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan Menggunakan Pendekatan HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) di PT Perkebunan Nusantara III PKS Aek Torop

13 59 174

Hazard Identification Risk Assessment And Control.

1 2 24

PENDAHULUAN Evaluasi Penilaian Risiko Pekerja Dengan Menggunakan Pendekatan Job Safety Analysis (JSA) Dan Hazard Identification Risk Assessment And Risk Control(Hirarc) (Studi Kasus: PT. Aneka Adhilogam Karya).

0 3 7

Penyusunan Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control (HIRARC) Di PT. X | Irawan | Jurnal Titra 2964 5520 1 SM

0 0 4

Analisis Risiko Kesetan dan Kesehatan Kerja dengan Menggunakan Pendekatan HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) di PT Perkebunan Nusantara III PKS Aek Torop

0 0 11

Analisis Risiko Kesetan dan Kesehatan Kerja dengan Menggunakan Pendekatan HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) di PT Perkebunan Nusantara III PKS Aek Torop

0 0 1

Analisis Risiko Kesetan dan Kesehatan Kerja dengan Menggunakan Pendekatan HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) di PT Perkebunan Nusantara III PKS Aek Torop

0 0 10

Analisis Risiko Kesetan dan Kesehatan Kerja dengan Menggunakan Pendekatan HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) di PT Perkebunan Nusantara III PKS Aek Torop

0 2 27